Perjumpaan masyarakat Pekalongan, Jawa Tengah, dengan berbagai bangsa seperti Cina, Belanda, Arab, India, Melayu, dan Jepang pada masa lalu telah mewarnai dinamika pada motif dan tata warna seni batik di sini. Beberapa jenis motif batik pengaruh berbagai negara itu kemudian dikenal sebagai identitas batik Pekalongan. Motif itu adalah batik Jlamprang diilhami India dan Arab, batik Encim dan Klangenan dipengaruhi peranakan Cina, batik Belanda, batik Pagi Sore, dan batik Hokokai yang tumbuh pesat sejak pendudukan Jepang. Warna cerah dan motif beragam membuat batik Pekalongan maju pesat. Berbeda dengan batik Solo dan Yogyakarta, batik Pekalongan terlihat lebih dinamis lantaran permainan motif yang lebih bebas. Media kainnya pun bermacam-macam. Tidak hanya katun dan kaos, sutera juga menjadi andalan batik Pekalongan saat bersaing di luar negeri. Motif Jlamprang, Sekarjagat, atau motif khas lainnya, menjadi berkelas ketika dituangkan dalam bahan baku sutera.
Motif Batik yang dikembangkan melalui wirausaha di desa Paoman Indramayu. Motifnya mengedepankan warna cerah khas pesisiran. Indramayu sebenarnya sudah memulai tradisi Batik sejak abad ke 13. Motif ini adalah salah satu motif yang mengangkat tema fauna, yaitu burung Merak.
Motif batik klasik khas Madura, Jawa Timur, yang kaya dengan dekorasi dan ornamentasi floral.
Motif batik khas Sampang menggambarkan serat kayu/pohon.
Motif Batik Potean Terang Bulan khas Sampang, Madura, Jawa Timur.
Batik Ganasan Subang merupakan seni batik yang muncul belakangan oleh inspirasi dan kekayaan seni serta alam yang bukan saja memiliki keindahan semata tetapi juga sarat dengan nilai-nilai luhur serta falsafah hidup. Corak pada batik ganasan mengambil bentuk-bentuk seperti Nanas/Ganas, Wisma Karya, Baobab/Kitambleg, dan sebagainya yang memberikan simbolisasi akan kehidupan masyarakat Subang, Jawa Barat. Workshop/Showroom Batik Ganasan: Jl. Raya Cicadas - Binong No. 13, Subang 41253
Batik Aceh Motif Batik Aceh dodominasi oleh permotifan sulur-suluran bergaya Melayu dan motif khasnya, yaitu "pintu Aceh". Kerajinan rakyat ini mulai berkembang semenjak 2006 dan telah menjadi ciri khas tradisi masyarakat Aceh.
Sebetulnya ini hampir sama dengan membatik di atas kain. Di Dusun Krebet, Desa Sendangsari, kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul, Canting digunakan untuk membatik di media kayu. Produk kreativ ini antara lain: topeng kayu, miniatur binatang, dan pernak-pernik lainnya dihias dengan motif-motif batik. Hasil kerajinan batik kayu ini telah menembus pasar mancanegara yaitu Asia, eropa, dan Timur Tengah. Di Desa Sendangsari ini juga, perngunjung dapat belajar membatik di media wayang kayu.