Ornamen Hias Alam Batak Toba: (sumber: E-book Arsitektur Tradisional Daerah Sumatera Utara. Napitulu, S.P. 1997. Sumatera Utara.)
Ornamen Hias Fauna Batak Toba: (sumber: E-book Arsitektur Tradisional Daerah Sumatera Utara. Napitulu, S.P. 1997. Sumatera Utara.)
Ornamen Hias Flora Batak Toba: (sumber: E-book Arsitektur Tradisional Daerah Sumatera Utara. Napitulu, S.P. 1997. Sumatera Utara.)
Ornamen Hias Alam Melayu: (sumber: E-book Arsitektur Tradisional Daerah Sumatera Utara. Napitulu, S.P. 1997. Sumatera Utara.)
Ornamen Hias Flora Melayu: (sumber: E-book Arsitektur Tradisional Daerah Sumatera Utara. Napitulu, S.P. 1997. Sumatera Utara.)
Ornamen Hias Fauna Melayu: (sumber: E-book Arsitektur Tradisional Daerah Sumatera Utara. Napitulu, S.P. 1997. Sumatera Utara.)
Penutup wadah mas kawin Penutup wadah mas kawin. Terbuat dari manik-manik. Pada saat pesta perkawinan putri bangsawan, maka mas kawin dan perhiasan emas yang diletakkan di atas piring “keramik/porselin”ditutup dengan “balubalu”. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2018/08/perhiasan-tradisional-nias-sumatera-utara/
Kiri: Ni’okindrö. Tengah: Nifatali Bulumio. Kanan: Presiden Jokowi di Pulau Nias pada tahun 2016 dengan Nifatali Bulumio dari Museum Pusaka Nias Pada pesta-pesta dan upacara, tempat untuk acara ini sering dihiasi dengan anyaman daun-daun janur. Dengan menyambungkan anyaman daun janur ini, Orang Nias membuat bentuk dan pola yang indah . Ini disebut Ni’okindrö (anyaman daun janur). Gaya Ni’okindrö bervariasi antara daerah ke daerah. Bentuk yang dibuat oleh daun janur memiliki banyak arti yang berbeda. Hari ini ketika kunjungan tamu penting ke Nias, mereka sering disajikan dengan kalung yang dibuat menggunakan teknik ini. Kalung ini dikenal sebagai Nifatali Bulumio. Hanya beberapa orang yang mampu membuat kalung seperti ini. Di tahun 2016 pada waktu kunjungan Presiden Jokowi ke Nias, beliau dipersembahkan dengan Nifatali Bulumio yang dibuat oleh karyawan museum. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2018/08/perhiasan-tra...
Okir Beraspati Okir Beraspati Sumber : Arsip Batak Pakpak Ukiran ini menggambarkan sepasang cicak yang disebut tendi sapo. Ornamen ini dianggap sebagai pelindung dan lambang tendi (roh) yang akan melindung si penghuni rumah baik lahir maupun bathin. Hiasan ini juga melambangkan dewa penguasa tanah sebagai lambang kesuburan, disebut juga Beraspati Tanoh. Sumber : https://bataksiana.blogspot.com/2017/07/jenis-jenis-gerga-ornamen-suku-pakpak.html