Terbuat dari batu, kuningan, tali, damar, campuran timah pada abad ke-19. Alu ini digunakan untuk menghaluskan berbagai bahan-bahan yang digunakan untuk ritual. Keunikan dari alu ini adalah, alu ini merupakan kombinasi dari pegangan yang terbuat dari kungingan dan akar tanaman. Pada pegangannya terdapat ukiran manusia yang telanjang - seorang pria yang bisa dilihat dari alat kelaminnya - dan memegang sebuah mangkuk persembahan yang diangkat sampai batas dada. Dia memakai sebuah kopiah dengan seikat rambut yang terlihat keluar. Matanya berhiaskan campuran timah, dan telinganya dibentuk dengan gulungan kawat.
Belanga merupakan salah satu perkakas memasak. Belanga merupakan salah satu perkakasan memasak bagi masyarakat Asia. Belanga telah lama ada dan telah digunakan masyarakat semenjak Zaman Neolitikum. Pada umumnya, belanga diperbuat daripada tanah liat, tetapi di dalam Hikayat Hang Tuah disebutkan terdapat pula belanga dari besi. Merupakan peralatan dapur tradisional yang bahan bakunya berasal dari tanah liat. Bentuknya bundar dengan mulut besar, antara bagian atas dan bawah sama besar kadang di desain dengan dua kuping sebagai pegangan ataupun tanpa pegangan dibagaian atasnya. Di Jawa belanga lebih umum disebut dengan kuali sedangkan di daerah Aceh belanga sering disebut dengan blangong (Sulaiman, 1993/1994:19). Belanga digunakan sebagai tempat untuk menanak nasi, memasak sayur, memanggang ayam, merebus singkong dan hasil bumi lainnya ataupun juga merebus air. Belanga dibuat dengan berbagai ukuran dari yang besar, sedang dan uku...
Piatta adalah salah satu alat atau bagian yang terbuat dari kayu. Panjangny.a ± 1,5 m dengan bentuk persegien'lpat, kayu setebal 5 em ini pada kedua ujungnya dlbentukmaslng masing pada ujung yang satu hampir menyerupai mata · panah dan merupakan simbol jantan, dan pada ujung lainnya diberi lubang sebagai simbol betina. Untuk melengkapi alat ini, diikatkan seutas tali sepanjang 2 m. Pada ujung yang berlubang digunakan simpul mati, sedangkan pac;ja ujung lainnya digunakan simpul biasa. Maksudnya pada simpul biasa ini supaya tali dengan mudah dapat dipasangkan maupun dilepaskan. Alat ini berfungsi sebagai tempat di mana benang (sera manila hannep) yang akan ditenun dilingkarkan I dikaitkan, dan sebagai pasangan alat ini adalah alat yang disebut tarupanna. Pada alat ini terdapat benang yang melingkarnya dan kemudian ujung benang tersebut dipertemukan dengan ujung yang satu yang melingkaripiatta. Jika akan menenun, piatta diletakkan di depan, tepat di atas pangkuan...
Alat ini terbuat dari kayu, dan memiliki bentuk pipih dan sedikit melengkung. Adakalanya bentuk persegi empat, atau juga sedikit lonjong. PanjangnYa ± 30 cm, Iebar 20 cm, dan tebal ± 5 cm. Pada bagian luar lengkungan aiberi aliur memanjang, tempat tali piatta, selain itu ada juga yang menghiasi dengan sedikit ukuran. Sedangkan pada lengkungan bagian dalam, sisi yang melekat pada punggung penenun dibiarkan rata. Sumber: Buku Kain Tenun Tradisional "KOFO" Di Sangihe – Steven Sumolang #SBJ
Alat ini terbuat dari serpihan bambu yang diatur dan diikatkan pada kayu. Bentuknya menyerupai sisir rambut, sedikit perbedaan dengannya hanyalah jika pada sisir mempunyai ujungguna menyisir, maka pada alat ini kedua ujung serpihan bambu yang telah diaturtadidiikatkan pada kayu. Panjan 'ralat in I± 1 m. Lebarnya 5 em, fungsinya untuk mengatur jarak kain tenunan. Dengan demikian, dalam satu unitalattenun kadang kadang terdapat dua maeam alat ini. Yang satu digunakan untuk tenunan yang jarang, sedangkan lainnya dipakai untuk tenunan yang lebih dekat jarak benang atau seratnya, atau untuk tenunan yang halus. Apabiia hendak menenun, alat ini ditempatkan di antara piatta dan tarupanna, pada kedua alat di mana benang yang akan dltenun dilingkarkan. sumber: Buku Kain Tenun Tradisional "KOFO" Di Sangihe – Steven Sumolang #SBJ
Walira Adalah salah satu bagian dari alat tenun yang berfungsi sebagai penekan guna memadatkan kain tenunan. Alat ini terbuat dari kayu hitamataujenis-jenis kayu yang keras. Bentuk pipih sepertl bentuk parang, setebal 2 em, lebarnya kurang lebih 6 em dan panjangnya 1,5 m. Dalam kegiatan menenun, alat ini terletak di antara dua alat lainnya yakni sasuakka dan tarupanna. Sumber: Buku Kain Tenun Tradisional "KOFO" Di Sangihe – Steven Sumolang #SBJ
Webbetta adalah Salah satu komponen alat yang mengatur mekanisme benang atau serat yang ditenun adalah alat ini. Ia mengatur pergantian jalinan benang atau serat, dengan dibantu oleh dua alat lainnya, ialah alat pengatur jarak benang tenunan dan -satu alat yang menyerupai dan berfungsi sebagai jarum. Alat tersebut terbuat dari kayu, panjangnya 1,5 m dengan bentuk bulat panjang dengan garis tengahnya 1,5 em. Alat ini dilengkapi dengan sejumlah tali pintal, tali atau benang yang dilingkarkan pada alat ini serta mengait kepada semua benang I serat yang akan ditenun. Dalam kegiatan menenun, proses kerja yang paling rumit aclalah menyiapkan alat yang satu ini, karena setiap benang yang akan ditenun, dikaitkan satu persatu dengantali yang ada dan melingkarialat ini. Cara mengaitkannya pun harus disesuaikan dengan pola jalinan benangIserat tenunan yang dikehendaki penenun. Sumber: Buku Kain Tenun Tradisional "KOFO" Di Sangihe – Steven Sumolang #SBJ
Tarupanna Sebagai salah satu bagian dari alat tenun, merupakan pasangan. utama dari alat lainnya yang dlsebut piatta. Orang biasanya memakai bambu sepanjang 2 m dengan garis tengahnya 5 em untuk dijadikan bahan baku komponen ini. Pada kedua ruas ujung bambu ini biasanya dibelah, dengan belahan pada kedua ruas ujung bambu ini yang dimaksudkan agar bilamana ada kegiatan menenun, ujung bambu yang terbelah ini akan · mengeluarkan irama tertentu sesuai dengan ketukan-ketukan yang dilakukan oleh penenun sewaktu memadatkan kain tenunannya. Kalau pada bagian lain dari alat ini dililiti oleh benang I serat yang akan ditenun, dan dihubungkan dengan pasangannya yang diikatkan tergantung pada tiang rumah. atau patok yang disediakan sehubungan dengan kegiatan menenun. Sumber: Buku Kain Tenun Tradisional "KOFO" Di Sangihe – Steven Sumolang #SBJ
Dararumma adalah salah satu komponen yang berfungsi sebagai jarum penenun. Alat lnl dlbuat darl bambu yang dlgunakan untuk memasukkan benang I serat secara membujur pada benang I serat yang diikatkan pada piatta atau tarupanna. Alat-alat lainnya yang melengkapi unit alat tenun ini diantaranya ialah bambu tempat penenun berpijak, tempat benang I serat manila hennep, tempat mana terbuat dari kulit kayu, dan benang I serat sebagai bahan baku kain tenunan, ditambah sejumlah ramuan akar-akar dan dedaunan sebagai obat pengawet sekaligus pewarna bahan tenunan. Bahan baku lainnya untuk kain tenun seperti ini adalah serat daun nenas. Sumber: Buku Kain Tenun Tradisional "KOFO" Di Sangihe – Steven Sumolang #SBJ