Bunga nenas bermahkota, berarti bahwa yang berhak untuk dipayungi dengan payung kerajaan hanya Sultan Buton saja. Nenas merupakan buah berbiji, tetapi bibit nenas tidak tumbuh dari bibit itu, melainkan dari rumpunya timbul tunas baru. ini berarti bahwa kesultanan Buton bukan sebagai pusaka anak beranak yang dapat diwariskan kepada anaknya sendiri. Falsafah nenas in dilambangakan sebagai kesultanan Buton, dan Malige Buton mirip rongga manusia. Sumber: http://greatbuton.blogspot.co.id/2009/08/rumah-adat-buton-maligekamali.html
Kerajinan tangan “nentu” adalah salah satu kerajinan tangan berbentuk anyaman dengan bahan dasar batang tanaman merambat yang oleh masyarakat Muna dikenal sebagai “nentu”. Hasil kerajinan tangan “nentu” ini sudah sangat dikenal oleh para wisatawan yang berkunjung ke Muna. Produk-produk yang dihasilkan dari kerajinan tangan “nentu” ini sangat kuat dan tahan lama, karena batang “nentu” sebagai bahan dasar pembuatan kerajinan ini sangat kuat dan alot namun ringan. Bahkan konon katanya jauh lebih kuat dibanding anyaman berbahan dasar rotan sekalipun. Anyamannya pun sangat rapat dan rapi, tidak mudah koyak dan tidak mudah lapuk dalam waktu bertahun-tahun. Tanaman “nentu” tumbuh liar di hutan di Kabupaten Muna. Tanaman ini juga terdapat di Muna Barat, Buton Tengah, Buton, Buton Utara dan Bombana di Sulawesi Tenggara. “Nentu” sekilas seperti tanaman parasit yang tum...