Batik solo motif ceplok kasatriyan ini biasanya dipakai sebagai kain dalam upacara kirab pengantin sebelum kedua mempelai duduk di kursi pengantin.
Sekar Jagad atau diartikan juga sebagai bunga dunia. Motif ini merupakan perulangan geometris dengan cara ceplok (dipasangkan bersisian), yang mengandung arti keindahan dalam keluhuran kehidupan di dunia. http://bahankain.com/2014/11/05/makna-motif-batik-solo/
Makna filosofis : Agar si pemakai menjadi orang bijak dan mampu memberikan petunjuk jalan yang benar. http://batikthokmotifkhasyogyakarta.blogspot.com/
Makna filosofis : Wahyu = Anugrah, Tumurun = Turun. Dengan menggunakan kedua kain ini, kedua pengantin diharapkan mendapatkan anugrah Tuhan YME berupa kehidupan yang bahagia dan sejahtera serta mendapatkan petunjuk-Nya. http://batikthokmotifkhasyogyakarta.blogspot.com/
Truntum = Menuntun. Sebagai orang tua berkewajiban menuntun kedua mempelai memasuki hidup baru yang banyak liku-liku. http://batikthokmotifkhasyogyakarta.blogspot.com/
Makna filosofis : Agar si pemakai terlihat luwes dan serasi. http://batikthokmotifkhasyogyakarta.blogspot.com/
Makna filosofis : Tirta = Air, Teja = Cahaya. Agar si pemakai terlihat lebih bercahaya. http://batikthokmotifkhasyogyakarta.blogspot.com/
Makna filosofis : Agar si pemakai terlihat serasi dan mendapatkan banyak rejeki. http://batikthokmotifkhasyogyakarta.blogspot.com/
Kegunaan : Upacara tujuh bulanan. Sebagai alat untuk menggendong bayi. Makna filosofis : Agar si pemakai mendapatkan kesenangan yang kokoh dan abadi. http://batikthokmotifkhasyogyakarta.blogspot.com/