Ciri-ciri sanggul : Rambut tanpa disasak Letak sanggul pada puncak kepala, asimetris Bentuk sanggul bulat Ornament sanggul : Kutu (kuncup) melati Kembang goyang satu buah Peralatan yang digunakan Peminggi dari bambu dengan ukuran L. 2 cm, P.20 cm Sisir Jepit Harnal Cemara panjang ± 90 cm CARA MEMBUAT SANGGUL Rambut disisir tanpa disasak sejajar dengan daun telinga Perminggi dipasang agak miring kearah kiri Rambut dililitkan kearah kiri 2 kali lilitan dengan tinggi ± 10 cm atau sesuai bentuk kepala dan tinggi leher Sisipkan sisa ujung rambut pada lilitan MEMASANG ORNAMENT Ganti perminggi dengan kembang goyang satu buah, pada puncak sanggul Memasang kutu (kuncup) melati disekeliling sanggul Sumber: http://slideplayer.info/slide/12490647/
Kalimantan Timur merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara tetangga yaitu negara bagian Sabah dan Serawak. Selain dikenal dengan keindahan alam, kebudayaan serta adat istiadatnya, wilayah yang mayoritas dihuni oleh suku Dayak dan Kutai sebagai penduduk asli Kalimantan Timur juga memiliki kekayaan lain berupa pakaian adat tradisional. Bergantung fungsi dan penggunaannya masyarakat Kalimantan Timur biasa mengenakan pakaian khas daerah mereka untuk keperluan tertentu seperti saat upacara perkawinan, pertunjukan tarian, dan untuk acara lainnya. Barangkali sebagian dari kita sudah sering melihat pakaian adat suku Dayak yang dikenal identik dengan hiasan berupa susunan manik-manik beraneka warna sebagai penghias kain hitam yang digunakan sebagai bahan dasar pakaian adat Dayak. Pakaian adat yang dikenakan oleh wanita dikenal dengan nama Ta a dan sementara pakaian adat yang dikenakan oleh pria disebut dengan sapei sapaq. Dilihat dari cara berb...
Pakaian adat untuk wanita dinamakan Ta'a dan untuk para lelakinya bernama sapei sapaq. Biasanya pakaian adat tersebut digunakan saat acara besar dan menyambut tamu agung. Ta'a terdiri dari da'a yaitu semacam ikat kepala yang terbuat dari pandan yang umumnya digunakan oleh orang tua. Atasan atu baju yang mereka kenakan disebut sapei inoq dan bawahannya berupa rok yang disebut dengan Ta'a. Baik atasan maupun bawahan semua dihiasi dengan manik-manik agar terlihat cantik. Wanita yang memakai ta'a ini biasanya dilengkapi dengan uleng atau hiasan kalung manik sampai bawah dada. Sedangkan untuk para lelaki masyarakat Dayak mengenakan pakaian yang disebut dengan Sapei sadaq dengan corak dan motif yang hampir sama dengan pakaian adat perempuan dayak. Namun, pada sapei sapaq atasan dibuat rompi dan bawahannya adalah cawat yang disebut abet kaoq. Umunya , para pria dayak melengkapi penampilan mereka dengan mandau ayng terikat pada pinggang mereka. Pada umumnya , tidak ada perbedaan mencolok d...
Pakaian Adat Kustin Dikenal juga baju adat Kustin, pakaian adat dayak kenyah digunakan oleh suku Dayak Kutai. Baju adat Dayak Kutai yang disebut Baju adat Kustin atau Kutai Hitam adalah pakaian adat Kalimantan Timur (Kaltim) yang sering dikenakan oleh suku Kutai. Baju ini umumnya dipakai oleh golongan menengah ke atas sebagai pakaian resmi upacara pernikahan di masa silam. Baju adat Kustin milik suku Kutai ini, umumnya terbuat dari bahan beludru warna hitam. Lengan baju ini panjang dan kerahnya tinggi dengan bagian kerah dan dada biasanya dihiasi oleh pasmen. https://www.silontong.com/2018/05/08/pakaian-adat-dayak-kalimantan/