Kaos Kaligrafi Aksara Jawa berbentuk Kuda dengan tulisan Nglurug tanpa bala sugih tanpa bandha. Nglurug tanpa bala Ungkapan Jawa nglurug tanpa bala dapat di artikan secara harafiah ‘ menyerang tanpa pasukan ‘. Di sini memiliki arti bahwa kita haruslah menjadi orang yang berani bertanggung jawab, berani untuk beraksi walaupun terkadang tinggal kita sendiri. Sikap ini adalah mencontoh sikap kesatria, yang mana bukanlah orang yang mudah untuk terhasut, ikut-ikutan, tetapi lebih cenderung kepada orang yang berani maju, berani meghadapi masalah, berani untuk bertanggung jawab, walaupun yang lainnya mundur / lari dari masalah tersebut. ( Sumber:Wikiquote ) Sugih tanpa bandha. Sugih tanpa bandha, kaya tanpa harta. Kaya yang dimaksud sebenarnya adalah tidak berkekurangan, artinya bukan semata-mata harta yang menjadikan tolok ukur. Kaya yang dituju dalam hidup bukanlah pengumpulan harta benda dan uang selama hidup.Tidak berkekurangan karena...
Cara pasang font aksara Jawa unicode pada android tanpa root Aksara Jawa merupakan warisan leluhur berupa budaya tulis menulis. Sekarang budaya tulis menulis itu akan tetap lestari bahkan berkembang karena sudah bisa tampil di android sehingga bisa digunakan untuk saling berkirim pesan baik lewat sms, bbm, whatsup, telegram, line maupun media sosial lainnya. Cara pasang font aksara Jawa pada android tanpa root agar HP bisa menampilkan aksara Jawa serta cara pasang keyboard aksara Jawa, silakan kesini Salam Aksara jawa http://www.kaligrafijawa.com
Rujak nangka rujake para sarjana , aja ngaya dimen lestari widhadha (Rujak nangka rujaknya para sarjana, jangan berebihan jika ingin hidup lestari dan selamat) Kutipan berikut adalah salah satu parikan 1 yang mengiringi tari Sekar Pudyastuti, sebuah tarian yang ditampilkan dalam pembukaan Lawatan Sejarah Nasional. Tarian tersebut merupakan salah satu tari klasik asal Yogyakarta. Seperti pada kutipan diatas, tarian ini sarat akan rasa syukur terhadap Tuhan. Gerak lemah lembut, tenang dan anggun adalah salah satu bentuk pujian untuk Sang Pencipta. Penamaan “Sekar Pudyastuti” tentu memiliki arti tersendiri. Secara etimologi, sekar artinya bunga dan Pudyastuti dapat diartikan memuja dan memuji. Dalam budaya Jawa konteks sekar juga dapat digambarkan untuk seorang gadis yang beranjak dewasa. Oleh karena itu tari ini dibawakan oleh sekelompok perempuan yang masih gadis. Selain itu, tari Sekar Pudyastuti biasanya ditampilkan untuk penyambutan tamu kar...
Kalau sedang berkeliling Jogja terkadang akan terlihat ibu-ibu paruh baya menggendong keranjang bundar berwarna krem yang terbuat dari bambu dengan tulisan Trubus, tersusun 3 silinder dengan diameter kira-kira 80 cm yang saling ditumpuk sehingga tertutup rapat. Keranjang tersebut disebut tenong, berisi aneka makanan dan kudapan lezat. Para ibu tersebut menggendong tenong dengan selendang seperti yang biasa digunakan untuk menggendong bayi atau anak balita. Tangannya menenteng keranjang yang berisi daun pisang, kantong plastik atau kertas untuk alas atau pembungkus makanan yang dibeli. Pakaian yang dikenakan masih tradisional, yaitu dengan kebaya hijau, kain jarik, dan mengenakan tutup kepala yang disebut caping. Mulai jam 11 siang adalah saat tenong-tenong tersebut disiapkan berisi penuh aneka kudapan dan menu nasi beraneka macam. Para ibu-ibu ini mengambil makanannya dari Toko Trubus lalu berpencar ke seluruh kota Jogja. Trubus dikelola oleh salah satu keluarg...
Belalang memiliki kandungan protein yang cukup tinggi. Cara mengolah belalang adalah dengan cara dibacem dan digoreng sebagaimana banyak dijumpai di Gunung Kidul sebagai teman dari nasi thiwul atau nasi merah. Ide dari pengolahan belalang muncul ketika beberapa warga Gunung Kidul kesal dengan adanya belalang sebagai hama. Daripada diburu tidak berguna akhirnya muncul ide untuk mengolahnya menjadi bahan makanan. Belalang bacem biasa dijadikan lauk-pauk sedangkan belalang goreng sebagai camilan. Belalang yang biasa diolah adalah belalang kayu yang berwarna kuning kehijauan atau belalang yang biasa menempel pada pohon kayu jati. Selain protein, serangga yang satu ini juga mengandung lemak, kalsium, dan zat besi. Cara memasak belalang tidak sulit, cukup dibuang bagian punggungnya (karena rasanya pahit), lalu belalang dibacem (direbus sampai airnya habis). Bumbu bacemnya cukup bawang putih, bawang merah, dan sedikit garam. Setelah dibacem, belalang digoreng dengan tamba...
Jathilan merupakan salah satu seni tari dari puluhan bahkan ratusan kesenian yang ada di Jogjakarta. Banyak orang yang menyebut jathilan dengan istilah kuda lumping, kuda kepang, ataupun jaran kepang. Jathilan ini merupakan perpaduan antara seni tari dengan magis dilengkapi dengan properti berupa kuda-kudaan. Disebut dengan jaran kepang (dalam bahasa indonesia kuda lumping) karena property kuda yang digunakan terbuat dari anyaman bambu. Dilihat dari asal katanya, jathilan ternyata berasal dari kalimat bahasa jawa, “jaranne jan thil-thilan tenan” , yang di artikan dalam bahasa Indonesia yaitu “kudanya benar-benar menari dengan banyak tingkah”. Tidak ada sejarah yang mencatat asal-muasal dari kesenian jathilan ini. Banyak versi yang menceritakan bagaimana seluk-beluk dari kesenian tersebut. Kesenian ini sering kali selalu digambarkan dengan sebuah perjuangan seorang prajurit perang yang gigih melawan penjajah dengan menunggangi kuda. Salah...
Mie lethek adalah makanan khas Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Makanan ini disebut mie lethek karena warna mie kusam dan kurang menarik. Secara harfiah mie lethek berarti mie 'kotor.' Penamaan ini merujuk pada tampilan mie yang tak secerah mie lain yang di jual di pasaran saat ini. Mie lethek memiliki warna kecokelatan. Mie lethek juga banyak dibuat di Kecamatan Srandakan, Bantul, Yogyakarta. Proses pembuatannya masih tradisional karena diaduk menggunakan alat penggiling tradisional bentuk silinder besar yang ditarik oleh sapi. Bahan baku untuk membuat mi berupa tepung tapioka yang diolah secara manual dan tanpa bahan pengawet. Proses pengukusan mie pun dilakukan di tungku. Selanjutnya mie dicetak dan dijemur hingga kering. Menghasilkan mie dengan tampilan mirip bihun namun warnanya lebih cokelat dan ukurannya lebih tebal. Mie lethek biasa disajikan menjadi olahan mie goreng atau mides alias mie pedes atau pedas. Mie lethek juga enak...
Halo para pecinta kuliner saatnya makan lagi.... Berwisata kuliner di Yogyakarta memang lebih asyik kalau disertai dengan perburuan kuliner tradisional atau ndeso, apalagi yang sudah mulai jarang dijumpai. Meskipun kerapkali lokasinya agak jauh dari pusat kota Yogyakarta, namun ada kepuasan tersendiri saat berhasil menemukan kuliner langka yang enak dan belum diketahui banyak orang. Bagi yang ingin bernostalgia dengan menu kenduri zaman dulu, mungkin bakal tertarik dengan masakan ingkung ayam yang belakangan kembali digemari. Di daerah Bantul ada beberapa tempat yang menawarkan kuliner klasik ini beserta suasana khas pedesaan yang bersahaja. Ayam ingkung, atau ingkung ayam, adalah ayam utuh yang dimasak secara tradisional dengan aneka bumbu seperti bawang merah, bawang putih, ketumbar, gula merah, daun salam, dan lengkuas. Yang digunakan biasanya adalah ayam kampung karena tidak terlalu berlemak dan serat dagingnya tidk mudah hancur saat dimasak lama. Ayam dan aneka bumbu te...
Jagung Marning merupakan jajanan yang terbuat dari jagung yang digoreng dalam minyak panas. Tekstur nya yang sangat renyah, menjadikan jagung marning ini cemilan favorit masyarakat Jogjakarta. Selain di Jogja jagung marning juga tersedia di Madura, Jawa Timur tetapi bukan Marning sebutannya melainkan Jambudin. Marning memilki rasa yang manis, asin gurih, serta ada rasa sedikit pedas. Untuk yang ingin mencoba membuatnya, berikut bahan-bahan yang kalian perlukan : Bahan : 1 kg jagung berkualitas bagus 2 sdm garam 15 gr kapur sirih Air secukupnya Minyak goreng secukupnya Bumbu Halus : 5 butir bawang merah 5 siung bawang putih 2 cm jahe ½ sdt merica 2 sdm ebi, seduh Garam secukupnya Cara Pembuatan : Cuci bersih jagung, tiriskan sebentar. Rebus jagung bersama 3 liter air. Tambahkan kapur sirih dan garam. Aduk rata. Rebus hingga mendidih. Kecilkan api. Rebus selama 3-4 jam...