Bentengan Bentengan termasuk permainan tradisional yang berasal dari daerah Jawa Tengah. Permainan Bentengan dimainkan oleh dua kelompok yang masing-masing kelompok mempunyai 4 sampai 10 orang. Kemudian setiap kelompok memilki benteng, biasanya benteng berupa tiang atau pohon. Dalam bermain Bentengan ini setiap anggotanya mempunyai tugas masing-masing, ada yang jadi penyerang, bertahan ada juga yang bertugas sebagai pengalih. Jadi tujuan akhir dari benteng ini adalah dengan menyentuh benteng lawan, jadi siapa yang menyentuh benteng lawan duluan maka grup itulah sebagai pemenang. Selain dengan menyentuh benteng kemengan juga bisa kita raih dengan cara menangkap seluruh anggota lawan dengan cara menyentuh bagian tubuh mereka. Jadi siapa yang banyak nangkap anggota, maka sudah dipastikan menjadi pemenangnya. Karena yang ada untuk menjaga benteng pasti cuma satu orang saja, sehingga kita bisa mengepungnya dan memenangkan pertandingan. https://www.silontong.com/2018/1...
Pakaian Adat Suku Makassar Kebudayaan Makassar dari suku yang terdalam mempunyai pakaian adat tradisional. Hal itu merupakan salah satu aspek yang sangat penting yang bukan hanya menghiasi tubuh pemakainya tetapi juga sebagai suatu kelengkapan yang dibutuhkan dalam upacara-upacara adat di Makassar . Pakaian adat ini terdiri dari aksessoris-aksessoris perlengkapan yang digunakan dari berbagai macam bahan. https://www.silontong.com/2018/10/14/pakaian-adat-tradisional-sulawesi-selatan/
Sumber Dok.Pribadi (https://i0.wp.com/thegorbalsla.com) Merupakan sebuah permainan tradisional yang melibatkan banyak anak. Dibagi ke dalam dua tim, jumlah anak per tim minimal tiga. Satu tim berjaga dan yang lainnya menjadi lawan atau pelaku permainan. Semakin banyak jumlah anak maka akan semakin seru. Permainan ini dimainkan dalam sebuah lapangan yang sudah diberi garis kotak – kotak. Kelompok yang mendapat giliran untuk bermain harus bisa melewati kotak – kotak yang sudah dibuat, tanpa tersentuh oleh kelompok yang berjaga. Jika tersentuh maka permainan berakhir dan mereka harus berganti posisi. Tim lawan akan berjaga dan sebaliknya. Skor akan dihitung jika seorang anak bisa pergi dan kembali lagi ke home-based atau rumah atau pos pertama. Permainan ini sangat menyenangkan dan begitu populer. Biasanya zaman dahulu di sore hari anak – anak suka berkumpul di sebuah lahan kosong dan memainkan permainan ini hingga maghrib menjelang. Tak...
Merupakan sebuah permainan tradisional yang berasal dari Jawa Tengah. Satu pemain harus berjongkok di tanah membentuk meja dan yang lainnya meletakkan tangan mereka di atas punggung pemain yang berjongkok. Lalu mereka bernyanyi bersama sambil memindahkan benda atau kecik yang nantinya harus disembunyikan di salah satu pemain dan anak yang jongkok harus menebak siapa yang menyembunyikan. Lagunya kurang lebih seperti ini “Cublak – cublak suweng! Suwenge teng gelenter. Mambu ketundung gudel. Pak dempo wela welo. Sopo ngguyu ndhelekake. Sir – sirpong dhele kopong! Sir – sirpong dhele kopong!” Pada bagian “Sir …” itulah kecik mulai disembunyikan. Jika berhasil menebak, maka yang menyembunyikan harus menggantikan posisi anak yang jongkok tersebut. Sumber :https://thegorbalsla.com/permainan-tradisional/
kotak pos mengandung makna adalah sebuah kotak yang berisikan surat-surat penting yang terdapat di kantor pos. Tetapi dalam permainan tradisional, permainan Kotak Pos ini mengandung arti bahwa suatu permainan tebak kata secara bergiliran sesuai dengan tema yang telah disepakati. Permainan ini minimal dilakukan oleh 2 orang anak dan memerlukan tempat yang cukup luas. Karena permainan ini dibutuhkan ruang gerak yang anak akan merasa nyaman untuk bermain. Permainan ini tidak membutuhkan peralatan khusus, tetapi hanya membutuhkan anggota badan saja yaitu tangan. Tangan pemain membentuk kepalan tangan yang mengarah ke atas dan diletakkan di atas paha. Kepalan tangan ini diibaratkan sebagai kotak pos yang berisi kata-kata, yang akan disalurkan atau diinformasikan ke temannya dengan meletakkan kepalan tangan kanannya ke kepalan tangan kiri teman sebelahnya(sebelah kanannya) secara bergiliran sampai batas waktu tertentu. Permainan ini berjalan dengan diiringi lagu kotak pos. Permainan i...
Ngadu muncang adalah permainan tradisional Indonesia. Permainan ini biasanya dimainkan oleh anak laki-laki, dahulu permainan ini menjadi favorit dan jika kamu pernah memainkannya kamu akan merasa senang jika menang. Sejarah Permainan Banyak permainan tradisional yang kehilangan jejak dan catatan sejarahnya, salah satunya adalah permainan ngadu muncang. Ngadu Muncang menjadi permainan yang disukai dan dimainkan hanya pada musimnya saja. Tapi ada sedikit titik terang tentang sejarah ngadu musang ini, dahulu pada masa kerajaan sunda, ngadu muncang dijadikan alat untuk menunjukan kesaktian. Dapat disimpulkan bahwa permainan ini sudah ada sejak zaman kerajaan dahulu kala. Peraturan dan Cara Bermain Dibutuhkan 2 biji muncang untuk diadu. Letakan satu biji di bawah dan satunya di atas, lalu pukul dari bagian atas untuk memastikan siapa yang pecah. Jika biji muncang yang di bawah tidak pecah, maka gantian yang tadi di bawah menjadi di atas....
Dalam hal kebudayaan tradisional, orang Karo ternyata punya bentuk permainan yang mirip dengan catur pada umumnya. Jumlah kotak dalam papan caturnya pun berjumlah 64, terdiri dari 8 baris horizontal dan 8 baris vertikal. Tapi uniknya, tidak ditemukan kotak hitam dan putih di papan tersebut, dan menariknya lagi, ada garis-garis horizontal atau miring di tiap kotaknya. Sumber : http://www.infobudaya.net/2015/02/rupa-dan-cara-permainan-catur-orang-karo/
Kalau yang ini tidak kalah menyenangkan. Permainan ini dimainkan banyak anak-anak yang duduk membentuk lingkaran, tangan kanan mereka berada diatas tangan kiri pemain disebelah kanannya dan tangan kirinya dibawah tangan kanan pemain disebelah kiri mereka. Mereka akan saling menepuk melingkar sambil menyanyikan lagu : domikado mikado ekstra esktra jos ekstra jos caberawit six one two one two three four five six seven eight Pemain yang terkena tepukan terakhir akan keluar dari lingkaran dan dilakukan terus hingga tersisa dua pemain yang akan saling beradu suwit sambil benyanyi : rambo rambo rambo jago tinju roki roki roki jago tembak dua-duanya sama-sama suten Siapa yang menang akan memberi perintah kepada pemain yang kalah. Permainan diulang lagi dengan peraturan yang sama. Sumber :http://www.latuheru.com/permainan-tradisional-anak-maluku/
Pata-pata itu semacam ‘senjata’ yang dibuat dari sebatang bambu yang khusus untuk itu. Dibuat semacam tangkai, dengan ‘pendorong’ dari bambu yang diraut, gunanya untuk mendorong ‘peluru’ keluar dari pata-pata dan menghasilkan bunyi/letupan. Mereka bermain sambil ‘baku tembak’ satu terhadap lain. Ibarat seorang tentara yang sedang berperang, mereka mengisi pata-pata dengan ‘peluru’-nya, lalu lari ‘menyerang’ rekannya, sambil bersembunyi di balik pohon, atau langsung berhadap-hadapan (‘baku tada’) lalu menembak satu terhadap lain. Kadang terdengar mereka saling mengejek, jika kedapatan temannya dinilai ‘panaku’ (penakut), dan selalu bersembunyi, dan tidak berani ‘baku tada’. Ada kalanya juga, jika kehabisan ‘peluru’, mereka meminta pasokan dari persediaan teman, yang dala permainan itu menjadi lawannya. Mentalitas ‘militerisme&...