Bacah Daging adalah salah satu kuliner tradisional Indonesia yang berasal dari daerah Riau. Kuliner yang satu ini berbahan utama daging khas dalam dengan rasa yang nikmat dan ini sama dengan bahan utama untuk pembuatan rendang , kuliner khas sumatra lain tepatnya padang. Bahan: 500 gr daging has dalam 2 sdm air asam jawa 4 lbr daun jeruk, iris halus 250 ml santan Haluskan: 8 bh bawang merah 4 siung bawang putih 1 sdt ketumbar 1/4 sdt jinten cara membuat: 1.Potong-potong daging setebal 1/2 cm. 2.Campur daging bersama bumbu halus, air asam, santan dan daun jeruk, masak hingga bumbu meresap ke dalam daging. 3.Panggang daging di atas bara api sampai matang.
Bahan: 1 buah jagung manis, disisir 250 ml air matang Simple syrup secukupnya Es batu secukupnya Susu kental manis secukupnya (optional) Cara: Blender jagung manis dengan setengah bagian air, saring & tekan2 pake. Blender lagi ampasnya dengan sisa air, saring lagi. Siapin sirup & skm dalam gelas, tuangi jus jagung. Beri es batu & sajikan segera, untuk 2 gelas.
Bahan : 1 bungkus agar-agar bubuk tanpa warna 3 tetes pewarna merah 3 tetes pewarna kuning 3 tetes pewarna hijau 3 sdm gula pasir 600 cc air 100 gr nata de coco 4 sdm biji selasih 300 gr blewah, serut kasar 100 cc sirup coco pandan es batu / es serut secukupnya Cara Membuat : Campur agar-agar bubuk, gula, dan air. Masak sambil diaduk rata hingga mendidih. Bagi 3 bagian, masing-masing diberi pewarna merah, kuning, dan hijau. Angkat dan dinginkan. Setelah beku, masing-masing agar-agar diserut kasar. Campur semua bahan, tambahkan es serut / es batu. Sajikan dalam gelas saji. Untuk : 6 gelas
Daik Lingga merupakan Ibu Kota Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau. Kabupetan termuda di Indonesia yang dijuluki "Si Bungsu" ini juga disebut sebagai "Bunda Tanah Melayu." Selain itu, Daik Lingga juga merupakan salah satu kota bersejarah di Indonesia. Dahulu, Daik pernah menjadi pusat kerajaan Riau-Lingga hampir seratus tahun lamanya. Selama periode itu, tercatat sejumlah raja yang pernah memerintah di kerajaan itu. Menurut catatan sejarah, raja-raja yang pernah memerintah di antaranya, Sultan Ambdurrahman Syah (1812-1832), Sultan Muhammad Syah (1832-1841), Sultan Muhammad Muzafar Syah (1841-1867), Sultan Badrul Alam Syah II (1857-1883), dan Sultan Abdurrahman Muazzam Syah (1883-1911). Menurut cerita rakyat yang berkembang di kalangan masyarakat Daik Lingga bahwa kerajaan Daik Lingga masyhur pada saat tampuk kekuasaan dipegang oleh Sultan Abdurraham Muazzam Syah. Pada masa itu, daerah taklukannya amat luas. Rakyatnya hidup aman, tenteram, rajin bekerja, patu dan taat...
Pulau Bintan merupakan pulau yang terbesar di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Di Pulau ini terdapat Kota Tanjung Pinang, ibu kota Provinsi Kepulauan Riau. Pulau ini dihuni oleh berbagai macam suku-bangsa seperti Melayu, Tionghoa, Minang, Batak, Jawa dan lain-lain. Dahulu, di Pulau Bintan juga pernah berdiam sekelompok suku-bangsa yang terkenal dengan nama Suku Sampan atau Suku Laut. Terkait dengan hal ini, ada sebuah cerita rakyat yang masih hidup dan berkembang di kalangan masyarakat Kepulauan Riau, khususnya masyarakat Bintan. Cerita ini berkisah tentang Batin Lagoi, pemimpin Suku Laut atau Suku Sampan di Pulau Bintan, yang menemukan seorang bayi perempuan di semak-semak pandan di tepi laut. Batin Lagoi kemudian mengangkat bayi itu sebagai anak dan diberinya nama Putri Pandan Berduri. Batin Lagoi mengasuh Putri Pandan Berduri seperti layaknya seorang putri raja. Setiap hari Batin Lagoi mengajarinya budi pekerti luhur, sehingga ia tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik dan be...
Selat Nasi adalah sebuah selat yang memanjang lurus dari timur ke barat membelah Pulau Subi Kecil (di sebelah utara) dan Pulau Subi Besar (di sebelah selatan), yang terletak di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, Indonesia. Menurut cerita, keberadaan Selat Nasi ini disebabkan oleh ulah Datuk Kaya yang menghamburkan nasi basi di Pulau Subi. Mengapa Datuk Kaya menghamburkan nasi basi sehingga menyebabkan hamburan nasi itu menjelma menjadi selat? Ikuti kisahnya dalam cerita Asal Mula Selat Nasi Di Pulau Subi berikut ini! * * * Alkisah, di daerah Natuna, Kepulauan Riau, terdapat sebuah pulau bernama Pulau Subi yang dikuasai oleh seorang Datuk Kaya. Sang Datuk Kaya mempunyai seorang istri bernama Cik Wan dan seorang putri yang cantik nan rupawan bernama Nilam Sari. Ia seorang gadis yang rajin, berbudi pekerti luhur, dan tidak angkuh. Setiap hari ia duduk menekat (membordir), menyulam, dan merenda benang sutra. Ia juga pandai memasak dan membuat kueh-mueh. Dalam pe...
Bolu Kemojo adalah makanan khas Pekanbaru, yang dipopulerkan kembali oleh ibu Dinawati yaitu pada tahun 1998. Kue Bolu ini sebelumnya hanya dibuat untuk sekedar konsumsi dalam keluarga saja, dan tidak dijual secara komersial apalagi dijual sebagai makanan oleh-oleh kota Pekanbaru. Tapi dengan tekad yang kuat untuk menjadikan kue bolu ini sebagi makanan khas Riau. Hingga sekarang, kue ini menjadi bagian dari kuliner warga daerah Riau. Bahan : -6 butir telur -1/2 sendok teh garam -700 ml santan dari 1 butir kelapa -250 gr gula pasir -300 gr tepung terigu protein sedang -200 gr margarin lelh -1/2 sendok teh pasta pandan -1/2 sendok teh vanili bubuk -2 tetes pewarna hijau Cara Membuat : 1.Panaskan cetakan kue bingka 2.Kocok telur, gula pasir dan garam sampai gula menjadi larut 3.Tuang santan sambil terus di kocok perlahan 4.Masukkan tepung terigu dan vanili bubuk, sambil di aduk secara perlahan, tambahkan margarin leleh, pa...
Es Laksamana Mengamuk merupakan minuman dingin yang menggunakan buah kuini sebagai bahan utama. Konon, keberadaan minuman ini berawal dari mengamuknya seorang laksamana di kebun kuini. Laksamana tersebut mengamuk lantaran istrinya dibawa lari oleh pemilik kebun kuini tersebut. Sang laksamana menebas-nebaskan pedangnya ke seluruh penjuru, hingga puluhan buah kuini hancur karena kemarahannya ini. Usai sang laksamana menuntaskan kemarahannya dan pulang, orang-orang di sekitar kebun kuini mengambil puluhan buah kuini yang sudah tercincang dan terhampar di rumput. Pada awalnya, orang-orang tersebut bingung, akan diapakan buah kuini yang telah terpotong-potong tersebut. Hingga salah seorang wantia, mencampurkan potongan-potongan buah kuini itu dengan air santan dan gula merah. Jadilah minuman segar, yang pada waktu itu, langsung dinikmati oleh orang sekampung. bahan: 2 buah mangga kweni es batu bahan sirup: 200 gram gula pasir...
Bahan Kue Bangkit Jeruk Nipis : 500 gram tepung kanji 3 lembar daun pandan 175 ml santan (dari 1/2 butir kelapa) 2 lembar daun pandan 5 lembar daun jeruk purut 1 buah jeruk purut, ambil kulitnya 1/2 sendok teh garam 2 kuning telur 1 putih telur 200 gram gula halus Cara Membuat Kue Bangkit Jeruk Nipis: 1. Sangrai tepung kanji bersama daun pandan sampai daun pandan kering. Angkat dan dinginkan. 2. Sementara itu rebus santan, daun pandan, daun jeruk, kulit jeruk, dan garam sambil diaduk sampai mendidih. Angkat lalu saring dan dinginkan. 3. Kocok telur, gula sampai kental. Tambahkan tepung. Aduk rata lalu masukkan santan. Aduk kembali. 4. Giling adonan setebal 1 cm. Cetak lalu letakkan di loyang yang telah dioles margarin. 5. Oven sampai kuning dan matang. untuk 720 gram