Dende' ini permainan tradisional anak Makassar yang cara mainnya sangat gampang, pemain cukup menggambar kotak-kotak seperti gambar diatas sebgai pijakannya saat bermain, lalu melemparkan batu kecil di salah satu kotak tersebut (dilemparkan berurut dimulai dari kotak yang paling dekat dengan garis start), setelah itu pemain akan melompat dengan satu kaki ke kotak-kotak tersebut tanpa menginjak kotak yang ada batunya. Sebelum menyelesaikan satu round jangan lupa untuk mengambil kembali batu yang sudah dilemparkan tadi tanpa menurunkan kaki (masih posisi mengangkat satu kaki).
Bisa dibilang permainan ini adalah permainan favorit bagi mereka yang lahir di tahun 90-an. Permainan ini lebih sering dimainkan oleh anak lelaki ketimbang anak perempuan karena permainan ini menuntut perencanaan strategi tiap tim dan kekuatan berlari dari tiap-tiap pemain. Walau demikian, sebenarnya anak perempuan pun ada yang ikut memainkan permainan ini. Di Makassar, Permainan yang dimainkan oleh dua tim ini dinamakan permainan 'Bom'. Di daerah lain, ada yang menyebutnya 'Benteng'. Untuk memainkan permainan ini, terlebih dahulu dibentuk 2 tim yang tiap timnya berisi 4 orang atau lebih. Kemudian tiap-tiap tim memiliki sebuah benda yang harus dijaga, biasanya menggunakan batu. Nah, tiap tim juga memiliki batas wilayah yang telah disepakati bersama. Dan tiap pemain yang memasuki wilayah lawan dan tersentuh, maka harus ditahan sampai rekan satu timnya menyelamatkan dengan menyentuhnya kembali. Tim yang paling banyak menginjak batu yang dijaga oleh lawannya adalah pemenang dari permaina...
Dende' adalah salah satu permainan tradisional yang populer pada masanya dan paling banyak dimainkan oleh anak perempuan. Di daerah lain, permainan ini disebut 'Engklekan'. Biasanya 'Dende' dimainkan hingga empat atau lima anak. Untuk memainkan permainan ini, terlebih dahulu digambarkan petak-petak pada tanah atau lantai sesuai dengan dende seperti apa yang hendak dimainkan. Kemudian petak-petak inilah yang nantinya para pemain harus lompati, entah itu dengan satu kaki atau dua kaki. Aturan permainan menyesuaikan bentuk petak atau dende seperti apa yang dimainkan. Yang paling banyak memiliki petak adalah pemenang dari permainan ini.
Permainan tradisional yang satu ini banyak dimainkan oleh anak perempuan. Di luar Makassar, permainan ini dinamakan lompat tali. Namun di Makassar, lebih dikenal dengan sebutan lompat karet. Sesuai dengan namanya, permainan ini membutuhkan banyak karet gelang yang dirangkai atau digabungkan hingga mencapai panjang yang diinginkan. Lompat karet ini biasa dimainkan oleh tiga orang atau lebih. Siapa yang melompat pertama ditentukan sesuai kesepakatan bersama. Jadi, dua orang di antaranya harus memegang ujung-ujung karet yang telah dirangkai tersebut untuk dilompati oleh pemain yang memiliki giliran pertama. Ketinggian karet yang harus dilompati memiki tahapan-tahapan, mulai dari mata kaki hingga mencapai kepala pemegang karet. Pemain yang melompat tidak boleh menyentuh karet. Bila itu terjadi, gilirannya untuk melompat harus terhenti dan kemudian digantikan oleh pemain yang memiliki giliran melompat berikutnya. Jika semua pemain telah melewati semua tantangan melompat dengan ketinggian p...
Salah satu permainan seru yang populer pada masanya adalah Enggo'-Enggo'. Di luar Makassar, permainan ini dikenal dengan nama 'petak umpet'. Bisa dibilang inilah salah satu permainan tradisional yang legendaris. Permainan ini makin seru bila dimainkan oleh banyak orang. Pada permainan Enggo'-Enggo' ini ada seseorang yang bertugas untuk menjaga, kemudian mencari pemain lain yang bersembunyi. Sebelum pemain-pemain lain bersembunyi, yang bertugas harus menutup mata dan menghitung hingga 10. Setelah hitungan kesepuluh, mulailah dia mencari mereka yang bersembunyi. Yang tertebak pertama kali adalah yang akan bertugas menjaga dan mencari para pemain di ronde selanjutnya.
Bisa dibilang, permainan ini yang paling menyakitkan. Karena permainan Gebo' ini menggunakan bola kasti untuk melempar badan orang yang ditarget. Tidak ada aturan pasti dalam permainan ini. Karena mereka yang mendapatkan bola kasti tersebut dapat melempar target yang dia inginkan. Dan permainan akan semakin seru ketika yang mendapatkan bola tersebut memiliki dendam untuk membalas siapa yang melemparnya sebelumnya. Selain dimainkan di lapangan, biasanya permainan ini dimainkan oleh anak-anak lelaki di ruang kelasnya ketika guru sedang tidak masuk mengajar saat itu.
Permainan tradisional yang satu ini biasanya dimainkan oleh anak lelaki. Di Makassar, permainan ini dinamakan Cangke'. Sedangkan di daerah lain, permainan ini dikenal dengan nama 'Gatrik'. Sebelum memulai permainan, biasanya akan dibentuk 2 tim, yang tiap timnya terdiri atas 3 orang atau lebih. Untuk memainkan Cangke' ini, diperlukan 2 stik (biasanya menggunakan kayu atau bambu). Stik yang pertama agak panjang (sekitar 30 cm), sedangkan stik yang kedua lebih pendek (ukurannya, setengah dari ukuran stik yang pertama). Selanjutnya dibuat lubang atau bisa menggunakan 2 batu bata bersebelahan untuk meletakkan stik yang kecil tadi, yang nantinya akan dicungkil dan dipukul hingga melayang. Cara bermain cangke' ini agak sedikit ribet, namun seru. Diakhir permainan, tim yang kalah akan menggendong tim yang menang dengan jarak yang telah disepakati. Gimana? Kangen gak sama permainan-permainan di atas? Sebelum permainan tersebut benar-benar punah, mengapa tak mencoba untuk melestarikan kembali...
Permainan satu ini adalah permainan khas anak SD doeloe di Makassar. Kalau lagi istirahat di sekolah biasanya main ini, namanya domikado. Bukan kartu domino yaa . Cara mainnya gampang, tinggal buat lingkaran sambil kedua tangan diletakkan diatas paha, teman yang disampingmu akan menepuk telapak tanganmu sambil menyanyikan Nah, yang telapak tangannya kena tepukan saat “ten” dia bakal dihukum, hukumannya pun macam-macam tergantung teman-temannya mau dihukum apa hehe kasian yaa tapi kita juga bisa menghindari tepukan saat “teen” itu loh, jadi kalo gak kena tepukan yaa upa’ = beruntung . Sumber : https://snurulita.wordpress.com/2016/02/12/permainan-tradisional-anak-makassar-dende-dan-domikado-pernah-main-gak/
Ini permainan irama alu dan lesung. Para pemainnya saling bergantian menumbukkan alu pada sebuah lesung hingga tercipta irama yang apik, menarik dan harmonis. Para pemainnya juga bernyanyi mengucap rasa syukur atas hasil panen yang melimpah. Irama dan nada yang rancak, membuat para pemainnya kian bersemangat. Sumber : https://sains.kompas.com/read/2013/02/16/12262285/menyenangkan.permainan.tradisional.bugis-makassar