Batik Kuntul Perak Batik Kuntul Perak merupakan batik khas dari Kota Bontang, Kalimantan Timur. Batik ini lahir pada November 2007 sebagai hasil karya dari Sayid Abdul Kadir Assegaf. Beliau mendapat inspirasi dari kunjungan pameran batik di Kuala Lumpur, Malaysia, yang mana setiap batik yang dipamerkan mengangkat keunikan daerahnya masing-masing. Saat ini, Motif Batik Kuntul Perak telah mencapai ratusan motif batik. Namun, Motif Batik Kuntul Perak yang pertama kali lahir berjumlah sembilan jenis motif, yaitu: 1. Motif Kuntul Perak, 2. Motif Pohon Mangrove, 3. Motif Mangrove dan Kuntul Perak, 4. Motif Mangrove dan Daun Anggrek, 5. Motif Daun Anggrek dan Kuntul Perak, 6. Motif Kuntul Perak dan Taburan Batu, 7. Motif Mangrove dan Taburan Batu, 8. Motif Kuntul Perak dan Tanahan Serat Kayu, 9. Motif Kuntul Perak dan Mangrove Tanah Remukan. Motif batik ini menggunakan burung kuntul perak yang menjadi maskot Kota Bontang sebagai objek utama...
Seperti yang sudah kita ketahui, Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Indonesia adalah negara yang kaya dengan ribuan pulau dan jutaan manusia serta budaya yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia. Salah satu dari sekian kebudayaan tersebut adalah batik. Batik merupakan kebudayaan yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat di seluruh Indonesia. Batik sudah dikenal di mata dunia sebagai ikon bagi bangsa Indonesia. Maka sudah seharusnya masyarakat Indonesia berbangga dan melestarikan warisan budaya Indonesia ini. Batik pun memiliki banyak corak dan motif tergantung dari daerah mana ia berasal. Salah satu macam batik yang belum dikenal banyak orang adalah Batik Berau dari Kalimantan Timur.Batik Berau memang masih baru jika dibandingkan dengan batik-batik lain. Dari ide Lamto Singgih lah batik Berau lahir. Seorang PNS sekaligus seniman yang ditugaskan di daerah Berau ini telah merintis batik Berau hingga terkenal di Kalimantan Timur baru-baru ini....
kain sulam tumpar dibuat dari hasil alam, yaitu pohon ulap doyo. pohon yang banyak digunakan di kalimantan ini memang banyak digunakan untuk bahan beberapa kerajinan. tenun badong tancep dan tenun ulap doyo juga menggunakan pohon ini sebagai bahan dasar. tidak hanya di dalam bentuk sulam, kerajinan ini juga dapat digunakan untuk tas, barang-barang, dan masih banyak lagi. kain sulam ini biasanya ditemukan di toko di samarinda dengan harga yang terjangkau
Kain tenun ini terbuat dari bahan alam, yaitu daun “ulap doyo” yang bentuknya menyerupai daun pandan yang seratnya kuat sehingga bisa dijadikan benang tenun. Tenun yang merupakan hasil kerajinan tangan kaum perempuan suka Dayak Benuaq ini biasa digunakan dalam upacara-upacara adat atau digunakan juga sebagai mahar pada upacara perkawinan.Tenun Doyo memiliki warna dan motif beragam. Warna paling menonjol pada tenun ini adalah merah, hitam, dan coklat muda. Sementara motif yang sering digunakan adalah motif flora, fauna, dan alam mitologi. Bahan baku pewarna motifnya biasanya diambil dari batu lado, biji buah glinggam, daun putri malu, umbi kunyit, dan getah akar kayu oter. Salah satu ciri khas tenun doyo yang membedakannya dengan tenun ikat di daerah lain adalah adanya titik-titik hitam yang muncul pada bidang yang berwarna terang. http://tugas3tik9e.blogspot.com/2015/02/macam-macam-tenun.html