Batik Jambi merupakan salah satu hasil akulturasi budaya Kerajaan Melayu Kuno Jambi dengan berbagai bangsa asing (Tiongkok, Turki, India, dan sebagainya), termasuk dengan kota-kota pesisir di pulau jawa. Inisiatif menghidupkan Batik Jambi pada tahun 1875 di Desa Mudung Laut, Pelayangan, Jambi, dilakukan oleh Haji Mahibat dari Jawa Tengah.
Riang-riang Bunga Atlas adalah motif batik khas Jambi
R ebung merupakan cikal bakal pohon bambu dan dapat dijadikan berbagai masakan tradisional yang menjadi kegemaran banyak orang, khususnya masyarakat Kabupaten Tebo, Jambi yang memiliki cita rasa khas tersendiri. Banyak manfaat bambu bagi manusia, mulai dari alat dapur, perabot sampai bahan pembuat rumah, disamping sebagai bahan anyaman yang mempunyai keunikan tersendiri. N yengum bearasal dari kosa kata bahasa daerah Jambi yang berarti muncul secara perlahan, tunas yang mulai bersemi. Batik khas dari Kabupaten Tebo, Propinsi Jambi dengan motif Rebung Nyengum yang memiliki arti tunas bambu yang baru mulai bersemi yang dapat ditafsirkan sebagai generasi yang baru lahir yang akan bertumbuh menjadi sesuatu yang baru yang lebih baik dan bermanfaat sejalan dengan bertambahnya waktu. sumber : http://batiktebo.blogspot.co.id/2009/10/motif-batik-rebung-nyengum.html
Jambi merupakan salah satu provinsi yang terdapat di Pulau Sumatera. Jambi sendiri memiliki beragam kebudayaan. Salah satu bentuk kebudayaan dari Jambi yaitu Motif Kain Batik. Contohnya Motif Durian Pecah yang menggambarkan dua bagian kulit durian yang terbelah, tapi masih bertautan pada pangkal tangkainya. Dua belah kulit itu memiliki makna di setiap masing-masing bagiannya. Belahan pertama paka kulit tersebut bermakna pondasi iman dan takwa. Belahan bagian kedua lebih bernuansa ilmu pengetahuan dan teknologi. Makna yang dapat diambil pada motif Durian Pecah, adalah segala pekerjaan mesti dilandasi oleh iman dan takwa serta ditunjang oleh ilmu pengetahuan dan teknologi. Tujuannya agar pekerjaan itu mendapatkan hasil yang maksimal dan memuaskan. #OSKMITB2018