Kelak Batih serupa seperti sayur kacang merah, hanya saja ada tambahan daun di dalamnya. Bahan utama Kelak Batih adalah buncis dan daun balung adang. Di Sembalun, buncis adalah sebutan lokal untuk kacang merah. Sedangkan daun balung adang adalah sebutan lokal untuk daun ubi kayu. KELAK BATIH KHAS SEMBALUN Bahan : - 1/4 kg buncis (kacang merah) kering - 20 lembar daun balung adang (bisa juga menggunakan daun singkong) Bumbu : - cabe 5 buah - bawang merah 9 siung ukuran sedang - bawang putih 8 siung ukuran sedang - tomat 4 buah - terasi 20 gram - gula merah 10 gram Cara : - buncis dimasak selama 15 menit kemudian airnya ditambah secukupnya, tunggu hingga mendidih - bumbu digiling dan masukan ke dalam air - setelah buncis empuk, masukan daun balung adang - kelak batih siap disajikan Sumber: h...
Suberang merupakan makanan berupa keriing kentang. Di Jawa, Suberan biasa disebut dengan mustofa. Bahan dan cara membuatnya sama yaitu terdiri dari kentang yang diiris tipis panjang kemudian digoreng sampai kering lalu diberi bumbu. Rasanya pedas manis gurih. Sumber: https://www.adventurose.com/2015/12/kelana-rasa-di-sembalun.html
Tomot Siong Pedis adalah kuliner khas Desa Sembalun yang terbuat dari ikan tomot, paki dan bilong (tanaman liar sejenis sawi pait). Ikan tomot merupakan ikan kecil-kecil, lebih kecil dari ikan seluang atau ikan aporas. Mirip ikan teri namun tomot hidup di sawah, saluran irigasi dan sungai-sungai kecil di Lombok. Jika Anda tidak menemukan ikan tomot, Anda cukup mengganti bahannya dgn ikan seluang, wedar atau ikan teri basah. Bahan lainnya, pakis atau bisa juga diganti dengan kacang panjang dan pucuk daun singkong. Cara membuat Tomot Siong Pedis sangat sederhana. Bumbu yang dibutuhkan untuk diulek terdiri dari rawit hijau (orang Sasak suka cabe dan mesti pedas), bawang putih, kunyit, terasi dan garam. Jika bumbu sudah halus, pakis yang sudah dibersihkan ditaruh dibagian bawah dengan menyusunnya. Lalu di lapis kedua diletakkan ikan tomot. Selanjutnya bumbu diratakan di atas ikan tomot. Diberi perasan jeruk purut, ditambahkan air (janga...
Cita rasa pedas memang begitu identik dengan Kota Lombok, Nusa Tenggara Barat. Salah satu menu pedas andalan kota Lombok adalah Nasi Balap Puyung Inaq Esun (Ibu Esun). Rumah makan nasi balap puyung ini sudah hadir sejak tahun 1970-an, tepatnya di Desa Puyung, Lombok Tengah. Dalam 1 porsi nasi balap puyung ini terdiri dari 3 menu berbeda, yakni ayam bumbu pedas, ayam kering, serta kacang kedelai goreng.
Beberuk adalah makanan khas Lombok yang terdiri dari terong yang dipotong kecil-kecil dan dicampur bumbu plecing
Sate rembiga adalah sate yang berbahan dasar dari daging sapi. Sate yang berasal dari Lombok ini sudah ada sejak zaman dulu. Konon makanan ini menjadi salah satu makanan kerajaan mataram di Nusa Tenggara Barat. Nama rembiga sendiri berasal dari nama sebuah kelurahan di Selaparang, Lombok, Nusa Tenggara Barat, jadi tidak heran disepanjang jalan Rembiga ini sangat mudah ditemukan sate sapi ini. Proses pembuatan Untuk mendapatkan rasa yang lezat, daging sapi harus di marinasi selama satu malam ke dalam bumbu bumbu khas dari indonesia, seperti cabe merah yang telah di haluskan, kemiri, terasi lombok, gula dan air secukupnya. Selanjutnya daging sapi di tusuk ke bambu, dan siap untuk di bakar. Sajian Belum lengkap menyantap sate rembiga, dengan lontong yang dibungkus dengan daun pisang berbentuk kerucut. Aroma lontongnya begitu harum yang berasal dari daun pisang. Selain itu dapat juga menyantapnya dengan plecing kangkung,dan sop daging sapi. (so...
Namanya Oha Santa Pejo Dan Oha Po o. kedua makanan ini berbahan dasar beras ketan, kelapa parut dan Pejo atau kacang merah. Kedua makanan ini mengalami proses masak yang sama yaitu dengan cara disantan. sehingga dinamakan Oha Santa. Yang membedakan adalah taburan Pejo atau kacang merah pada oha santa pejo dan taburan kelapa parut yang dibubuhi gula merah maupun gula putih pada oha Po o. Pada masa lalu Oha santa pejo tidak ditaburi kelapa parut dan gula. Tapi di kedai Oha Po o di Sera suba, Sefo( penjual oha po o) menaburkan kelapa parut dan gula merah pada Oha Santa Pejo. Kedua oha ini sebenarnya ada dimana mana di belahan nusantara, terutama pada masyarakat Melayu. Penamaan dan istilahnya saja yang berbeda di masing masing daerah. Pada masa lalu, 0ha Po o maupun oha santa pejo biasa disuguhkan pada hajatan warga terutama memasuki hajatan Wura Bola atau Misfus sya'ban. Dalam menyambut ramadhan, nasyarakat Bima menggelar Doa Bola atau Do a Misfus Sya’ban. Harga...
Saya baru pernah menikmati kuliner ini. Pangaha Kanggia, atau kue semut,demikian warga desa Padiolo kecamatan Palibelo menyebut penganan ini yang disajikan sebagai menu berbuka puasa dalam rangka safari ramadhan Pemerintah Kabupaten Bima pada Rabu, 7 Juni 2017. Rasanya manis dan lembut. Bahanya dari tepung beras yang dikukus kemudian dimasukan dalam adonan gula merah. Menu yang cocok untuk berbuka. Entah kenapa disebut pangaha Kanggia,padahal dari bentuknya tidak sama seperti Kanggia. Menurut warga penganan ini termasuk kue khas Bima. Ada juga yang menyebutnya Baneba. Tapi di desa Padolo penganan yang manis lembut ini lebih dikenal dengan naman Pangaha Kanggia. Penganan ini sangat cocok untuk berbuka puasa karena lembut dan manis. Berbuka puasa dengan yang lembut dan manis adalah anjuran Nabi Muhammad SAW dan juga petunjuk kesehatan karena lambung kita belum bias menerima makanan yang keras terutama pada awal-awal berbuka puasa.
Kue tradisional Mbojo yang satu ini mirip krupuk. Bahkan di kampung saya sering menyebut dengan krupuk arunggina. Kadang juga disebut Renggina. Terlepas dari perbedaan penyebutan tersebut, Arunggina maupun Renggina cukup diminati oleh semua kalangan. Memakannya diwaktu panas atau dalam keadaan hangat adalah saat-saat yang tepat. Di Pasar Ama Hami Kota Bima, krupuk Arunggina sudah jarang ditemukan. Pada masa lalu, Arunggina sering dibuat ketika ada hajatanhajatan seperti acara Doa pada malam misfus sa’ban atau yang oleh orang-orang Bima dikenal dengan Do’a Bola. Bahan pembuatan Arunggina adalah beras ketan dan sedikit garam. Beras ketan direbus dengan dandan dan setelah matang dikeluarkan serta dibebentuk seperti layaknya kerupuk. Kemudian dijemur hingga kering, lalu Arunggina digoreng seperti krupuk. Kriuk renyahnya sangat terasa ketika Arunggina disajikan bersama makanan lainnya. Maraknya peredaran kerupuk dalam berbagai jenis dan cita rasa saat ini telah mengge...