105 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Kedok Bima
Ornamen Ornamen
Jawa Barat

Seperti di penggambaran di berbagai bentuk kesenian misalnya dalam wayang golek, wajah di kedok Bima memiliki kumis yang tebal. Sebutan lain untuk tokoh ini adalah “Werkudara”. Kedok ini biasa dimainkan dalam pertunjukan Wayang Wong. Kedok, istilah yang dipakai untuk topeng Cirebon, pada umumnya terbuat dari kayu Jaran atau kayu kuda (dolichandrone spathacea). Jenis Kayu ini banyak ditemukan di kebun, sawah, pinggir jalan, hingga kuburan. Kayu jaran bersifat agak lunak namun tahan rayap. Cara memakainya dengan digigit. Di belakang wajah kedok bagian bawah, sejajar dengan bagian bibir bawah kedok, terdapat cangkem (lidah kedok), yang terbuat dari rautan bambu, kayu, atau kulit sepanjang kurang lebih dua centimeter. Bagian inilah yang digigit penari. Pemain untuk kedok ini biasanya dicari yang berbadan tinggi besar. Warna kedok biasanya gelap, umumnya hitam, dengan mata yang melotot dan kumis tebal. Meski tokoh Bima ini protagonis sebagai anggota Pandawa, namun karakte...

avatar
Desty Chartika
Gambar Entri
Kedok Punakawan Bitarota
Ornamen Ornamen
Jawa Barat

Koleksi Sanggar Sekar Pandan Kedok Punakawan Bitarota Kedok Punakawan Bitarota ini hanya setengah wajah hingga menampilkan mulut pemainnya. Berfungsi memudahkan pemain memberikan selingan lucu/bodoran dalam cerita. Kedok, istilah yang dipakai untuk topeng Cirebon, pada umumnya terbuat dari kayu Jaran atau kayu kuda (dolichandrone spathacea). Jenis Kayu ini banyak ditemukan di kebun, sawah, pinggir jalan, hingga kuburan. Kayu jaran bersifat agak lunak namun tahan rayap. Punakawan sendiri pada umumnya mewarnai cerita dengan selingan-selingan yang menghibur. Tokoh Punawakan Cirebon: Semar (ayah punakawan), Gareng, Dewala, Cungkring, Bagong, Pegal Buntung, Ceblok, Bitarota/Wiradota, dan Sekar Pandan. Di beberapa daerah dan dalang, tokoh Bitarota biasa juga dikenal dengan nama lain "Wiradota". Hidung kedok Bitarota sedikit memanjang, runcing, melengkung kebawah. Karakter dari Punakawan Bitarota ini halus dan cenderung pendiam. Warna kedok Punakawan Bitarota sendiri bisa berva...

avatar
Desty Chartika
Gambar Entri
Kedok Laskar Wirog
Ornamen Ornamen
Jawa Barat

Koleksi Sanggar Sanggar Sekar Pandan Laskar Wirog Kedok ini digunakan dalam pertunjukan Wayang Wong. Sesuai namanya, ‘Laskar’, kedok ini digunakan dalam jumlah yang banyak. Wirog sendiri adalah sejenis hewan pengerat seperti Tikus berukuran besar. Laskar Wirog adalah pasukan yang digunakan Mbah Kuwu Cirebon ketika menyerang Raja Galuh. Kisah ini tertuang dalam “Babad Rajagaluh”. Topeng ini terbuat dari kain, digunakan dikepala dan tidak menutupi wajah. Ini adalah semacam aksesoris kepala untuk pasukan wirog. Menggambarkan Wirog, kedok ini dilengkapi  kumis  di moncong wirog dan bebuluan.  Ornamen berwarna emas ada dibagian kiri dan kanannya sebagai penghias.  

avatar
Desty Chartika
Gambar Entri
Kedok Nakula Sadewa
Ornamen Ornamen
Jawa Barat

Koleksi Sanggar Sanggar Sekar Pandan Kedok Nakula Sadewa Penjelasan tentang topeng ini hampir sama dengan Topeng Panji di Tari Cirebon. Kedok, istilah yang dipakai untuk topeng di Cirebon, pada umumnya terbuat dari kayu Jaran atau kayu kuda (dolichandrone spathacea). Jenis Kayu ini banyak ditemukan di kebun, sawah, pinggir jalan, hingga kuburan. Kayu jaran bersifat agak lunak namun tahan rayap. Cara memakainya dengan digigit. Di belakang wajah kedok bagian bawah, sejajar dengan bagian bibir bawah kedok, terdapat cangkem (lidah kedok), yang terbuat dari rautan bambu, kayu, atau kulit sepanjang kurang lebih dua centimeter. Bagian inilah yang digigit penari. Kedok ini berwarna putih, dan wajahnya tanpa ornamentasi yang rumit dan kelihatan polos. Sunggingan di matanya disebut wiji bonténg (biji ketimun) dan tatapannya liyep; pandangannya merunduk dan senyumnya dikulum. Nakula dan Sadewa sendiri dalam pewayangan memiliki reputasi yang baik dalam hal ketampanan. Ra...

avatar
Desty Chartika
Gambar Entri
Kedok Anggada
Ornamen Ornamen
Jawa Barat

Sebagai senapati tetara wanara di negara Kiskenda, Anggada berkarakter tangkas dan gesit. Ia juga dapat melompat sejauh sembilan ratus mil. Seperti tokoh wanara pada umumnya, kedok/topeng ini biasa dimainkan dalam lakon/kisah Ramayana. Wanara adalah bangsa manusia-kera dalam cerita pewayangan. Kedok, istilah yang dipakai untuk topeng Cirebon, pada umumnya terbuat dari kayu Jaran atau kayu kuda (dolichandrone spathacea). Jenis Kayu ini banyak ditemukan di kebun, sawah, pinggir jalan, hingga kuburan. Kayu jaran bersifat agak lunak namun tahan rayap. Anggada, Putra Resi Subali, dalam pewayangan Anggada sering digambarkan sebagai kera berbulu merah. Kedok ini berwarna merah, proporsi mulut yang berupa moncong. Dibagian atasnya ada hiasan rambut dan sesuatu yang menyerupai aksesori kepala. Berperan sebagai senapati tentara wanara negara Kiskenda dalam pemerintahan yang dipimpin adik ayahnya Prabu Sugriwa.  

avatar
Desty Chartika
Gambar Entri
Kedok Brubut
Ornamen Ornamen
Jawa Barat

Topeng “Brubut” ini dibuat Pak Ade Supriadi dengan sebutan “topeng kreasi”. Kedok/topeng Cirebon pada umumnya terbuat dari kayu Jaran atau kayu kuda (dolichandrone spathacea). Jenis Kayu ini banyak ditemukan di kebun, sawah, pinggir jalan, hingga kuburan. Kayu jaran bersifat agak lunak namun tahan rayap. Cara memakainya dengan digigit. Di belakang wajah kedok bagian bawah, sejajar dengan bagian bibir bawah kedok, terdapat cangkem (lidah kedok), yang terbuat dari rautan bambu, kayu, atau kulit sepanjang kurang lebih dua centimeter. Kedok dengan judul atau karakter “Brubut” ini sifatnya baru sebagai ciptaan seniman/ pengrajin Topeng. Biasa digunakan sebagai penyaluran emosi dan imajinasi pembuatnya. Karakter topong “Brubut” adalah yang karakter lucu/bodor yang memang tema cukup sering dibuat pengrajin Topeng. Topeng ciptaan ini dibuat ketika tidak sedang membuat topeng 5 Wanda atau pun topeng Wayang Wong. Topeng jenis ini cukup men...

avatar
Desty Chartika
Gambar Entri
Kedok Kecer
Ornamen Ornamen
Jawa Barat

Kedok/topeng ini berjudul “Kecer”. Kedok topeng Cirebon pada umumnya terbuat dari kayu Jaran atau kayu kuda (dolichandrone spathacea). Jenis Kayu ini banyak ditemukan di kebun, sawah, pinggir jalan, hingga kuburan. Kayu jaran bersifat agak lunak namun tahan rayap. Cara memakainya dengan digigit. Di belakang wajah kedok bagian bawah, sejajar dengan bagian bibir bawah kedok, terdapat cangkem (lidah kedok), yang terbuat dari rautan bambu, kayu, atau kulit sepanjang kurang lebih dua centimeter. Topeng “Kecer” ini dibuat Pak Ade Supriadi dan termasuk sebagai “topeng kreasi”. Yaitu, topeng yang sifatnya baru ciptaan seniman/ pengrajin Topeng. Pembuatannya, biasa digunakan sebagai penyaluran emosi dan imajinasi pembuatnya. Karakter topeng ini adalah yang karakter lucu./bodor Karekter yang paling sering diciptakan pengrajin Topeng. Topeng ciptaan ini dibuat ketika tidak sedang membuat topeng 5 Wanda atau pun topeng Wayang Wong. Topeng jenis ini cu...

avatar
Desty Chartika
Gambar Entri
Kedok Klana
Ornamen Ornamen
Jawa Barat

Dalam struktur pertunjukan topeng Cirebon “Panca Wanda”, kedok tersebut ditarikan paling akhir. Kedok, istilah yang dipakai untuk topeng Cirebon, pada umumnya terbuat dari kayu Jaran atau kayu kuda (dolichandrone spathacea). Jenis Kayu ini banyak ditemukan di kebun, sawah, pinggir jalan, hingga kuburan. Kayu jaran bersifat agak lunak namun tahan rayap. Cara memakainya dengan digigit. Di belakang wajah kedok bagian bawah, sejajar dengan bagian bibir bawah kedok, terdapat cangkem (lidah kedok), yang terbuat dari rautan bambu, kayu, atau kulit sepanjang kurang lebih dua centimeter. Bagian inilah yang digigit penari. Kedok Klana umumnya dicat dengan warna merah tua. Matanya belotot seperti orang terbelalak; berkumis tebal terbuat dari rambut yang dikepang dan bagian ujungnya dibulatkan. Menggambarkan berkarakter gagah kasar, menggambarkan orang yang telah tua atau telah terpengaruh oleh hawa nafsu. Di atas ujung hidung atau di bagian dahi terdapat lekukan sebagai gamba...

avatar
Desty Chartika
Gambar Entri
Kedok Bagong
Ornamen Ornamen
Jawa Barat

Kedok Punakawan Bagong ini hanya setengah wajah hingga menampilkan mulut pemainnya. Berfungsi memudahkan pemain memberikan selingan lucu/bodoran dalam cerita. Kedok, istilah yang dipakai untuk topeng Cirebon, pada umumnya terbuat dari kayu Jaran atau kayu kuda (dolichandrone spathacea). Jenis Kayu ini banyak ditemukan di kebun, sawah, pinggir jalan, hingga kuburan. Kayu jaran bersifat agak lunak namun tahan rayap. Punakawan sendiri pada umumnya mewarnai cerita dengan selingan-selingan yang menghibur. Tokoh Punawakan Cirebon: Semar (ayah punakawan), Gareng, Dewala, Cungkring, Bagong, Pegal Buntung, Ceblok, Wiradota, dan Sekar Pandan. Di kedok ini alis digambarkan tipis tersambung dan hidung berukuran kecil. Dalam pertunjukan, Bagong bersuara serak, kasar, dan menggunakan bahasa Sunda. Kedok Punakawan pada umumnya berwanda jenaka.  

avatar
Rizky Imania