Proyek Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Nusantara, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Direktorat Jenderal Kebudayaan telah mengkaji dan menganalisis naskah-naskah lama di antaranya naskah daerah jawa Tengah yang berjudul Bhagawadgita, isinya tentang kepahlawanan, Bhagawadgita sendiri artinya nyanyian Tuhan. Intinya adalah petuah atau wejangan dari Sri Kresna kepada Arjuna pada saat perang melawan Adi pati Karna di Kurusetra. Nilai-nilai yang terkandung di dalam naskah ini adalah nilai luhur yang berupa ajaran atau petuah yang dapat diterapkan dalam kehidupan masyarakat dewasa ini, yang dapat menunjang pembangunan, baik fisik maupun spiritual. Sumber: Hp, Soimun and Soeloso, Soeloso and Hp, Soejanto (1992) Bhagawadgita. Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Jakarta. http://repositori.kemdikbud.go.id/8247/
Proyek Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Nusantara, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Direktorat Jenderal Kebudayaan telah mengkaji dan menganalisis naskah-naskah lama di antaranya naskah kuno jawa yang berjudul Serat Wredha Mudha, Serat Ngelmu Seperitisme isinya tentang 1). Ajaran untuk memotivasi generasi muda agar jangan hidup melarat seperti apa yang dialami generasi sebelumnya 2). ajaran, petunjuk, nasehat yang berhubungan dengan budi pekerti, agama dan lain-lain. Nilai-nilai yang terkandung di dalam naskah ini adalah nilai nilai pendidikan, nilai agama, sopan-santun yang dapat menunjang pembangunan, baik fisik maupun spirituil. Sumber: http://repositori.kemdikbud.go.id/7841/
Patung Dewi Durga merupakan gabungan dari tiga dewa Hindu yang paling kuat yaitu Siwa, Brahma dan Wisnu. Patung ini melambangkan momen heroik bagi Dewi Durga yang baru saja mengalahkan iblis Mahisha. Iblis Mahisha sendiri merupakan iblis dengan wujud berkepala kerbau dan memiliki kemampuan untuk berubah menjadi kerbau, gajah maupun manusia. Patung tersebut menceritakan tentang usaha Mahisha yang berupaya untuk melarikan diri dari Dewi Durga dengan cara berubah menjadi kerbau. Namun Dewi Durga mengetahui samaran yang dilakukan oleh Mahisha dan menangkapnya. Dari patung tersebut dapat dilihat bahwa Dewi Durga memiliki empat tangan. Dua tangan yang diatas terlihat Dewi Durga memegang chakra (kanan) dan keong (kiri), sedangkan pada tangan yang dibawah dapat dilihat bahwa Dewi Durga memegang tali yang di ikat kuat-kuat ke ekor kerbau dan ke rambut iblis Mahisha. Dari patung ini juga menggambarkan kemenangan Dewi Durga dengan keyakinan yang tenang. Bentuk Patung Dewi Durga ini sering dise...
" Pemanfaatan hasil penelitian situs gunung Wingko Alifah, Alifah (2013) Pemanfaatan hasil penelitian situs gunung Wingko. Berkala Arkeologi Vol. 33 No. 1, Mei 2013, 33 (1). pp. 59-66. ISSN 02161419 [img] Text 05-BERKALA MEI 2013-ALIFAH.pdf Download (870kB) Official URL: https://berkalaarkeologi.kemdikbud.go.id Abstract Situs gunung wingko merupakan salah satu situs protohistori yang terletak di Kabupaten Bantul atau kurang lebih 25 km sebelah selatan dari kota Yogyakarta dan 1,5 km dari garis pantai Samudera Hindia. Situs ini mulai dikenal pada tahun 1972 dan sejak saat itu upaya penelitian secara intensif terus dilakukan baik berupa survei maupun ekskavasi. ITEM TYPE: Article SUBJECTS: Pendidikan > Kebudayaan > Penelitian Pendidikan > Kebudayaan > Arkeologi DIVISIONS: Badan Penelitian dan Pengembangan > Pusat Penelitian Arkeologi Nasional > BALAR Daerah Istimewa Yogyakarta DEPOSITING USER: Balai Arkeologi DIY DATE DEP...
" Gua Wuru: fungsi dan jenis pemanfaatannya di kawasan prasejarah gunung Sewu bagian barat Alifah, Alifah (2015) Gua Wuru: fungsi dan jenis pemanfaatannya di kawasan prasejarah gunung Sewu bagian barat. Berkala Arkeologi Vol. 35 No. 1, Mei 2015, 35 (1). pp. 1-16. ISSN 02161419 [img] Text ALIFAH.pdf Download (1MB) Official URL: https://berkalaarkeologi.kemdikbud.go.id Abstract Artikel ini menjelaskan mengenai gua Wuru. Temuan dalam artikel ini menunjukkan bukti bahwa gua Wuru memiliki potensi sebagai gua yang pernah dimanfaatkan manusia pada masa lalu. ITEM TYPE: Article SUBJECTS: Pendidikan > Kebudayaan > Penelitian Pendidikan > Kebudayaan > Arkeologi DIVISIONS: Badan Penelitian dan Pengembangan > Pusat Penelitian Arkeologi Nasional > BALAR Daerah Istimewa Yogyakarta DEPOSITING USER: Balai Arkeologi DIY DATE DEPOSITED: 16 Jan 2019 04:10 LAST MODIFIED: 16 Jan 2019 04:10 URI: http://repositori.kemdik...
Javanese batik designs from metal stamps by Lewis, A. B. (Albert Buell), 1867- Publication date 1924 Topics Batik, Textile design Publisher Chicago Collection biodiversity Digitizing sponsor University of Illinois Urbana-Champaign Contributor University of Illinois Urbana-Champaign Language English Volume Anthropology Design Series no.2 Addeddate 2008-06-16 16:07:17 Call number 5388436 Camera Canon 5D External-identifier urn:oclc:record:1047457508 Foldoutcount 0 Identifier javanesebatikdes02lewi Identifier-ark ark:/13960/t8jd50545 Lcamid Missingpages Openlibrary_edition OL13497671M Openlibrary_work OL19611620W Pages 38
Life in Java: with sketches of the Javanese by D'Almeida, W. Barrington (William Barrington) Publication date 1864 Topics Java (Indonesia) -- Description and travel Publisher London : Hurst and Blackett Collection cdl; americana Digitizing sponsor MSN Contributor University of California Libraries Language English Volume 1 Addeddate 2007-12-07 20:43:34 Bookplateleaf 0002 Call number SRLF:LAGE-944871 Camera 5D Collection-library SRLF Copyright-evidence Evidence reported by alyson-wieczorek for item lifeinjavawithsk01dalmiala on December 7, 2007: no visible notice of copyright; stated date is 1864. Copyright-evidence-date 20071207204255 Copyright-evidence-operator alyson-wieczorek Copyright-region US External-identifier urn:oclc:record:1048324279 Foldoutcount 0 Identifier lifeinjavawithsk01dalmiala
UU SOUTHERN REGIONAL LIBRARY hACILITY G 000 084 1 70 LETTERS OP A JAVANESE PRINCESS LETTERS OF A JAVANESE PRINCESS RADEN ADJENG KARTINI By TRANSLATED FROM THE ORIGINAL DUTCH AGNES LOUISE SYMMERS By WITH A FOREWORD BY LOUIS COUPERUS LONDON: 3 DUCKWORTH HENRIETTA ST., & CO. COVENT GARDEN First published in 1921
Candi Angin merupakan situs purbakala yang berada di desa Tempur, kecamatan Keling, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Dari data yang tersedia saat ini, Candi Angin diduga merupakan situs yang dibangun oleh penganut Hindu pada zaman Majapahit akhir, sebelum pengaruh Islam mulai muncul di tanah Jawa. Hingga saat ini, keberadaan Candi Angin masih berada dalam penelitian lebih mendalam oleh para arkeolog dan balai besar cagar budaya guna mendapatkan informasi yang lebih detil sehingga dapat membuka narasi sejarah masyarakat setempat sekaligus memperkaya sejarah bangsa. Candi Angin memiliki tiga situs yang diduga memiliki hubungan satu dengan lainnya. Situs tersebut adalah Candi Aso, Candi Bubrah dan Candi Angin itu sendiri. Dari pengamatan awal tiga situs ini merupakan bagian dari situs ritual, karena keberadaannya tidak dijumpai dalam kawasan pemukiman.