Soleram Soleram Soleram Anak yang manis Anak manis janganlah dicium sayang Kalau dicium merah lah pipinya Satu dua Tiga dan empat Lima enam Tujuh delapan Kalau tuan dapat kawan baru sayang Kawan lama ditinggalkan jangan
Lancang kuning lancang kuning seludang mayang seludang mayang Lancang kuning lancang kuning seludang mayang seludang mayang Bertolak petang berlayar malam di alam kelam Bertolak petang berlayar malam Berlayar malam di alam kelam Lancang kuning lancang lancang kuning Lancang lancang kuning Lancang seludang mayang Angin turut angin turut Layar mengembang layar mengembang Angin turut angin turut Layar mengembang layar mengembang Laut beralun berombak riak membanting lambung Laut beralun berombak riak membanting lambung mengayun-ayun Lautan beralun mengayun-ayun lautan beralun mengayun-ayun Sembah sujud sembah sujud Duduk bertelut duduk bertelut Sembah sujud sembah sujud Duduk bertelut duduk bertelut Jari sepuluh susun menyembah tunduk kepala Duduk bersimpuh tunduk membungkuk seikhlas hati mohon dimaafkan Serba kesalahan mohon dimaafkan serba kesalahan mohon dimaafkan
Soleram Soleram Soleram Anak yang manis Anak manis janganlah dicium sayang Kalau dicium merah lah pipinya Satu dua Tiga dan empat Lima enam Tujuh delapan Kalau tuan dapat kawan baru saying Kawan lama ditinggalkan jangan
Cop, mike budak cingkelat Main tak lepas ngelat Dari pede kau kuumpat Itu sebab aku ingat Engkau anak jahat Whe awak tak tahu malu Datang nak dekat lalu Duduk lagi dekat aku Mintak kawanlah awak tu Belum aku mau Is ape sebab meringis Kirenye awak nangis Mari dekat anak manis Igat kite sudah finis Kite kikis habis Reff : Bia bia bia bia bia tahu rase Seda seda seda seda sedalah hendaknya
Suluh semarak cahya sejarah Hampirpun padam ulah manusia Karena helah lupalah sudah Hikayat Hang Tuah hampirpun sirna Wahai Agar terang bawa bersuluh Beriak air di laut Bintan menangis bersedih meratapi diri Terisak sedih Bintan menangis Mambang bunian gunung Sri Bintan Gundah gulana rindu menanti Musim berganti beredar zaman Paduka Hang Tuah belum kembali Wahai Agar terang bawa bersuluh Berhembus semilir angin ke Utara tlah bertungkus lumus hikayat tlah pupus Berhati pilu Bintan tersedu Usah ditanya siapa yang salah Renung kembali diri sendiri Putra Melayu usahlah resah Legenda pusaka dikaji lagi Wahai Agar terang bawa bersuluh Sesal kemudian tiada berguna coba simak lagi ceita semula Agar tak padam Suluh sejarah
Soleram Soleram Soleram Anak yang manis Anak manis janganlah dicium sayang Kalau dicium merah lah pipinya Satu dua Tiga dan empat Lima enam Tujuh delapan Kalau tuan dapat kawan baru sayang Kawan lama ditinggalkan jangan
Cipt. Husni Thamrin Kep. Riau Dang merdu bunda berjasa Melahirkan putra perkasa Hang tuah laksmana satria Teladan negeri dan bangsa Dari bintan kepulauan riau Kaum baktimu kesegenap rantau Walau kini kau telah tiada Fatwamu tiadakan sirna Tuah sakti hamba negeri Resah hilang 2 terbilang Patah tumbuh Hilang kan berganti Takan melayu hilang di bumi Engkau susun jari 10 Mengatur sembah duduk bersimpuh Halus budi resah melayu Hang tuah ho…ho hang tuah. http://www.wowkeren.com/lirik/lagu/iyeth_bustami/hang-tuah.html
kalau menebang kalau menebang si pohon jati.. papan di jawa dibelah belah papan di jawa dibelah belah kalaulah hidup kalaulah hidup tidak berbudi umpama pokok tidak berbuah aduhai syg tidak berbuah bunga selasih bunga selasih si bunga padi tumbuhlah mekar didlm taman tumbuhlah mekar didlm taman pertama kasih pertama kasih kedua budi yg mana satu nk kuturutkan aduhai syg nk kuturutkan bungalah padi bungalah padi bunga kiambang buat hiasan ditaman bunga buat hiasan ditaman bunga buahlah hati buahlah hati kekasih orang hamba menumpang gembira saje aduhai sayang gembira saje tenanglah tenang tenanglah tenang air dilaut hai sampan kole mudik ketanjung hai sampan kole mudik ketanjung hati terkenang hati terkenang mulut menyebut budi yang baik saye nk junjung aduhai sayang saye nk junjung Sumber: http://www.lagu-daerah.com/2015/06/lirik-lagu-daerah-riau-dan-kepulauan_8.html