Membahasa Kota Kediri dari sisi kekhasannya memang tidak akan ada habisnya. Selama ini banyak orang yang mengenal kota Kediri dengan tahu takwanya yang melegenda. Namun tahukah kamu bahwa ada cinderamata khas Kediri yang juga layak untuk dijadikan oleh-oleh khas Kediri ? Ya, adalah tenun ikat bandar yang diproduksi langsung oleh masyarakart Bandar Kidul, Kediri. Tenun ikat adalah salah satu kriya tenun Indonesia yang berasal dari kain tenun atau helaian benang pakan dan benang lungsin yang sebelumnya diikat serta dicelupka dalam sebuah zat pewarna alami. Alat tenun yang dipakai mayoritas alat tenun manual alias bukan mesin. Kain tenun ikat bandar yang merupakan oleh oleh khas Pare Kediri ini bisa kamu gunakan sebagai pakaian dan pelengkapan busana seperti penghias interior rumah, dan juga kain pelapis mebel. Sumber : https://dapuranggi.id/10-oleh-oleh-khas-kediri-populer-dan-murah.html
Kesuburan tanah (warna coklat) di bumi Angling Dharmo, sangat tepat apabila ditanami padi dan dibudidayakan secara maksimal sehingga mampu meningkatkan taraf hidup petani dan masyarakat Bojonegoro. Pari (bhs.jawa) padi, sumilak (bhs jawa) sudah mulai menguning dan siap di panen,sehingga mempunyai makna padi yang sudah siap di panen di seluruh wilayah bojonegoro. Diharapkan ke depan Bojonegoro menjadi lumbung padi. Sumber : http://www.jonegoroan.com/9-motif-batik-jonegoroan/
Visualisasi perpaduan RIG (alat mengambil minyak) minyak an gas bumi digambarkan sulur dan bunga , dimana satu dan lainnya saling berhubungan dalam satu kesatuan bentuk. Warna hijau dan kuning melambangkan kemakmuran, kemuliaan, dan keindahan. Ga (Gas) Tra (Patra) minyak, Rinonce (bhs.jawa) ditata satu persatu,dirangkai menjadi satu kesatuan yang utuh an indah sehingga bermakna adanya gas an minyak bumi, apabila dikelola dengan baik dan tetap menjaga keseimbangan dan kelestarian alam dan dimanfaatkan untuk kemaslahatan umat manusia, dapat meningkatkan taraf hidup, harkat dan martabat bangsa indonesia, khususnya masyarakat Bojonegoro. Sumber : http://www.jonegoroan.com/9-motif-batik-jonegoroan/
Tanaman jati, mulai dari akar, pohon dan daun dapat dimanfaatkan. Kayunya merupakan bahan baku meubelair, kerajinan bubut kayu. Tunggak dan akarnya (gembol) dapat iolah menjadi karya seni yang bernilai tinggi. Sekar (bhs.jawa) bunga, jati (pohon jati) sehingga bermakna tumbuh suburnya pohon jati di Kabupaten Bojonegoro selaras dengan perkembangannya sentra-sentra kerajinan kayu jati (meubel,bubuk kayu, gembol) sebagai roda kemajuan dan kreativitas masyarakat Bojonegoro dalam mengolah dan memanfaatkan tanaman kayu jati agar dapat meningkatkan taraf hidup. Sumber : http://www.jonegoroan.com/9-motif-batik-jonegoroan/
Kayangan api adalah salah satu objek wisata andalan di kabupaten Bojonegoro. Merupakan sumber api abadi terbesar di asia tenggara dan pernah menjadi tempat pengambilan api PON XV tahun 2000. Parang (bhs jawa) miring, dahana (bhs jawa) api ,mungal (bhs jawa) menyala / berkobar sepangang waktu. Simbol masyarakat Bojonegoro yang dinamis, semangat dan mampu memberikan cahaya bagi masyarakat sekitarnya. Sumber : http://www.jonegoroan.com/9-motif-batik-jonegoroan/
Jagung merupakan tanaman yang merakyat dan tumbuh subur dikabupaten Bojonegoro. Hasil yang melimpah menggambarkan bahwa jagung juga dapat meningkatkan pendapatan sekaligus sebagai salah satu pengganti makanan pokok beras. Jagung, miji (bhs jawa) berbiji, emas, memiliki makna tanaman jagung di Bojonegoro adalah yang terbaik sehingga dapat meningkatkan nama Bojonegoro dengan hasil panen jagungnya. Sumber : http://www.jonegoroan.com/9-motif-batik-jonegoroan/
Mliwis mukti adalah jelmaan Prabu Angling Dharmo (raja malowopati) yang menurut legenda kerajaannya dianggap pernah ada di wilayah kabupaten Bojonegoro. Mliwis (bhs.jawa) burung belibis jelmaan prabu angling dharmo, Mukti (bhs.jawa) mulia, sehingga bermakna meliwis yang mulia/tinggi, bukan sembarang meliwis, karena jelmaan raja, yang dapat momotivasi masyarakat bojonegoro untuk bekerja keras, tekun dan ulet dalam berkarya guna mencapai kemakmuran. Sumber : http://www.jonegoroan.com/9-motif-batik-jonegoroan/
Sejak dahulu tembakau Bojonegoro sudah dikenal seluruh nusantara sehingga menjadi salah satu produk unggulan lainnya. Unggulan selain kayu jati dan produk ungggulan lainnya. Jenis tanaman yang cocok untuk tanaman ini menghasilkan aroma yang khas/harum yang berbeda dengan daerah lain. Sata (bhs jawa) tembakau, ganda (bhs jawa) aroma, wangi (bhs jawa) harum, sehingga bermakna tembakau bojonegoro memiliki aroma harum. Diharapkan nama bojonegoro menjadi harum dan terkenal lewat tembakau sebagai salah satu potensinya. Sumber : http://www.jonegoroan.com/9-motif-batik-jonegoroan/
Wayang thengul merupakan salah satu kesenian tradisional khas yang hidup dan berkembang di Kabupaten Bojonegoro. Berbentuk tiga dimensi, terbuat dari kayu dengan asesoris kain sebagai busananya. Dasar cerita, menak dan panji. Gunungan/kalpataru-nya juga berbahan kayu dan bulu burung merak. Rancak Thengul (bhs.jawa) mengandung arti seperangkat Rancak Thengul sebagai warisan kesenian tradisional di Kabupaten Bojonegoro akan selalu terjaga eksistensinya, menjadi ikon Bojonegoro, lebih dikenal dan digemari masyarakat luas dan sekaligus sebagai bentuk pelestarian dan pengembangan salah satu warisan Pusaka Budaya(cultural heritage). Sumber : http://www.jonegoroan.com/9-motif-batik-jonegoroan/