bugis
3 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Pat Ni Gajah
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Sumatera Utara

Kalau masyarakat Jawa mengenal ‘Jejangkungan’ dan masyarakat Bugis mengenal ‘Majjeka’, masyarakat Batak tidak mau kalah. Di Tanah Batak, permainan dengan bahan utama batok kelapa tersebut, dikenal sebagai ‘Pat Ni Gajah’. Dalam Bahasa Batak, ‘Pat’ memiliki arti ‘kaki’. Jadi, ‘Pat Ni Gajah’ dapat diartikan ‘kaki seperti gajah’ dalam Bahasa Indonesia. Pembuatan alat untuk permainan ini cukup mudah. Bahan yang diperlukan hanya batok kelapa tua kering yang sudah dibelah dua dan seutas tali sepanjang 1,5-2 meter. Langkah pertama, buatlah lubang di tengah tiap-tiap tempurung kelapa. Lalu, hubungkan tempurung kelapa dengan tali. Untuk penggunaannya, jepitkan tali di sela jari jempol dan telunjuk kaki serta jadikan tempurug kelapa sebagai alas kaki. Beberapa anak akan berlomba lari dengan menggunakan alat tersebut. Permainan ini menjadi sulit karena jalan di daerah perkampungan Batak belum rata dan te...

avatar
OSKM18_16618129_Margaretha Margaretha Juliana Sitanggang
Gambar Entri
Bugis ketan putih
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sumatera Utara

Bahan-bahan   bahan tepung ketan rosben 100 gr  kelapa parut 3 gandu  gula merah 3 lembar  daun jeruk pewarna makanan sejuput garam minyak goreng air hangat atw bisa dganti santan hangat daun pisang Langkah   Bahan isian gula merah sisir satukan dengan kelapa parut biarkan hingga gula meleleh datas api kecil masukan daun jeruk dan sedikit garam setelah meleleh gula angkat dan diamkan    ...

avatar
Nicky Ria Azizman
Gambar Entri
Legenda Namora Pande Bosi
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Utara

Menurut legendanya, Namora Pande Bosi berasal dari Bugis di Sulawesi Selatan. Dalam pengembaraannya dia sampai ke satu tempat yang bernama Sigalangan di Tapanuli Selatan. Kemudian dia berkahwin dengan puteri raja di tempat tersebut dan terkenal sebagai pandai besi yang mulia. Namora Pande Bosi dan isterinya yang bergelar Nan Tuan Layan Bolan mendapat dua orang anak lelaki yang diberi nama Sutan Borayun dan Sutan Bugis. Pada suatu ketika Namora Pande Bosi pergi meyumpit burung ke tengah hutan dan di sana dia bertemu dengan seorang puteri orang bunian dan mengahwininya. Menurut satu cerita, wanita itu adalah orang Lubu (orang asli). Dari perkahwinannya itu, Namora Pande Bosi mendapat dua orang anak lelaki kembar yang masing-masing diberi nama Si Langkitang dan Si Baitang. Ketika kedua anak tersebut masih dalam kandungan, Namora Pande Bosi meninggalkan isterinya dan kembali ke Hatongga. Menjelang dewasa Si Langkitang dan Si Baitang pergi mencari bapa mereka dan menemukannya di Hatongga...

avatar
Roro