Gorga Silintong berbentuk seperti pusaran air yang dianggap memiliki kesaktian. Gorga Silintong ini biasanya terdapat di rumah orang-orang yang dianggap berilmu tinggi datu, raja, guru, dan sebagainya. Terletak di samping sisi bawah rumah adat Batak Toba. Fungsi • Menunjukkan sikap dan perilaku kepintaran dan kesaktian. Gorga Silintong bermakna kesaktian untuk melindungi manusia dari segala bala. Universitas Sumatera Utara Jadi, setiap orang yang menempati rumah itu adalah orang-orang yang sakti dalam melindungi dirinya sendiri dari segala bahaya yang datang. • Sebagai lambang hiasan untuk memperindah rumah adat Batak Toba. Rumah tanpa perabot tidaklah indah dilihat, begitu juga gorga, tanpa adanya ukiran-ukiran tersebut rumah tersebut tidak akan indah. Makna Gorga Silintong ini melambangkan kesaktian yang bisa melindungi manusia dari segala bala. Gorga Silintong ini biasanya terdapat di rumah orang-orang yang dianggap berilmu tinggi seperti: da...
Ini adalah simbol biasa dalam budaya Nias. Ini melambangkan bagian dalam buah. Ada segmen yang berbeda, tapi kulit luar memegang itu bersama-sama, seperti budaya orang Nias. Sumber: http://www.museum-nias.org/istiadat-nias/
Bintang yang terlihat seperti bunga. Melambangkan kekayaan dan karakter yang baik. Sumber: http://www.museum-nias.org/istiadat-nias/
Sisir melambangkan bangsawan wanita yang terawat. Simbol sisir ini sering dikombinasikan dengan simbol-simbol lainnya. Sumber: http://www.museum-nias.org/istiadat-nias/
Ukiran kayo menggabungkan beberapa simbol dari budaya Nias. Ukiran ini di tempatkan di dinding ruang utama di rumah rajah desa (Omo Sebua) Sumber: http://www.museum-nias.org/istiadat-nias/
Bentuk segitiga menyerupai kiat tombak dan pola ini melambangkan semangat kepahlawanan dari Orang Nias. Sumber: http://www.museum-nias.org/istiadat-nias/
Warna Nias adalah merah, kuning dan hitam. Arti dari warna adalah: Kuning (emas): mewakili kekayaan, kemuliaan dan kesuksesan. Merah (darah): mewakili keberanian dan keganasan pendekar Nias, serta marga mereka dan keluarga. Hitam (tanah): mewakili tanah air mereka dan tanah yang subur di Nias, serta ketabahan dari orang-orang biasa. Pakaian tradisional selalu menggunakan kombinasi dari tiga warna tersebut. Perempuan dari selatan memakai pakaian yang didominasi warna kuning, sementara perempuan di utara memakai pakaian yang didominasi warna merah. Pakaian tradisional juga menggabungkan pola dan lambang desain tertentu. Yang paling biasa digunakan adalah deretan corak segitiga, yang disebut 'Ni'ohulayo'. Bentuk segitiga menyerupai kiat tombak dan pola ini melambangkan semangat kepahlawanan dari Orang Nias. Pola ini tidak hanya digunakan dalam pakaian tradisional, namun saat ini sering dikaitkan dengan budaya atau apapun yang m...
Pada pesta-pesta dan upacara, tempat untuk acara ini sering dihiasi dengan anyaman daun-daun janur. Dengan menyambungkan anyaman daun janur ini, Orang Nias membuat bentuk dan pola yang indah . Ini disebut Ni'okindrö (anyaman daun janur). Gaya Ni'okindrö bervariasi antara daerah ke daerah. Bentuk yang dibuat oleh daun janur memiliki banyak arti yang berbeda. Hari ini ketika kunjungan tamu penting ke Nias, mereka sering disajikan dengan kalung yang dibuat menggunakan teknik ini. Kalung ini dikenal sebagai Nifatali Bulumio. Hanya beberapa orang yang mampu membuat kalung seperti ini. Di tahun 2016 pada waktu kunjungan Presiden Jokowi ke Nias, beliau dipersembahkan dengan Nifatali Bulumio yang dibuat oleh karyawan museum. sumber: https://www.museum-nias.org/istiadat-nias
Pada tahun 1908 pemerintah Belanda perintahkan, bahwa mayat-mayat harus dikubur. Sebelumnya diletakkan di atas satu bagan atau para-para yang tinggi. Sesudah dua atau tiga minggu kepala dari mayat itu diambil, dibersihkan dan diletakkan di dalam satu peti tengkorak dekat rumah. Mayat-mayat orang biasa kadang juga digantung pada pohon dengan memakai kursi bambu sederhana. sumber: https://www.museum-nias.org/istiadat-nias/