Kopo Kopo terbuat dari perak yang terdiri dari dua bagian yaitu badan dan tutup. Pada tutup terdapat hiassan dan diberi pegangan, dalamnya berongga dipergunakan sebagai tempat tembakau.
Kolunggu terbuat dari bahan kuningan dengan bentuk khusus yang terdiri dari badan dan tutup pada satu sisi terdapat pen sebagai ikatan antara induk dan tutup agar tidak lepas. Kolunggu dipergunakan sebagai tempat menyimpan sirih
Bangka-bangka dibuat dengan bentuk khusus dan bertepi gerigi dipergunakan untuk menympan daun dan buah sirih.
Tangge Wule terbuat dari kayu yang dilapisi perak. lapisan ini selain sebagi hiasan juga berfungsi sebagai pengaman. pada kedua ujung benda ini terdapat lubang yang berfungsi untuk mengeluarkan dan memasukkan sirih.
Usaka alat yang terbuat dari kayu, digunakan untuk melumatkan bahan-bahan untuk makan sirih. alat ini biasa digunakan oleh orang tua kalangan etnis tolaki. alat ini berbentuk bulat panjang diberi lobang atau rongga sebgai tempat memasukkan bahan yang akan dilumatkan.
Gombilo merupakan wadah perlengkapan ramuan sirih dimana didalamnya terdapat kotak kecil tempat berbagai ramuan menginang. Dalam kotak ini pula terdapat tampat untuk menyimpan dokumen berharga di kalangan tokoh-tokoh adat buton.
Kapera merupakan tempat membuang ampas sirih sekaligus tempat membuang ludah bagi orang yang menginang.
Ammiccung berbentuk jambangan bunga dan memiliki pegangan berfungsi untuk membuang ampas sirih dari kegiatan menginang.
Penginangan berbentuk persegi panjang berwarna coklat tua dilengkapi pengunci peralatan terdiri atas tempat kapur, daun sirih, pinang, tembakau, serta alat pemotong pinang. berfungsi sebagai alat menginag Raja pada saat upacara adat.