Di Yogyakarta khususnya, warna batik tradisional adalah biru-hitam, serta soga cokelat dan putih dari pewarna alam. Biru-hitam diambil dari daun tanaman indigofera yang disebut juga nila atau tom yang difermentasi. Sementara warna soga atau cokelat diambil dari campuran kulit pohon tinggi warna merah, kulit pohon jambal warna merah cokelat, dan kayu tegeran warna kuning. Karakter motif batik Yogya adalah tegas, formal, sedikit kaku, dan patuh pada pakem. Konon, karakter ini berhubungan dengan keraton Yogya yang anti-kolonial.
Sebetulnya ini hampir sama dengan membatik di atas kain. Di Dusun Krebet, Desa Sendangsari, kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul, Canting digunakan untuk membatik di media kayu. Produk kreativ ini antara lain: topeng kayu, miniatur binatang, dan pernak-pernik lainnya dihias dengan motif-motif batik. Hasil kerajinan batik kayu ini telah menembus pasar mancanegara yaitu Asia, eropa, dan Timur Tengah. Di Desa Sendangsari ini juga, perngunjung dapat belajar membatik di media wayang kayu.
Batik khas Jogja, motif Ceplok :
Batik khas Jogjakarta, motif Bantulan :