Pakaian adat yang dikenakan oleh kaum pria Minahasa yaitu berupa baniang atau kemeja yang lengan panjang berkerah atau tanpa kerah yang dihiasi saku pada bagian pada bagian bawah sebelah kiri dan kanan serta bagian atas sebelah kiri kemeja. Selain itu ditambahkan pula hiasan berupa sulaman motif padi, kelapa dan ular naga pada bagian bawah lengan dan bagian depan kemeja. Pemakaian baniang ini umumnya dipadukan dengan celana hitam polos tanpa hiasan yang panjangnya sampai sebatas tumit, dengan model yang melebar pada bagian bawah makin kebawah makin lebar. Ditambahkan pula penggunaan ikat pinggang dari kulit ular patola yang berbentuk mahkota pada bagian depannya. Pakaian adat yang dikenakan oleh kaum wanita Minahasa pada mulanya disebut ‘ Karai Momo” ada juga yang disebut “wuyang”. Pakaian ini terdiri dari kebaya model lengan panjang berwarna putih, dengan bagian bawah berbentuk lipatan seperti ikan duyung dan agak melebar pada bagian bawah yang dihias...
Pada umumnya, masyarakat suku Sangihe Talaud mengenakaian pakaian adatnya ketika pelaksanaan upacara Tulude.Keunikan dari pakaian adat mereka yaitu terbuat dari serat tanaman pisang yang disebut dengan serat kofo.Tanaman ini ternyata memiliki serat batang yang kuat sehingga mudah untuk dipintal dan ditenun.Hasil kainnya kemudian dijahit menjadi pakaian adat yang disebut dengan Laku Tepu. Ciri khas dari pakaian adat Sulawesi Utara ini adalah penggunaan warna-warna dasarnya yang cerah seperti kuning, hijau, dan merah.Pakaian Laku Tepu ini memiliki lengan yang panjang dan untaian yang mencapai tumit.Agar lebih meriah, pakaian dilengkapi dengan aksesoris meliputi paporong sebagai penutup kepala, bandang sebagai selendang di bahu, kahiwu yaitu rok rumbai, serta popehe sebagai ikat pinggang. Sumber: https://adatindonesia.com/pakaian-adat-sulawesi-utara/
Pakaian Adat Minahasa Bajang Bukan tanpa sebab suku Minahasa memiliki pakaian adat yang menjadi ciri khas dari daerah provinsi Sulawesi Utara. Rupanya suku Minahasa mendiami wilayah di sekitar semenanjung Sulawesi Utara (Sulut). Berdasarkan laporan sejarah, suku tersebut dikenal memiliki peradaban lebih maju daripada suku lainnya pada masa lampau. Beberapa bukti menunjukkan hal tersebut, seperti dari aspek pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam memintal kapas menjadi kain yang lebih nyaman dipakai untuk busana sehari-hari. Pakaian inilah yang disebut dengan nama Bajang. https://www.silontong.com/2018/10/14/pakaian-adat-tradisional-sulawesi-utara/
Pakaian Kohongian Bersifat esklusif pakaian adat Sulawesi Utara ini. Dimana tidak sembarangan suku atau masyarakat bisa memakainya. Menurut informasi yang beredar, busana atau pakaian Kohongian merupakan pakaian adat yang dikenakan pada upacara pernikahan oleh anggota masyarakat dengan status sosial satu tingkat di bawah kaum bangsawan. Artinya pada saat itu tidak semua manusia bisa membelinya. Mungkin karena harganya yang mahal atau diproduksi dalam jumlah terbatas yang hanya untuk kalangan bangsawan saja. Namun pada era sekarang ini. Rasanya tiada lagi kasta-kasta dalam status sosial di Indonesia. Semua sama dan semua mempunyai akses untuk memakai pakaian tersebut. Apatah lagi pakaian adat tersebut sudah menjadi objek wisata. https://www.silontong.com/2018/10/14/pakaian-adat-tradisional-sulawesi-utara/
Busana Simpal Memiliki fungsi yang hampir sama dengan busana Kohongian. Dimana busana Simpal merupakan busana yang khusus diperuntukkan bagi warga masyarakat yang termasuk ke dalam golongan pendamping pemerintah dalam kerajaan. Busana simpal pun dikenakan pada upacara pernikahan. https://www.silontong.com/2018/10/14/pakaian-adat-tradisional-sulawesi-utara/
Pakaian Adat Sangihe dan Talaud Pakaian adat Sulawesi Utara ini tepatnya berasal dari suku Sangihe Talaud. Busana ini biasanya hanya dipakai saat upacara Tulude. Bernama serat kofo atau semacam tanaman pisang dengan serat batang yang kuat adalah bahan pakaian adat ini. Kemudian serat ini dipintal, ditenun, dan dijahit menjadi selembar pakaian yang dikenal dengan busana Laku Tepu. https://www.silontong.com/2018/10/14/pakaian-adat-tradisional-sulawesi-utara/
Pakaian Adat Bolaang Mangondow Berdasarkan informasi dari sejarah, Bolaang Mangondow adalah suatu etnis suku di Sulawesi Utara (Sulut) dan pernah membentuk sebuah kerajaan pada zaman dahulu. Karena kemajuan kebudayaannya dikala itu, beraneka ragam jenis pakaian adat Sulawesi Utara pun hadir dan menjadi warisan budaya sampai saat ini. Busana yang dipakai sehari-hari oleh penduduk suku Bolaang Mongondow adalah kulit kayu atau pelepah nenas yang diambil seratnya. Serat yang disebut oleh penduduk di sana dengan nama “lanut” ini lalu ditenun menjadi kain. Lantas dijahit menjadi busana sehari-hari. https://www.silontong.com/2018/10/14/pakaian-adat-tradisional-sulawesi-utara/