Kedok Punakawan Cungkring ini hanya setengah wajah hingga menampilkan mulut pemainnya. Berfungsi memudahkan pemain memberikan selingan lucu/bodoran dalam cerita. Kedok, istilah yang dipakai untuk topeng Cirebon, pada umumnya terbuat dari kayu Jaran atau kayu kuda (dolichandrone spathacea). Jenis Kayu ini banyak ditemukan di kebun, sawah, pinggir jalan, hingga kuburan. Kayu jaran bersifat agak lunak namun tahan rayap. Punakawan sendiri pada umumnya mewarnai cerita dengan selingan-selingan yang menghibur. Nama lain untuk Cungkring adalah Petruk. Nama Cungkring digunakan dalam Punakawan Cirebon 9, yaitu: Semar (ayah punakawan), Gareng, Dewala, Petruk/Cungkring, Bagong, Pegal Buntung, Ceblok, Bitarota/Wiradota, dan Sekar Pandan. Karena komik dan lain sebagainya, Cungkring/Petruk sendiri cukup populer di masyarakat Indonesia. Bagian yang sangat khas dari kedok Cungkring adalah hidungnya yang panjang dan kumis tipis diatas mulutnya. Dalam pertunjukan Cungkring adalah tokoh ya...
Tokoh/karakter Punakawan Curis atau dikenal juga dengan nama “Sekar Pandan” atau kadang “Cemuris”. Kedok ini hanya setengah wajah hingga menampilkan mulut penggunanya. Berfungsi memudahkan pemain memberikan selingan lucu/bodoran dalam cerita. Kedok, istilah yang dipakai untuk topeng Cirebon, pada umumnya terbuat dari kayu Jaran atau kayu kuda (dolichandrone spathacea). Jenis Kayu ini banyak ditemukan di kebun, sawah, pinggir jalan, hingga kuburan. Kayu jaran bersifat agak lunak namun tahan rayap. Punakawan sendiri pada umumnya mewarnai cerita dengan selingan-selingan yang menghibur. Tokoh Punawakan Cirebon: Semar (tertua di punakawan), Gareng, Dewala, Cungkring, Bagong, Pegal Buntung, Ceblok, Wiradota, dan Sekar Pandan. Curis memanggil Semar dengan panggilan ‘pean’. Kedok ini menggambarakan kepala Curis yang kecil, dan biasa digambarkan dengan giginya dua buah. Ketika dengan kelengkapan senjata, senjata curis adalah sabit/arit. Kedok ini d...
Gambaran karakter wajah pria tua terlihat di kedok ini. Kedok, istilah yang dipakai untuk topeng Cirebon, pada umumnya terbuat dari kayu Jaran atau kayu kuda (dolichandrone spathacea). Jenis Kayu ini banyak ditemukan di kebun, sawah, pinggir jalan, hingga kuburan. Kayu jaran bersifat agak lunak namun tahan rayap. Cara memakainya dengan digigit. Di belakang wajah kedok bagian bawah, sejajar dengan bagian bibir bawah kedok, terdapat cangkem (lidah kedok), yang terbuat dari rautan bambu, kayu, atau kulit sepanjang kurang lebih dua centimeter. Bagian inilah yang digigit penari. Kedok “Dorna” ini sendiri bisa digunakan untuk tokoh lain yaitu “Aki-aki”. Di Wayang Wong Cirebon, terutama di Sanggar Sekar Pandan Cirebon, satu topeng bisa digunakan untuk beberapa tokoh tergantung cerita/lakon yang sedang dimainkan. Wajah tua sendiri menggambarkan Dorna, atau Drona, sebagai guru sepuh yang merupakan guru para Pandawa dan Kurawa. Kerutan menghiasi dahi, pipi, dan bag...
Koleksi Sanggar Sanggar Sekar Pandan Kedok Gandamana Wanda topeng ini dekat/ hampir sanada dengan Samba hanya saja berkumis. Kedok, istilah yang dipakai untuk topeng Cirebon, pada umumnya terbuat dari kayu Jaran atau kayu kuda (dolichandrone spathacea). Jenis Kayu ini banyak ditemukan di kebun, sawah, pinggir jalan, hingga kuburan. Kayu jaran bersifat agak lunak namun tahan rayap. Cara memakainya dengan digigit. Di belakang wajah kedok bagian bawah, sejajar dengan bagian bibir bawah kedok, terdapat cangkem (lidah kedok), yang terbuat dari rautan bambu, kayu, atau kulit sepanjang kurang lebih dua centimeter. Bagian inilah yang digigit penari. Gandamana adalah seorang patih Kerajaan Astina yang diceritakan berwajah tampan, gagah, tegap, pendiam, pemberani, dan sakti. Topeng ini biasa digunakan dalam pertunjukan Wayang Wong Cirebon. Di kedok, kumis dan jenggot tipisnya berupa lukisan (bukan tempelan). Warna kedoknya bisa bervariasi termasu warna gelap.
Koleksi Sanggar Sanggar Sekar Pandan Kedok Putri Wanda topeng ini dekat/ hampir sanada dengan Samba. Hanya saja, kedok ini jelas menggambarkan karakter wanita. Kedok, istilah yang dipakai untuk topeng Cirebon, pada umumnya terbuat dari kayu Jaran atau kayu kuda (dolichandrone spathacea). Jenis Kayu ini banyak ditemukan di kebun, sawah, pinggir jalan, hingga kuburan. Kayu jaran bersifat agak lunak namun tahan rayap. Cara memakainya dengan digigit. Di belakang wajah kedok bagian bawah, sejajar dengan bagian bibir bawah kedok, terdapat cangkem (lidah kedok), yang terbuat dari rautan bambu, kayu, atau kulit sepanjang kurang lebih dua centimeter. Bagian inilah yang digigit penari. Topeng ini biasa digunakan dalam pertunjukan Wayang Wong Cirebon. Dijelaskan Elang Heri, kedok ini bisa digunakan untuk peran Dewi Mandrim (ibu dari Nakula dan Sadewa), Srikandi (istri Arjuna), dan tokoh wanita protagonis lain. Alis di kedok ini tipis yang seperti halnya putri/ wajah wanita...
Kedok ini dibuat Bpk Ade Supriadi dan berjudul “Darmin”. Kedok/topeng Cirebon pada umumnya terbuat dari kayu Jaran atau kayu kuda (dolichandrone spathacea). Jenis Kayu ini banyak ditemukan di kebun, sawah, pinggir jalan, hingga kuburan. Kayu jaran bersifat agak lunak namun tahan rayap. Cara memakainya dengan digigit. Di belakang wajah kedok bagian bawah, sejajar dengan bagian bibir bawah kedok, terdapat cangkem (lidah kedok), yang terbuat dari rautan bambu, kayu, atau kulit sepanjang kurang lebih dua centimeter. Topeng “Darmin” ini biasa dimasukkan ke jenis kedok yang disebut “topeng kreasi”. Topeng yang sifatnya baru dan ciptaan sang seniman/ pengrajin topengnya. Biasanya digunakan sebagai penyaluran emosi dan imajinasi. Karakter topeng “Darmin” ini adalah yang karakter lucu/bodor. Karekter yang paling sering diciptakan pengrajin Topeng. Topeng ciptaan ini dibuat ketika tidak sedang membuat topeng 5 Wanda atau...
Wandanya tidak tentu, namun secara umum wajahnya dilukiskan sebagai raja buta dengan karakter gagah. Kedok, istilah yang dipakai untuk topeng Cirebon, pada umumnya terbuat dari kayu Jaran atau kayu kuda (dolichandrone spathacea). Jenis Kayu ini banyak ditemukan di kebun, sawah, pinggir jalan, hingga kuburan. Kayu jaran bersifat agak lunak namun tahan rayap. Warna kedoknya coklat tua, namun ada juga yang warna merah. Mulutnya menganga, matanya belotot, kumisnya berjuntai, melintang dari kiri ke kanan. Bagian dahinya dibiarkan polos, namun ada juga yang memakai hiasan rambut. Di tengah-tengah dahinya terdapat hiasan kembang tiban dan di bawahnya terdapat lekukan yang disebut renyon. Tari topeng Jinggananom biasanya ditampilkan setelah tari topeng Tumenggung yang dilanjutkan dengan peperangan dengan Tumenggung Magangdiraja. Tarinya berkarakter lucu dan senantiasa ditarikan oleh dalang bodor (pelawak). Gerakan-gerakan tarinya menirukan gerakan ponggawa gagah. Bisa diceritakan...
Topeng “Nyanyem” ini dibuat Pak Ade Supriadi dan biasa disebut “topeng kreasi”. Kedok topeng Cirebon pada umumnya terbuat dari kayu Jaran atau kayu kuda (dolichandrone spathacea). Jenis Kayu ini banyak ditemukan di kebun, sawah, pinggir jalan, hingga kuburan. Kayu jaran bersifat agak lunak namun tahan rayap. Cara memakainya dengan digigit. Di belakang wajah kedok bagian bawah, sejajar dengan bagian bibir bawah kedok, terdapat cangkem (lidah kedok), yang terbuat dari rautan bambu, kayu, atau kulit sepanjang kurang lebih dua centimeter. Kedok dengan karakter “Nyanyem” ini sifatnya kebaruan dan ciptaan seniman/ pengrajin Topeng. Pembuatannya berfungsi sebagai penyaluran emosi dan imajinasi pembuatnya. Karakter topeng ini adalah yang karakter lucu/bodor. Sebuah tema yang paling sering diciptakan pengrajin Topeng. Topeng ciptaan ini dibuat ketika tidak sedang membuat topeng 5 Wanda atau pun topeng Wayang Wong. Topeng jenis ini cukup men...
Kedok Patih sering dianggap bersinonim dengan Kedok Tumenggung. Wanda nya sama dengan Wanda Tari Topeng Tumenggung yang biasanya di cat dengan warna coklat, atau merah (atau nuansa merah lainnya termasuk merah muda). Gambaran umumnya adalah gagah, pemberani dan berwibawa. Matanya agak melotot disebut bentuk mata kedelen; kumisnya tebal dan biasanya terbuat dari rambut yang dikepang. Di pertujunkkan Wayang Wong topeng ini digunakan untuk peran Patih. Dalam pweayangan, Patih ditunjuk seorang pengusa/raja untuk mengelola/ tokoh yang mengatur kehidupan sebuah kerajaan. Tokoh Patih biasanya penting dalam sebuah lakon. Khusus dalam Tari Topeng, versi Topeng Losari membedakan antara kedok Tumenggung dan kedok Patih. Jadi, antara tari Tumenggung dan Patih bukan sinonim sehingga keduanya ada. Jika pada kumis kedok Tumenggung (berwarna Merah) Losari memakai kulit dan bentuknya capang (runcing), Kedok Patihnya berwarna putih dengan kumis memakai rambut dan berjambang.