Mpa’a jaga ‘dua Bente (Permainan Menjaga Benteng). Pada prinsipnya permainan ini terbagi menjadi dua regu dan memiliki jumlah anggota masing kurang lebih 5 orang, dalam permainan ini ada dua benteng terbuat dari bekas reruntuhan bangunan dan batu yang masing-masing di jaga oleh setiap regu, setelah jumlah angota tiap segu seimbang maka setiap kelompok memberikan aba-aba sebagai tanda permainan segera dimulai, yang menjadi target pemainan ini adalah masing-masing anggota regu dan benteng. Sistem dalam permainan ini adalah sebagai berikut : Perwakilan regu maju untuk menyerang benteng lawan kemudian regu yang lain ikut melawan menyerang. Bagi anggota yang lama meninggalkan benteng dalam penyerangan wajib kembali kebenteng mereka masing-masing, gunanya untuk memperoleh kekuatan baru seperti permainan ONLINE, jika hal itu tidak segera dilakukan, maka besar peluang lawang untuk menyandranya. Jika ada yang di sandra, maka kewajiban tiap anggota regu unt...
Mpa’a Kawongga Haju Luhu Alat dari permainan ini terbuat dari kayu pilihan sehingga tidak mudah pecah pada saat diadu atau dipukul sama lawanya, serta ujung bawah dalam pengirisan jangan terlalu runcing supaya saat pemutaran lama di atas tanah, teknik pembuatan alat permainan ini sedikit unik dan rumit. Pada prinsipnya dalam permainan ini yaitu ; kepala alat permainan tersebut digulung sedemikian rapi dengan tali yang di anyam dari daun pandang yang sudah dikeringkan sebelumnya, setelah itu dilepas dan ditarik supaya bisa berputar di atas permukaan tanah, siapapun yang punya alat permainan lama berputar diatas permukaan tanah, maka dialah yang menjadi pemenang awal untuk melakukan pukulan pertama dalam permainan ini. Sumber : http://mr-lambu.blogspot.com/2014/09/6-permainan-tradisional-daerah-bima.html
Mpa’a Kasti (Permainan dinasti) Dalam permainan ini alat yang dibutuhkan adalah sebuah bola yang sebelumnya terbuat dari kertas bekas kemudian digulung sehingga terbentuk layaknya sebuah bola yang berukuran seperti bola tenis lapangan. Selain itu juga permaina ini membutuhkan beberapa pecahan genteng yang kemudian disusun secara vertikal seperti bangunan kastil/dinasti Cara bermainya, pemain yang aktif pertama akan berusaha merobohkan dinasti yang sudah dibangun tadi, setiap anggota regu memiliki kesempatan untuk mendorong bola kearah bangunan dinasti sampai setiap anggota regu sudah bermain. Bagi regu yang memiliki point yang banyak dari permainan tersebut akan diberikan tumpangan di atas punggun oleh regu yang kalah layaknya seorang manusia menumpangi kuda dan beputar sebanyak beberapa putaran tergantung dari kesepakatan diantara masing-masing regu sumber :http://mr-lambu.blogspot.com/2014/09/6-permainan-tradisional-daerah-bima.html
Katepel: (sumber: E-book Peralatan Hiburan dan Kesenian Tradisional Daerah Jawa Barat. Supandi, Atik. 2013. Jawa Barat.)
Megan : (sumber: E-book Peralatan Hiburan dan Kesenian Tradisional Daerah Jawa Barat. Supandi, Atik. 2013. Jawa Barat.)
Dogong : (sumber: E-book Peralatan Hiburan dan Kesenian Tradisional Daerah Jawa Barat. Supandi, Atik. 2013. Jawa Barat.)
Kokoleceran: (sumber: E-book Permainan Rakyat Jawa Barat Dalam Dimensi Budaya. Alif, M. Zaini. 2013. Jawa Barat.)
Huhuian: (sumber: E-book Permainan Rakyat Jawa Barat Dalam Dimensi Budaya. Alif, M. Zaini. 2013. Jawa Barat.)
Tetemute: (sumber: E-book Permainan Rakyat Jawa Barat Dalam Dimensi Budaya. Alif, M. Zaini. 2013. Jawa Barat.)