Didaftarkan sebagai merek dagang oleh Holland Coffee, sebuah perusahaan multinasional (MNC) Belanda. Akibatnya petani tidak bisa lagi memakai merek Kopi Gayo. Saat ini pemerintah tengah berusaha untuk ntuk pendaftraan merek kopi gayo.
Kopi jenis arabika ini disebut-sebut sebagai "queen of coffee" di dunia, bersama dengan kopi dari Kolombia, lantaran aroma dan cita rasanya yang sedap. Mestinya kopi yang ditanam di Tana Toraja, Sulawesi Selatan, itu bisa menjadi produk khas Indonesia. Namun apa lacur, ternyata merek Kopi Toraja sudah didaftarkan oleh Key Coffee di Jepang. Alhasil, eksportir Indonesia tak bisa langsung menjual Kopi Toraja ke Jepang dan AS--kecuali lewat Key Coffee. Jika mengekspor langsung, pihak Indonesia bisa dituding melanggar merek yang telah didaftarkan di sana.
Menurut informasi yang diperoleh, penggunaan lagu Indonesia itu diketahui saat berlangsungnya acara Asia Festival 2007 yang diikuti oleh Negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia dan Malaysia pada 12-14 Oktober lalu. Salah seorang staf konsulat Jenderal Osaka ketika itu tengah menyaksikan penampilan tim kesenian Malaysia "Cinta Sayang" pada 14 Oktober lalu. Salah satu tarian yang ditampilkan Malaysia menggunakan iringan musik yang berasal dari Sumatera Barat (Sumbar), yaitu "Indang Sungai Garinggiang". Sebelum dan sesudahnya pihak Malaysian Tourism Office di Osaka yang mengelola penampilan tim kesenian tersebut sama sekali tidak memberi penjelasan bahwa lagu yang dipakai sebagai musik pengiring tarian itu adalah lagu yang berasal dari Indonesia.
Menurut informasi yang diperoleh, kain ulos tersebut digunakan pada acara yang mewakili kebudayan negara-negara yang ada di Malaysia. Kain dipakai dalam suatu tarian, yang kalau tidak salah jenisnya ragi hotang, dengan tarian yang mirip tortor, hanya tangan mereka tidak manyomba di depan dada, tapi diletakkan di samping paha kiri dan kanan dan kakinya manyerser -serser.
Disebutkan oleh Malaysia sebagai lagu asli dari Langkawi. Sumber merupakan Wawancara dengan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia, Jero Wacik di Harian Suara Karya, 27 Oktober 2007 dengan judul artikel "Menbudpar Jero Wacik: Lagu "Jali Jali" Milik Indonesia ".
Perjuangan masyarakat Mandailing dalam seni dan budaya demi terkait asal-usul mereka menjadi alasan terungkapnya pernyataan akan rencana Menteri Penerangan Komunikasi dan Kebudayaan, Datuk Seri Dr Rais Yatim, untuk mendaftarkan Tarian Tor-tor dan paluan Gordang Sambilan (sembilan gendang) masyarakat Mandailing sebagai satu cabang warisan negara (Malaysia). Hal in sungguh disayangkan, karena ini menunjukkan klaim bahwa akar asal-usul dari masyarakat Mandailing justru adalah negara Malaysia(?).
NO Tahun Negara Budaya Indonesia yang Diklaim 1 2000 Malaysia Lagu Injit-Injit Semut 2 2000 Malaysia Tari Zapin 3 2001 Belanda Sambal Petai 4 2001 Belanda Sambal Bajak 5 2001 Belanda Sambal Nanas 6 2002 Jepang Produk Berbahan Rempah dan Tanaman Obat Asli Indonesia 7 2004 Jepang Kopi Toraja 8 2005 Perancis Ukiran Kursi Taman Cermin Khas Jepara 9 2005 Malaysia Badik Tumbuk Lada 10 2006 Jepang, Jerman Kunyit...
NO Tahun Negara Budaya Indonesia yang Diklaim 1 2000 Malaysia Lagu Injit-Injit Semut 2 2000 Malaysia Tari Zapin 3 2001 Belanda Sambal Petai 4 2001 Belanda Sambal Bajak 5 2001 Belanda Sambal Nanas 6 2002 Jepang Produk Berbahan Rempah dan Tanaman Obat Asli Indonesia 7 2004 Jepang Kopi Toraja 8 2005 Perancis Ukiran Kursi Taman Cermin Khas Jepara 9 2005 Malaysia Badik Tumbuk Lada 10 2006 Jepang, Jerman Kunyit...