Di Telukdalam dinyanyikan oleh 5 atau 7 orang; yang memimpin ialah ere hoho . Biasanya syairnya terdiri dari perumpuan dan cerita maupun sejarah. Di Nias Utara hoho hanya dituturkan. Sumber: https://www.museum-nias.org/tarian-musik/
Dinyanyikan pada waktu pernikahan atau pesta tradisional sebagai tanya jawab bersahut-sahutan antara tamu dan pengunjung. Lagu-lagu bisa sebagai pengantar atau komentar tentang pengunjung. Awalnya pria dan wanita bernyanyi secara terpisah, tetapi bergabung pada akhirnya. Akhirnya kelompok kecil perempuan menyanyikan bernada tinggi, lagu yang dinyanyikan pada semua pernikahan. Sumber: https://www.museum-nias.org/tarian-musik/
Terutama di Nias utara. Laki-laki tuan rumah salam tamu sebelum persembahan sekapur sirih. Sumber: https://www.museum-nias.org/tarian-musik/
Doa yang dinyanyikan oleh seorang iman sambil memukul tambur ( fondrahi) . Sumber: https://www.museum-nias.org/tarian-musik/
Seorang bernyanyi sambil bekerja atau sambil berjalan. sumber: https://www.museum-nias.org/tarian-musik/
Seorang bayi digendong dan diayun dengan nyanyian sederhana (solo). sumber: https://www.museum-nias.org/tarian-musik/
Lagu atau nyanyian hiburan secara umum baik dalam keadaan sedih maupun gembira atau bahagia. sumber: https://www.museum-nias.org/tarian-musik/
Nyanyian hiburan. sumber: https://www.museum-nias.org/tarian-musik/
Nyanyian untuk mengekspresikan kesedihan dan penderitaan (solo). Sumber: https://www.museum-nias.org/tarian-musik/