1.686 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Serat Mim Sanga
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Daerah Istimewa Yogyakarta

PB C.7 18 Bhs Jawa Aks Jawa Prosa Roll 98 no. 3 Naskah ini berisi piwulang tentang kesulitan hidup seseorang karena 9 macam prilaku yang kesemuanya itu dimulai dengan huruf “M”, yaitu meneng, mantu, mangan, minum, madat, madon,main, maling, mati.   PB C.7 18 Bhs Jawa Aks Jawa Prosa Roll 98 no. 3 Naskah ini berisi piwulang tentang kesulitan hidup seseorang karena 9 macam prilaku yang kesemuanya itu dimulai dengan huruf “M”, yaitu meneng, mantu, mangan, minum, madat, madon,main, maling, mati.

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Serat Panji : Panji Jayalengkara
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Daerah Istimewa Yogyakarta

PB A.25 834 Bhs Jawa Aks Jawa Macapat Roll 123 no. 1 Sastra roman tentang panji Ino Kertapati, diawali dengan kisah Prabu Jayalengkara di Medhangkamulan beserta keturunannya, perkawinan sang panji dengan Angraeni dan berahir dengan perkawinan R. Kudanadpada dengan Dewi Murdaningsih, putri dari Tamite. Naskah dilengkapi dengan ringkasan serta cuplikan gatra pertama buatan R.Tanojo pada tahun 1935.

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Serat Menak Ngajrak
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Daerah Istimewa Yogyakarta

PB A.92 394 Bhs Jawa Aks Jawa Macapat Roll 117 no. 4 Sastra roman siklus Menak, versi Yasadipura dengan episode sebagian Menak Ngrajak, Menak Demis, Menak Kaos dan Menak Kuristam. Lihat Pretelan I:241-257. Untuk invormasi lebih umum tentang versi-versi ceritera Menak, lihat MSB/L195   Sumber:  http://navigasi-budaya.jogjaprov.go.id/heritage/naskah-kuno/2002#prettyPhoto

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Serat Cariyos Barathayuda
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Daerah Istimewa Yogyakarta

SK  54  323  Bhs Jawa  Aks Jawa  Macapat  Roll  70  no. 2 Sastra roman menceritakan peperangan Pandawa melawan Korawa. Sebagai pengantar tentang Baratayudha macapat, lihat pigeaud I: 239-240. Bilamana teks ini dibandingkan dengan redaksi Yasadipura (pretelan I: 56-64), maka terdapat perbedaan yang mendalam , walau dalam pupuh-pupuh awal berhubungan dengan Bratayudha Yasadipuran masih ketara. Plot saduran ini sama dengan alur cerita Bratayudha Yasadipuran kira kira sampai dengan h.261. Halaman selanjutnya menceritakan parikesit dinobatkan menjadi raja Hastina bergelarSri Haripurnama. Kresna dwipayana memegang pemerintahan Hastina, sementara Parikesit masih kecil. Diceritakan anak Gatutkaca yang mencari ayahnya. Cerita diahiri dengan pertemuan anak Gatutkaca dengan ibunya,Pregiwa   Sumber: http://navigasi-budaya.jogjaprov.go.id/heritage/naskah-kuno/1779

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Babad Mataram : Amangkurat I Dumugi Pakubuwana I
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Daerah Istimewa Yogyakarta

SK  52  453  Bhs Jawa  Aks Jawa  Macapat  Roll  6  no. 7 Kronik sejarah kerajaan Mataram dan Kartasura dibawah pemerintahan Amangkurat I , Amangkurat II dan Pakubuwana I. Teks mulai dari serangan Mataram ke Blambangan dipimpin Tumengung Wiraguna dan Tumnengung Danupaya (Pangeran Alit) (1647) dan berahir dengan penobatan Pakubuwana I disaksikan kumpeni Belanda di Kartasura (menurut teks 3 Jumadilahir Jimawal 1629 atau 23 September 1705) dan kelanjutan perang waris tahta kerajaan antara pasukan Kartasura dan Mataram di Tegal dan Banyumas.   Sumber: http://navigasi-budaya.jogjaprov.go.id/heritage/naskah-kuno/1777#prettyPhoto

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Serat Damarwulan
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Daerah Istimewa Yogyakarta

Roman sejarah mengenai Damarwulan, yang diawali dengan wafatnya Prabu Brawijaya dan Jumenengan Kencanawungu sampai dengan Kencanawungu. Diahiri Jemenengan Damarwulan sebagai Raja Majapahit bergelar Brawijaya. Pembahasan lebih jauh dapat dibaca pada keterangan bibliografis MSB/L120.   Sumber: http://navigasi-budaya.jogjaprov.go.id/heritage/naskah-kuno/1776

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Serat Kempal Suluk Kaliyan Piwulang
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Daerah Istimewa Yogyakarta

Naskah ini memuat 4 teks. 1.Serat Warah Hidayajati (bagian I). Teks prosa ini berisikan  ajaran para “wali wolu” ( Giri, Majagung, Benang, Muryapada, Kalinyamat, Gunung Jati, Kajenar) mengenai Islam, tasawuf, pantangan dan lain-lain. Pengarang teks ini ialah Ranggawarsita. Isinya persis sama dengan teks MSB/P82. Naskah bagian ini disalin pada 3 Jumadilahir 1833 (=26 Agustus 1903),di Surakarta, oleh Raden Mas Puspamurcita (h.130) 2.Serat Sujarah Jati (bagian II). Teks macapat, menjabarkan wejangan dari para pandita linuwih, Wali, serta ngelmu mereka masing masing. Naskah bagian ini disalin mulai hari ahad paing, 10 sura jimawal 1837, “Sapta Guna Ngesthi Nata” (=23 februari 1907). Yang penyalin lain dengan penyalin bagian I (buka puspamucarita) 3.Serat Budha Gutama (bagian III, h. 1-81). Teks prosa ini memuat piwulang agama Budha, bentuk tanya jawab antara A dan B 4.Serat Widyaprangan pada h. 82, dikarang oleh “Bengawan Yogiswara ing...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Serat Tajusalatin
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Daerah Istimewa Yogyakarta

Teks didaktik tentang kewajiban raja, abdidalem dan rakyat, berdasarkan palupi yang diambil dari sejarah dunia Arab. Teks sama dengan versi cetak, genap 32 pupuh. Informasi lebih lengkap dapat dibaca pada keterangan korpus MSB / L322   Sumber:  http://navigasi-budaya.jogjaprov.go.id/heritage/naskah-kuno/1770#prettyPhoto

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Serat Panju : Prabu Klana Surawibawa Gandrung
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Daerah Istimewa Yogyakarta

Serat roman tentang Panji Asmarabangun, diawali dengan Prabu Lembu Amijaya di Ngurawan mendengar kabar tentang hilangnya Galuh Candrakirana dari istana Khediri, kemudian sang prabu menerima surat dari Prabu Klana Surawibawa di Pundhakpayung yang berkehendak mempersunting Dewi Kumudaningrat. Cerita diahiri dengan pengangkatan dan perkawinan Prabu Anom Suryahantara di Ngla raskandha dan lukisan kerinduan  Endhang Turunsih pada Panji Kudawanengpati.   Sumber: http://navigasi-budaya.jogjaprov.go.id/heritage/naskah-kuno/1771

avatar
Arum Tunjung