Permainan zaman dahulu yang berasal dari Pekalongan, tepatnya daerah Pekajangan. Permainan ini bisa dimainkan oleh satu orang ataupun beberapa orang dengan cara bergantian. Jika ingin bermain permainan ini, kita membutuhkan sebuah alat. Alat yang digunakan berasal dari beberapa pucuk daun luntas yang kemudian diikat ujung tangkainya dengan karet. Cara bermain permainan ini sangat mudah dan sederhana, yaitu dengan memantulkan alat yang sudah dibuat tadi ke mata kaki, lalu kita menangkap alat yang memantul itu. Jika berhasil menangkapnya, maka permainan berlanjut dan pemain itu melakukan pantulan berikutnya. Namun, jika tidak berhasil, giliran berganti ke pemain lainnya. #OSKMITB2018
Lithungan adalah permainan tradisional asal Jawa Tengah, Kebumen. Anak-anak bermain lithungan di saat bulan purnama. Permainan ini pada dasarnya adalah permainan petak umpet. Namun, tidak seperti bermain petak umpet jaman sekarang yang bersembunyi dalam jarak yang dekat, anak-anak bersembunyi di tempat yang sangat jauh. Anak-anak biasanya bersembunyi di tempat-tempat yang 'angker', memanfaatkan kondisi tersebut karena biasanya sang pencari tidak akan berani mencari ke daerah yang menakutkan. Sama seperti permainan petak umpet biasa, anak-anak yang berhasil bersembunyi tanpa ketahuan akan menang. Permainan ini dapat berlangsung hingga tengah malam, tergantung anak-anak ingin bermain sampai beberapa kali. Sumber : Hasil wawancara dengan Ibu saya. #OSKMITB2018
Jonjang Dogrok adalah salah satu permainan tradisional yang kian hari kian jarang dimainkan oleh anak anak masa kini. Dogrok adalah bahasa jawa yang berarti jongkok. Permainan yang tidak ada aturan khusus mengenai jumlah peserta nya ini dilakukan dengan memilih beberapa orang, biasa nya satu, dua, atau tiga orang, untuk istilah nya masang. Tugas orang tersebut adalah menyentuh orang yang bukan masang, dengan catatan orang yang bukan masang tersebut dalam keadaan berdiri, dan orang yang bukan masang tersebut bisa dogrok. Lalu jika mau berdiri yang dogrok tersebut harus bersentuhan dengan sesama yang bukan masang. Untuk bisa kembali berdiri dan berlari menjauhi orang yang masang OSKMITB2018
Lomba makan kerupuk pada umumnya diadakan dalam acara perayaan HUT RI pada 17 Agustus. Cara bermainnya cukup simpel yaitu: 1. Sebuah penopang yang terbuat dari bambu atau kayu lainnya, atau bahkan seutas tali rafia atau tali lainnya diposisikan lebih tinggi dari tinggi peserta lomba. Tujuan dari penopang ini adalah agar kerupuk dapat diikat berjajar dalam satu garis lurus, sehingga dapat dibandingkan kecepatan satu peserta dengan peserta lainnya. 2. Kerupuk diikat berjajar menggunakan tali rafia, benang kasur, atau semacamnya pada penopang tersebut. Kerupuk yang digunakan haruslah besar agar tidak gampang dihabiskan peserta. Jenis kerupuk yang umum dipergunakan adalah kerupuk putih yang terbuat dari tepung. Untuk ketinggian tiap kerupuk disesuaikan dengan ketinggian tiap-tiap peserta. Kerupuk akan diikatkan dengan ketinggian lebih tinggi dari pundak peserta. 3. Setelah tanda lomba dimulai, para peserta berlomba untuk menghabiskan kerupuk masing-masing secepat mungk...
Layangan Sendaren berasal dari Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Layangan ini bukanlah suatu layangan biasa, layangan ini terbilang unik karena memiliki bentuk yang indah dan ukuran yang lebih besar daripada layangan biasanya. Selain itu, hal terunik dari jenis layangan ini adalah dapat mengeluarkan bunyi ketika terbang terhembus angin. Jenis layangan ini dapat mengeluarkan bunyi karena pada layangan tersebut dipasang suatu sendaren yang terbuat dari bambu dan tali karung beras. semakin kencang angin berhembus, maka semakin nyaring pula bunyi yang dihasilkan. jika biasanya anak-anak memainkan layangan untuk diadu dengan layangan lain, makan layangan sendaren ini tidak dimainkan dengan tujuan tersebut. Jenis layangan ini dimainkan dengan tujuan dinikmati keindahan bentuk, motif, dan suaranya saja atau dengan kata lain untuk dinikmati keindahannya saja. Bahan - bahan yang diperlukan untuk membuat layangan sendaren ini tidak jauh berbeda dengan layangan lainnya. yaitu seperti Bambu,...
Ganjilan merupakan permainan tradisional yang berasal dari Jawa Tengah. Alat yang dibutuhkan untuk memainkan permainan ini sangat sederhana. Pemain hanya membutuhkan karet gelang dan benda yang dapat dijadikan target untuk melempar karet gelang, seperti botol atau batang kayu/paku yang menempel di dinding. Cara memainkannya, pertama-tama, semua pemain harus membawa karet gelang dalam jumlah yang sama. Semua karet gelang tersebut kemudian disatukan. Lalu para pemain harus menentukan giliran main dengan cara hompimpa. Setelah itu, para pemain secara bergiliran melemparkan kumpulan karet gelang ke arah target hingga menyangkut. Pemain harus berada pada jarak sekitar 1 meter dari target. Ada dua versi tentang cara memenangkan permainan ini. Pertama, pemain dapat memenangkan permainan jika jumlah karet gelang yang menyangkut pada target berjumlah ganjil. Jika karet gelang berjumlah genap, maka pemain tersebut kalah dan pemain lain mendapat giliran untuk bermain. Sedangkan pada ve...
Bekel adalah permainan yang berasal dari Jawa Tengah, kalau di Yogyakarta dikenal sebagai Gatheng. Bekel merupakan permainan melontarkan bola ke atas dan menangkapnya kembali. Tetapi pada saat bersamaan harus mengambil atau mengubah posisi biji-biji yang ada sesuai peraturan tingkat kesulitan yang dijalankan. Bekel dimulai dengan melemparkan bola keatas lalu menebar biji-biji ke lantai. Pertama, mereka harus membalikan biji kearah yang sama terlebih dahulu. Kedua, mereka harus mengambil satu per satu biji sampai terkumpul semua. Jika sudah, maka mereka akan mengulang dari langkah pertama lalu mengambil dua biji sekaligus. Seterusnya bertambah setiap putannya. Jika ada yang berhasil menyelesaikan sampai jumlah terbanyak maka dia lah pemenangnya. Urutan posisinya adalah pit (bentuk seperti kursi), ro (kebalikan posisi pit), cin (singkatan licin yaitu posisi miring tanpa ada bintik di permukaan biji) dan peng (singkatan bopeng yaitu posisi miring dengan ada bintik...
Sangro atau Masang Loro Petak umpet adalah suatu permainan tradisional di mana satu orang akan menjadi penjaga sebuah benteng sekaligus pencari teman-temannya yang bersembunyi dengan syarat jangan sampai benteng yang dia jaga kebobolan oleh teman-temannya yang bersembunyi. Namun, bagaimana dengan “Sangro” atau “Masang Loro”? Sangro atau masang loro adalah suatu permainan tradisional yang berasal dari beberapa daerah di Banyumas. Permainan ini memiliki inti permainan yang sama dengan petak umpet, namun memiliki perbedaan di beberapa hal. Perbedaan itu dapat dilihat dari jumlah orang yang berperan sebagai pencari, ada tidaknya benteng, cakupan wilayah untuk bersembunyi, dan cara menentukan orang yang akan menjadi pencari selanjutnya. Perincian perbedaan petak umpet dan sangro antara lain : Petak umpet ada sebuah benteng yang perlu dijaga sedangkan sangro tidak ada...
Cublak-cublak suweng Suweng e ting gelenter Mambu ketundung gudel Pak Empo lirak-lirik Sopo ngguyu ndelikkake… Sir, sir pong dele gosong Sir, sir pong dele gosong Sir, sir pong dele gosong… Lirik lagu di atas merupakan lirik yang dinyanyikan dalam permainan Cublak-cublak Suweng. Sebenarnya Cublak-cublak suweng itu apa sih? Cublak-cublak Suweng adalah permainan anak-anak khas Jawa Tengah yang artinya tempat harta (suweng = perhiasan wanita Jawa) . Permainan ini biasanya dimainkan oleh 4-7 orang. Cara memainkannya cukup mudah. Satu orang (dimisalkan si α) harus tiarap dan sisanya menengadahkan tangan secara melingkar di atas punggung si α. Kemudian salah satu orang yang menengadahkan tangan di atas punggung si α (dimisalkan si β) sambil mengoper suweng (pakai saja batu kecil) ke setiap tangan-tangan yang menengadah secara mel...