181 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Tapak Raja Sulaiman (Suku Batak Karo)
Ornamen Ornamen
Sumatera Utara

Ornamen Tapak Raja Sulaiman ini bisa dibilang yang paling sering dijumpai di Rumah Adat Batak Karo. Ornamen ini bermotif geometris yang membentuk segi empat dan di setiap sisinya membentuk simpul. Konon nama ornamen ini diambil dari nama seorang raja yang dianggap sakti, dihormati dan ditakuti oleh makhluk – makhluk jahat. Bahkan dahulu, Ornamen ini dipercaya sebagai pelindung dari hal-hal jahat yang ingin menyerang suatu keluarga baik itu kejahatan yang dapat dilihat maupun yang tidak dapat dilihat. Selain itu, bagi masyarakat Batak Karo, Ornamen Tapak Raja Sulaiman ini juga memiliki makna kekuatan dan kekeluargaan, hingga saat ini ornamen ini kerap menghiasi rumah-ruma warga suku Batak Karo. Sumber: https://medan.tribunnews.com/2021/04/17/5-fungsi-ornamen-suku-karo-ada-yang-dipercaya-dapat-menolak-bala

avatar
Hokker
Gambar Entri
Ornamen Pangeret-eret (Suku Batak Karo)
Ornamen Ornamen
Sumatera Utara

Ornamen Pangeret-eret terbilang memiliki gambar yang unik, pasalnya Ornamen Pangeret-eret sekilas berbentuk seperti cicak dengan dua kepala ke arah kanan dan kiri. Pangeret-eret juga memiliki empat kaki yang memiliki arti Sembuyak, Senina, Kalimbubu, dan Anak Beru. Konon, ornamen ini dipercaya sebagai simbol kekuatan untuk menolak bala, ancaman dari roh jahat terhadap penghuni atau pemilik rumah sehingga kini sering digambar di bagian depan rumah. Namun sebenarnya, ornamen ini terbuat dari anyaman ijuk dan diikatkan ke bagian dinding depan rumah sebagai pengganti dari paku. Sumber: https://medan.tribunnews.com/2021/04/17/5-fungsi-ornamen-suku-karo-ada-yang-dipercaya-dapat-menolak-bala?page=2

avatar
Hokker
Gambar Entri
Ornamen Desa Siwaluh (Suku Batak Karo)
Ornamen Ornamen
Sumatera Utara

Ornamen Desa Siwaluh ini memiliki bentuk geometris, sekilas berbentuk seperti bintang namun memiliki delapan bagian yang berfungsi sebagai penunjuk arah mata angin. Bagi masyarakat Batak Karo, ornamen ini berfungsi untuk menentukan arah yang baik dan buruk bagi masyarakat Karo yang ingin melakukan suatu acara adat. Dahulu, ornamen ini terdapat pada dinding bagian bawah rumah adat Batak Karo. Adapun Kedelapan penjuru mata angin tersebut antara lain: Purba : Timur Aguni : Tenggara Daksina : Selatan Nariti : Barat Daya Pustima : Barat Mangabiya: Barat Laut Utara : Utara Irisen : Timur Laut. Sumber: https://medan.tribunnews.com/2021/04/17/5-fungsi-ornamen-suku-karo-ada-yang-dipercaya-dapat-menolak-bala?page=2

avatar
Hokker
Gambar Entri
Ornamen Bindu Matagah
Ornamen Ornamen
Sumatera Utara

Bentuk Ornamen Bindu Matagah ini berupa garis yang menyilang diagonal dan membentuk persegi yang melambangkan Pesilah Simehuli atau dalam Bahasa Indonesia yang artinya menyingkirkan yang tidak baik, dengan maksud agar si tuan rumah pada Rumah Adat tidak mudah digoyahkan oleh kekuatan jahat. Gambar garis yang saling menyatu itu konon juga dipercaya agar masyarakat terhindar dari binatang buas, sehingga selalu terjaga keselamannya. Konon, Bindu Matagah juga adalah simbol dari istri Raja Sulaiman yang ada hubungannya dengan kekuatan batin, sehingga Ornamen Batak Karo yang satu ini memang selalu berdekatan dengan Tapak Raja Sulaiman pada dinding rumah adat. Sumber: https://medan.tribunnews.com/2021/04/17/5-fungsi-ornamen-suku-karo-ada-yang-dipercaya-dapat-menolak-bala?page=3

avatar
Hokker
Gambar Entri
Hansung (Hiong)
Ornamen Ornamen
Sumatera Utara

Hansung atau Hiong merupakan bejana untuk mengambil air dari sumber air (sumur, pancuran atau sungai), dan sekaligus tempat penyimpanannya. Hansung atau Hiong terbuat dari bambu besar dengan ruas buku yang panjang. Kadang-kadang kulit luarnya dibuang, tetapi kadang-kadang tidak. Kulit yang tidak dibuang sering dihiasi dengan tulisan atau ukiran mitis. Selain untuk menampung dan menyimpan air, Hansung atau Hiong digunakan juga untuk menampung air aren yang dikenal dengan tuak. Bagi masyarakat suku Batak Karo, bejana ini dibieri nama Kitang. Sumber : https://www.obatak.id/2015/05/peralatan-rumah-batak-pada-zaman-dahulu.html

avatar
Hokker
Gambar Entri
Ompon
Ornamen Ornamen
Sumatera Utara

Ompon merupakan sejenis karung berbentuk silinder. Ompon terbuat dari kulit kayu atau dari anyaman "Baion" atau pandan. Besarnya dan volumenya tidak tentu. Ada ompon yang bisa menampung padi sebanyak 20-30 porsanan atau panuhukan. Porsanan atau Panuhukan adalah ukuran umum sebanyak orang bisa memikul. “porsan” atau “tuhuk” berarti pikul. Sumber : https://www.obatak.id/2015/05/peralatan-rumah-batak-pada-zaman-dahulu.html

avatar
Hokker
Gambar Entri
Losung (Lumpang)
Ornamen Ornamen
Sumatera Utara

Losung (Lumpang) merupakan perkakas untuk menumbuk padi untuk memperoleh beras. Losung dapat terbuat dari batu atau kayu. Biasanya bentuknya seperti bidang trapesium yang terbalik. Pada permukaan atas terdapat lubang besar ke dalamnya dimasukkan barang yang hendak ditumbuk. Ada dua ukuran lumpang, besar dan kecil. Lumpang besar digunakan untuk menumbuk padi, sedangkan yang kecil dipakai untuk menumbuk padi dalam jumlah sedikit atau pun untuk menggiling bumbu. Andalu adalah alat pasangan untuk menumbuk padi pada lumpang itu. Andalu adalah tongkat kayu sebesar genggaman tangan dengan panjang ± 150-200 cm. Dengan pergesekan Andalu dan padi, kulit padi menjadi terkelupas dan menghasilkan beras. Sumber : https://www.obatak.id/2015/05/peralatan-rumah-batak-pada-zaman-dahulu.html

avatar
Hokker
Gambar Entri
Ampang
Ornamen Ornamen
Sumatera Utara

Ampang merupakan sejenis bakul yang terbuat dari anyaman rotan yang dibelah dan dihaluskan. Bagian bibir Ampang berbentuk bundar yang dibuat dari rotan bulat. Tetapi bagian dasar mendapat bentuk bidang bujursangkar. Ampang ini diperkuat oleh empat rangka dari sudut bujursangkar pada bagian dasar yang menopang bibir Ampang yang berbentuk bundar. Ampang digunakan sebagai alat pengukur isi untuk padi. Sumber : https://www.obatak.id/2015/05/peralatan-rumah-batak-pada-zaman-dahulu.html

avatar
Hokker
Gambar Entri
Situs Padepokan Rumahela
Ornamen Ornamen
Sumatera Utara

Komunitas Rumahela Raja Isombaon menggelar festival budaya di Desa Simullop dan di Desa Sitaotao, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, persiapan dari tanggal 1 Juli 2024 hingga acara yang digelar dari tanggal 3 sampai dengan tanggal 9 Juli 2024. Dan di pada tanggal 6 Juli 2024, sebelum diadakan acara Gondang Bolon Sahala di tanggal 7 s/d 8 Juli 2024, diadakan Acara Patapehon di Rumah Batak Situs Padepokan Rumahela. Menurut sumber yang kami peroleh ketika Tim Survey Batakologi melakukan kunjungan ekspedisi ke Samosir, Rumah Batak Situs Padepokan Rumahela memiliki hiasan dan ukiran yang diyakini sebagai hiasan dan ukiran (gorga pertama) yang ada pada Rumah Batak .

avatar
Batakologi