Unsur-Unsur Motif : 1. Angklung Buhun 2. Leuit Baduy 3. Bedug Lojor 4. Rumah Baduy Filosofi Motif Batik Angklung Buhun : Melambangkan kedinamisan dan kegembiraan https://multatulifm.lebakkab.go.id/2017/10/16/12-motif-batik-lebak-dan-filosofinya/
Unsur-Unsur Motif : 1. Batu Kalimaya 2. Bambu 3. Angklung 4. Tenun Baduy Filosofi Motif Batik Kalimaya : Melambangkan kehidupan yang kuat dengan harmonisasi warna kebajikan https://multatulifm.lebakkab.go.id/2017/10/16/12-motif-batik-lebak-dan-filosofinya/
Unsur-Unsur Motif : 1. Leuit Baduy 2. Leuit Kaolotan 3. Angklung 4. Motif Kembang Filosofi Motif Batik Sadulur : Melambangkan kekeluargaan, kebersahajaan dan kebersamaan https://multatulifm.lebakkab.go.id/2017/10/16/12-motif-batik-lebak-dan-filosofinya/
Bahan-bahan 1 Porsi 200 Gr Terigu 150 Gr Gula Pasir 4 Butir Telur 1 Sdt Vaneli 1 Sdt SP/TBM 1 Sdt Pasta Pandan 150 Grm Wisman dan Blue Band (1÷2 Kocok sampai putih ringan) Langkah Kocok Telur, Gula, SP, Vaneli sampai Putih mengembang dan kaku, masukan pasta pandan secukup nya. Sedikit demi sedikit masukan terigu yg sudah di ayak. ...
Koleksi Kain Wastra Yanti K. Isfandiary Airlangga ini merupakan kain tenundengan warna dasar hijau daun. Dengan warna Hitam serta pink, Kain ini bermotif khas dayak yang berasal dari kalimantan, tepatnya kain tenun ikat Dayak Iban . Dulu Suku Dayak Iban hanya mengenakan pakaian hasil tenunan atau olahan kulit kayu sendiri dan keterampilan menenun kain ikat ini menjadi syarat layaknya seorang remaja putri untuk memasuki gerbang pernikahan. kekhasan kain tenun ini adalah pada warna-warna terang dan cerah. Warna dan motifnya lebih bervariasi dibandingkan jenis tenunan dayak lainnya, sehingga cara pengerjaannya pun lebih rumit. Motif dasarnya bisa berupa naga, bunga, dan orang-orangan atau perpaduan ketiganya. Seorang wanita Iban bisa menyelesaikan jenis tenunan ini 1 lembar dalam waktu 4-6 bulan dengan ukuran maksimal 2m x 0,5 meter.
Koleksi kain wastra Hasbiyah Natsir dengan motif khas kain tenun medan yang berupa selendang ini memiliki warna dasar ungu dan biru yang dihias dengan motif motif berwarna gelap dan cerah
Koleksi kain wastra Triani Rudiantara merupakan kain songket dengan warna dasar merah dan bermotif yang di dominasi warna emas Songket adalah jenis kain tenunan tradisional Melayu dan Minangkabau di Indonesia, Malaysia, dan Brunei. Songket digolongkan dalam keluarga tenunan brokat. Songket ditenun dengan tangan dengan benang emas dan perak dan pada umumnya dikenakan pada acara-acara resmi. Benang logam metalik yang tertenun berlatar kain menimbulkan efek kemilau cemerlang. Kata songket berasal dari istilah sungkit dalam bahasa Melayu dan bahasa Indonesia, yang berarti "mengait" atau "mencungkil". Hal ini berkaitan dengan metode pembuatannya; mengaitkan dan mengambil sejumput kain tenun, dan kemudian menyelipkan benang emas. Selain itu, menurut sementara orang, kata songket juga mungkin berasal dari kata songka, songkok khas Palembang yang dipercaya pertama kalinya kebiasaan menenun dengan benang emas dimulai. Songket harus melalui delapan peringkat sebelum menjadi sepoto...
Kain koleksi Surya Wida Muhamdjir ini bermotif batik sudagaran yang berasal dari kota yogyakarta, merupakan motif larangan dari kalangan Keraton, yang membuat seniman dari kaum sudagar untuk menciptakan motif baru yang sesuai selera masyarakat sudagar. Mereka juga mengubah motif larangan sehingga motif tersebut dapat dipakai masyarakat umum dan tidak memandang kasta. Meski terjadi pengembangan namun batik yang dikerjakan para sudagar ini tidak keluar dari pakem. Desain batik Sudagaran umumnya terkesan berani dalam pemilihan bentuk, stilisasi atas benda-benda alam atau satwa, maupun kombinasi warna yang didominasi warna soga dan biru tua. Batik Sudagaran menyajikan kualitas dalam proses pengerjaan serta kerumitan dalam menyajikan ragam hias yang baru. Pencipta Batik Sudagaran mengubah batik keraton dengan isen-isen yang rumit dan mengisinya dengan cecek (bintik) sehingga tercipta batik yang amat indah dan disukai banyak semua kalangan. Motif batik sudagaran ini memil...
Koleksi kain milik Martati Amran ini bermotik kain sutra sengkang, Sengkang merupakan salah satu kota kabupaten di Sulawesi Selatan, yaitu kabupaten Wajo. Sutra Sengkang berbahan dasar kepompong dari ulat sutra dan diolah secara manual atau ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin) yaitu alat yang digerakkan oleh tangan secara manual dengan tenaga manusia bukan mesin. Kepompong ini dihasilkan dari ulat sutra yang dipelihara dan dibudidayakan dengan menggunakan tanaman Murbey (morus, sp). Kepompong akan diolah melalui beberapa tahapan termasuk tahap pemintalan dan pewarnaan kemudian diubah menjadi benang sebagai bahan dasar kain sutra.