BAHAN: Daun talas secukupnya 1 ekor ikan cakalang, cuci, potong-potong 1 sdm garam 1 sdt asam jawa, larutkan dengan 50ml air, saring CARA MEMBUAT: cuci daun talas, lalu kukus sampai layu. Sisihkan lumuri ikan dengan garam dan air asam. Diamkan selama 15 menit. Bungkus ikan dengan daunt alas, lalu kukus sampai matang. Angkat.
Bahan 250 gram teri basah 2 lembar daunt alas ΒΌ kelapa parut 1 sdt garam Cara Membuat Cuci bersih teri basah, lalu goreng sampai kuning. Angkat, sisihkan. Jemur daun talas sampai layu. Iris-iris, rebus sampai empuk, angkat, lalu peras airnya. Campur teri, daunt alas, kelapa parut, dan garam. Aduk rata, kukus sampai matang.
Bahan : Ikan laut / tawar 1 kg Daun talas secukupnya Bumbu : Garam untuk ikan dan menghilangkan getah pada daun talas Cara membuat : Ikan dibersihkan dan dimasukkan kedalam daun talas dan ditutup. Kemudian dibakar diatas api kecil hingga masak.
Bahan : 50 gr tepung sagu kering 10 buah pisang yang matang 1 butir kelapa parut Cara membuat : Campur tepung, pisang,dan kelapa parut aduk hingga rata, jika terlalu kering bisa ditambahkan sedikit air. Bentuk adonan sebesar bola bekel, masak kedalam air yang sudah mendidih hingga matang.
Noken yaitu tas tradisional masyarakat Papua yang dibawa dengan menggunakan kepala dan terbuat dari serat kulit kayu. Sama dengan tas pada umumnya tas ini digunakan untuk membawa barang-barang kebutuhan sehari-hari. Masyarakat Papua biasanya menggunakannya untuk membawa hasil-hasil pertanian seperti sayuran, umbi-umbian dan juga untuk membawa barang-barang dagangan ke pasar. Karena keunikannya yang dibawa dengan kepala, noken ini di daftarkan ke UNESCO sebagai salah satu hasil karya tradisional dan warisan kebudayaan dunia dan pada 6 desember 2012 ini, noken khas masyarakat Papua ditetapkan sebagai warisan kebudayaan tak benda UNESCO. "Pengakuan UNESCO ini akan mendorong upaya melindungi dan mengembangkan warisan budaya Noken, yang dimiliki oleh lebih dari 250 suku bangsa di Provinsi Papua dan Papua Barat," Filosofi Noken Tas Noken ini sendiri asli buatan mama-mama di Papua, tas tradisional Noken ini sendiri memiliki sim...
rofandu sasar yena ibe faro manseren ro nanggi mob bekaki be saranden insama orarsya yabor yaye awer imboi yakenem so Allah mami ro korer se be korer sye kakudam rakenanggam ine ma ya nanjar sye karwaro karwar kaku inema ya fafko snar ya fo be sasar snar ya pakrek nadi fakman sasar yena fakman barbor yena insama yasun ro koreri wa
Alat musik ini terbuat dari bambu. Krombi merupakan salah 1 alat musik yang digunakan untuk mengiringi tarian pada pesta adat masyarakat Papua. Alat musik ini biasanya dimainkan dengan menggunakan sebuah kayu kecil lalu diketuk-ketuk pada bambu tersebut.
Alat musik ini terbuat dari bambu dan buah kenari. Buthsake merupakan alat musik dari bahan buah kenari, berasal dari Muyu Kabupaten Merauke. Alat musik ini dipergunakan pada pesta tari-tarian adat. Instrumen ini musiknya mempunyai suara gemericik saat diayunkan ataupun dikocok memakai tangan. Butshake merupakan instrumen musik yang suaranya diciptakan dari hasil “tabrakan” antar kenari yang berada pada bambu tersebut. Sumber: https://alatmusik.org/alat-musik-tradisional-papua/
Alat musik ini terbuat dari bambu. Krombi merupakan salah 1 alat musik yang digunakan untuk mengiringi tarian pada pesta adat masyarakat Papua. Alat musik ini biasanya dimainkan dengan menggunakan sebuah kayu kecil lalu diketuk-ketuk pada bambu tersebut. Alat musik ini berasal dari Suku Tehit, Kampung Seremuk, Kabupaten Sorong Selatan, Provinsi Papua.