Ombyok berfungsi sebagai hiasan dada terbuat dari kain bludru dengan motif teratai yang digunakan pada tokoh Klana. Ini merupakan adalah sebuah perkembangan dalam kostum Tari Topeng Cirebon. Penggunaan ombyok ini berbeda dalam Tari Panca Topeng Wanda dalam tradisi Tari Topeng Cirebon. Ombyok tidak digunakan ditari topeng Panji, Samba/Pamindo, Rumyang, dan Tumenggung/Patih, yang menggunakan dasi.
Sobrah biasa juga disebut ‘ Tekes ’, sebuah kelengkapan kostum yang digunakan dalam pementasan tari topeng Cirebon. Penggunaan sobrah dipakai pada karakter Panji, Pamindo, Rumyang, dan Klana. Tekes atau sobrah biasanya terbuat dari rambut manusia atau bisa juga rambut sintesis (tidak asli) yang dijalin membentuk setengah lingkaran. Pada bagian atas dan belakang tekes biasanya terdapat hiasan-hiasan berupa manik-manik dan di samping kiri dan kanannya terdapat hiasan kembang melok, kemudian disambung dengan rarawis atau sumping, yaitu hiasan yang berjuntai panjang hingga batas ujung lengan penari. Pada bagian tengah tekes digantungi dua bulatan tipis yang disebut picis. Sobrah / tekes dihiasi juga dengan jamang yang (biasanya) yang terbuat dari kulit dan melingkar dari area depan tekes hingga belakang, berhiaskan motif ukelan dan daun sirih bersusun dengan warna-warna yang disesuaikan dengan warna rarawis nya. Menurut Elang Heri dari Sanggar Sekar Pand...
Goheba Madopolo Romdidi merupakan lambang Kerajaan Moloku Kie Raha. Goheba Madopolo Romdidi berarti Garuda berkepala dua. Kerajaan Moloku Kie Raha terbentuk pada tahun 1322 sesuai hasil konfederasi empat kerajaan pada tahun yang sama di Tuanane Moti, maka lambang ini ditetapkan sebagai lambang kerajaan: Ternate (Gapi), Tidore (Duko), Moti (Tuaname), dan Makian (Kie Besi). Goheba Madopolo Romdidi dengan Burung Garuda memiliki perbedaan, salah satunya pada sayapnya. Pada Goheba Madopolo Romdidi sayap burungnya menghadap ke bawah yang berarti mengayomi, sementara sayap pada Burung Garuda menghadap ke atas.
Wariga Maling terbuat dari kayu berbentuk persegi empat. Bagian atas Wariga Maling terdapat figur manusia. Wariga Maling digunakan oleh masyarakat Lombok untuk berjaga-jaga agar harta bendanya tidak dicuri. Wariga Maling berisi perhitungan yang biasa dilakukan oleh pencuri untuk melakukan aktivitas pekerjaannya. Sumber informasi dan foto: Museum Negeri Nusa Tenggara Barat
Batu Ike terbuat dari batu jenis tertentu yang dibentuk dengan ukuran rata-rata 7 x 4 x 2 cm, dengan permukaan lebar pada sisinya yang dibuat beralur-alur vertikal, horizontal, dan diagonal. Pada bagian sisi lebarnya dibuat cekung ke dalam sebagai tempat melekatnya rotan yang berfungsi sebagai pegangan. Alur-alur bervariasi di bagian permukaan (sisi lebar) kerapatannya bervariasi, mulai yang agak renggang, renggang, rapat, hingga rapat dengan alur tertentu. Sumber informasi dan foto: Museum Provinsi Sulawesi Tengah
Peboba atau Pola terbuat dari kayu yang terdiri dari dua bagian, yaitu tempat pemukul dan pegangan. Peboba berfungsi untuk menyatukan serat-serat kulit kayu agar menjadi lembut dan mudah diproses lebih lanjut. Pada bagian pemukul terdapat alur membujur 4-7 dan bagian lain sisinya berbentuk cembung. Peboba terbuat dari kayu yang tidak mudah pecah dan keras. Kayu yang digunakan umumnya berasal dari pohon enau ( Arenga pinata ). Sumber informasi dan foto: Museum Provinsi Sulawesi Tengah
Celapah merupakan wadah tembakau asal Melayu yang terbuat dari perak. Sumber informasi dan foto: Gelar Museum Nusantara 2014 di Jakarta.
Bola Nafo bukan sekedar kantong sirih melainkan benda yang dinilai penting bagi tradisi komunal masyarakat Nias. Bola Nafo merupakan benda anyaman sederhana yang dikalungkan pada leher patung Ina Mbanua, dewi yang dimuliakan orang Nias sebagai lambang kesuburan. Oleh karena itu tradisi makan sirih dan perkembangan perlengkapan bersirih seumur dengan perkembangan masyarakat Nias. Makan sirih sudah menjadi kebiasaan orang Nias hingga kini laki-laki maupun perempuan, tua dan muda. Bola Nafo masih dibuat oleh perempuan di setiap kampung di Nias bahkan hampir setiap rumah tangga, untuk kebutuhan sendiri dan/atau diperjualbelikan sebagai barang kerajinan di pasar-pasar tradisional dan toko souvenir. Bola Nafo, meskipun lebih dikenal sebagai tempat sirih siap kunyah, Bola Nafo juga dijadikan sebagai wadah menyimpan emas. Belakangan Bola Nafo dijadikan dompet, tempat menyimpang uang. (Sumber: http://warisanbudayaindonesia.info/view/warisan/780/Bola_Nafo) Sumber foto: Gelar Mu...
Perminaken adalah wadah ramuan obat tradisional dari Karo yang terbuat dari kayu dan bambu. Sumber informasi dan foto: Gelar Museum Nusantara 2014 di Jakarta.