Merupakan pahatan kayu yang melambangkan tunggangan nenek moyang menuju kayangan.
Berupa patung kayu yang diletakkan di sisi samping rumah. Selain dianggap berguna melindungi penghuni dari kekuatan jahat, Singa-singa juga melambangkan status sosial pemilik rumah. Bentuknya merupakan perpaduan antara singa dan gajah yang merupakan gambaran dari Naga Padoha (dari dunia bawah). Digambarkan dengan mata yang besar, satu tanduk yang memanjang keatas.
Tempat sirih wanita batik yang ornamennya merupakan hiasan manik-manik.
Terbuat dari logam kuningan, dulunya digunakan orang tua masyarakat batak untuk menghaluskan kapur sirih
Terbuat dari logam terutama kuningan, biasa digunakan sebagai tempat menyimpan tembakau.
Ulubalang atau Pangulubalang adalah patung pelindung desa ketika warga sedang meninggalkan desa untuk bertani. Patung ini juga dianggap berperan baik ketika terjadi perselisihan dengan melemahkan musuh. Pada saat tertentu, Ulubalang menjadi sesembahan memohon keselamatan desa dan kemudahan rejeki. Selain terbuat dari batu, ada juga Ulubalang yang terbuat dari kayu.
Tongkat Tunggal Panaluan adalah Tongkat seorang datu yang pada zaman dahulu digunakan untuk mendatangkan atau bahkan menghentikan hujan. Selain itu memiliki kesaktian mencegah bahaya, menyembuhkan penyakit.Tongkat ini terbuat dari kayu tada-tada.
Rumbi terbuat dari kayu berbentuk bulat seperti labu. Biasa digunakan untuk menyimpan beras. Pada sisi kiri dan kanannya terdapat lubang untuk memasukkan bilah bambu yang digunakan sebagai pasak penutup Rumbi. Ini berguna untuk mencegah tikus atau hewan lain masuk. Rumbi juga biasa dihias motif Singa atau pun Gorga.
Terbuat dari bambu, sebagai takaran padi atau beras. Kata solup juga digunakan dalam pepatah "Sidaput Solup Do Naro", yang artinya kita harus menyesuaikan diri dengan lingkungan dimana kita berada.