Motif Semen Rama (https://indonesianbatik.id) Batik ini dibuat pada masa pemerintahan Paku Buwono ke IV yang memegang tahta pada tahun 1788-1820 M. Motif ini memberikan pelajaran kepada putranya yang sudah diangkat sebagai Putra Mahkota calon penggantinya. Batik yang bercorak “semenan” dengan nama “semen-rama”. Motif Semen dimaknai sebagai penggambaran dari “kehidupan yang semi” (kehidupan yang berkembang atau makmur). Terdapat beberapa jenis ornamen pokok pada motif-motif semen. Yang pertama adalah ornamen yang berhubungan dengan daratan, seperti tumbuh-tumbuhan atau binatang berkaki empat. Kedua adalah ornament yang berhubungan dengan udara, seperti garuda, burung dan mega mendung. Sedangkan yang ketiga adalah ornament yang berhubungan dengan laut atau air, seperti ular, ikan dan katak. Motif Semen Rama (https://batikdan.blogspot.com) Jenis ornament tersebut kemungkinan besar ada hubungannya dengan paham Triloka atau Tribawana....
Motif Semen Ageng (https://iindooneesiiaa.blogspot.com) Batik merupakan produk seni yang adiluhung tidak terlepas dari ajaran filsafat Jawa. Ajaran tersebut memaparkan bagaimana hubungan mikrokosmos (dunia batin yang terdapat dalam diri manusia), metakosmos (dunia perantara antara manusia dan semesta atau Tuhan), dan makrokosmos (pandangan dimana manusia adalah bagian dari semesta). Segala ide, doa, dan harapan dituangkan oleh masyarakat Jawa dalam bentuk simbol–simbol yang ditata sedemikian rupa agar memberikan gambaran utuh tentang kehidupan. Penuh akan makna dan filosofi, proses pembuatan batik pun memiliki ritual khusus. Selain disertai dengan puasa, dilakukan pula pelafalan doadoa agama Islam, sesuai agama yang dianut oleh Sultan. Melalui ritual tersebut, diharapkan proses pembuatan batik akan berjalan lancar dan dapat menghasilkan batik bernilai tinggi yang dapat memancarkan aura bagi pemakainya atau istilah lainnya ‘pecah pamore’. Motif Semen A...
Sejarahnya, Taman Sriwedari merupakan sebuah taman hiburan rakyat yang oleh Sri Susunan Paku Buwana X (1893 – 1939) dihadiahkan kepada rakyat kota Solo. Sedemikian pentingnya keberadaan Taman Sriwedari pada waktu itu sehingga diabadikan menjadi nama sebuah pola atau motif Batik. Batik motif Ceplok Sriwedari (@gpswisata) Pada dasarnya motif Ceplok Sriwedari sama dengan Lung Slop, hanya motif ukel diganti dengan isen – isen Parangan, jadi dalam satu raport kotak, satu bermotif Lung dan yang lain bermotif Parangan. Makna motif ini adalah melambangkan kesejukan dan ketentraman batin sekeluarga. Dan motif ini bisa dipakai untuk semua status golongan masyarakat dan untuk orang yang sudah berumah tangga. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2018/10/motif-batik-ceplok-sriwedari/
Motif Nitik Karawitan (https://www.kaskus.co.id) Pada batik motif Nitik Karawitan mempunyai unsur motif ceplok, digunakan sebagai kain panjang (jarik), memiliki makna inti yaitu mengenai Kebijaksanaan. Dengan demikian, para pemakainya diharapkan akan menjadi orang yang bijaksana. Itulah mengapa orang-orang yang dituakan di lingkungannya banyak menggunakan batik motif ini. Motif Nitik Karawitan (https://pradika22.blogspot.co.id) Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2018/06/batik-motif-nitik-karawitan/
Motif Jalak Ireng ini, meskipun tidak ada motif jalaknya (karena terbang entah kemana) tetapi warna hitam pekatnya langsung mengingatkan dengan warna hitam burung jalak. Batik ini merupakan produk cantingan girilayu yang terkenal dengan ukel dan ceceknya. Motif ini merupakan motif kontemporer dengan hiasan bunga dan variasi motif yang menjadi satu dan tidak ada unsur motif utama yang dominan dalam batik tersebut. Namun unsur bunga, cecek dan ukel yang menjadi ciri khas tersebut mampu dilukis dengan indah dan mampu saling melengkapi satu dengan motif yang lain. Motif ini dibatik oleh Ibu Kasiyem yang sudah puluhan tahun bergelut dengan dunia batik tulis. Ada juga potongan motif sekar jagad yang juga dilukiskan di dalam bagan bawah batik tulis ini sebagai variasi agar batik ini lebih memiliki karakter yang unik dan elegan di dalam motif-motifnya. Beralih kepada segi pewarnaan, warna hitam menjadi dominan karena memang war...
Nama Ukel Gading tersebut juga bukan hanya nama, karena sudah turun temurun Batik Girilayu terkenal dengan hiasan atau isen-isen ukel dan cecek yang begitu rapi dan merupakan ciri khas Batik Girilayu itu sendiri. Dari maknanya kami ambil filosofi bahwa motif tesebut adalah motif ukel yang begitu mahal, seperti gading yang memiliki kekuatan untuk menunjukkan karakter kemewahan batik tersebut. dan benar saja, dalam sekali melihatnya, batik tersebut sudah mampu memikat kita dari auranya. Kembali ke dalam motifnya, motif ukel khas Girilayu yang juga sudah terkenal karena ukel satu langkahnya, maksudnya adalah ukel yang tidak putus ketika membatiknya garis ukelnya. Sebenanya motif keseluruhan batik ini lebih pantas disebut motif Wahyu Tumurun dilihat dari unsur-unsur motif utamanya. Namun, kami ingin lebih menekankan kehalusan ukel dalam batik tersebut. Sumber: https://infobatik.id/batik-solo-batik-tulis-klasik-ukel-gading...
Batik motif Garuda Pengalasan. Dari namanya saja sudah keren, begitu juga dengan batiknya. hasil karya para pengrajin batik Desa Girilayu ini memang terbilang istimewa, karena dari motifnya sendiri memiliki unsur yang lengkap sebagai batik kontemporer meskipun memiliki tema klasik. Tema klasik terlihat dari dominannya warna sogan yang berkombinasi dengan warna hitam. Warna khas sogan ini memberikan identitas bahwa warna klasik masih tetap diminati oleh para kolektor maupun pecinta batik tulis. Beralih kepada motifnya, unsur utama batik tulis ini adalah burung garuda yang digambarkan memiliki ekor yang panjang dan memanjang setengah lingkaran mengitari ekor dan sayap unsur burung tersebut. motif garuda terlihat berbeda karena motifnya terlihat seperti memiliki mahkota. Sumber: https://infobatik.id/batik-solo-batik-girilayu-motif-garuda-pengalasan/
Terdiri dari ornamen utama yang berbentuk empat bulatan lonjong dibuat menyerupai bentuk bunga (kembang), sehingga motif ini dinamakan Kawung Kembang. Ornamen utama yang terdiri dari bulatan lonjong terdapat isen motif berbentuk garis diletakkan pada setiap ujung bulatan kawung. Di tengah-tengah antara bulatan kawung satu dengan yang lainnya terdapat isen motif yang berbentuk deretan titik dengan arah melingkar, serta membentuk lingkaran yang kecil dan empat titik yang berada di luar lingkaran tersebut. Komposisi warna pada motif Kawung Kembang terdiri dari warna putih, putih kekuningan sebagai warna ornamen utama, merah soga sebagai warna kontur dan hitam untuk warna latar pada motif Kawung Kembang. Sumber: https://infobatik.id/batik-solo-bentuk-ceplok-kawung-kembang-cengkeh/
Kawung Semar terdiri dari unsur ornamen utama yang berbentuk empat bulatan lonjong dengan ukuran besar seperti pada Kawung Beton, tetapi di dalam ornamen utamanya terdapat bentuk bulatan lonjong dengan ukuran yang lebih kecil. Isen motif pada Kawung Semar terdiri dari bentuk cecek (titik) yang terdapat pada lingkaran di dalam bulatan Kawungnya. Di tengah-tengah ornamen utama terdapat isen motif yang berbentuk belah ketupat yang diisi dengan cecekcecek (titik-titik) serta beberapa titik berbentuk sederetan yang melingkar. Komposisi warna pada motif Kawung Semar terdiri dari warna putih, putih kekuningan sebagai warna pada ornamen utama, merah soga untuk latar warna motif serta warna hitam sebagai kontur. Sumber: https://infobatik.id/batik-solo-motif-batik-tulis-bentuk-kawung-semar/