Tengkuluk adalah penutup kepala yang biasa digunakan oleh perempuan-perempuan di Jambi. Penutup kepala ini digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari ke sawah, acara pernikahan maupun pesta adat. Cara penggunaannya yang praktis memungkinkan tengkuluk menjadi alternatif penutup kepala wanita modern yang menginginkan aksesori kepala yang praktis dan modis. Tengkuluk mulai mendapatkan perhatian dari kalangan penggiat fashion dan telah beberapa kali dimuat di majalah wanita nasional maupun koran nasional. Untuk melestarikan tengkuluk, di Jambi kerap di adakan perlombaan memasang tengkuluk. Kegiatan ini biasanya dilakukan menjelang peringatan hari besar nasional. Setidaknya ada 68 jenis kuluk atau tengkuluk. Identifikasi dan pencacahan yang lebih mendetil diperlukan untuk merekam secara lengkap tentang tengkuluk. Tengkuluk pun terekam dalam salah satu lagu jambi berjudul "Dagang Menumpang". Cik Minah tengkuluk putih, pergi meranca darat pelayang Tanjung putus, pulau...
Pakaian adat Angkola, biasanya digunakan di acara-acara adat, seperti pernikahan.
Pakaian adat Karo ini umunya bisa dijumpai di upacara adat pernikahan. Logam-logam yang banyak menghiasi pakaian adat Karo adalah terbuat dari emas.
Pakaian adat Mandailing. Umumnya digunakan pada acara adat pernikahan.
Pakaian adat Pakpak koleksi Museum Batak TB. Silalahi Center
Pakaian adat Simalungun, koleksi Museum Batak TB. Silalahi Center.
Pakaian adat Batak Toba, koleksi Museum Batak TB. Silalahi Center
Merupakan topi atau pakaian kepala suku Batak Mandailing atau Tapanuli Selatan.
Alat yang digunakan untuk memintal benang menggunakan kaki sebagai penggeraknya.