Baukup adalah cara tradisional masyarakat melakukan pengobatan. Ketika seseorang kelelahan atau badan meriang, ini adalah cara para orang tua mencegahnya. Bahannya hanya dengan campuran dedaunan lalu di rebus dengan air hingga mendidih dan uapnya yang diutamakan. sumber: https://twitter.com/PuBudaya
Sempat menjadi bahan berita utama bagi masyarakat Papua Barat untuk mencari jenis tanaman ini. Berdasar cerita yang ada, bunga ini bisa berubah menjadi ular lalu pergi dari tempat dia diperlihara. Tanaman ini unik, karena dipercaya khasiatnya. https://twitter.com/PuBudaya
Buah langka yang hanya bisa ditemukan di Papua. Buahnya tampak biasa-biasa saja dengan warna hijau dan tidak menggiurkan pula. Masyarakat tidak memakan atau mengolah bintangur menjadi obat melainkan diolah menjadi bahan bakar. https://twitter.com/PuBudaya
Daun jarak biasanya dijadikan tanaman herbal ketika sakit, misalnya batuk. Sering getahnya dipakai untuk bayi atau balita pada lidahnya. Susu yang menempel pada lidah si bayi atau balita mudah dibersihkan dengan getah daun jarak. sumber: Warisan Budaya Papua
aun gatal adalah tumbuhan alam hutan asli Papua dari famili Urticaceae yang memiliki bulu atau duri halus di permukaan daun. Daun gatal adalah obat yang mujarab dan dipercaya dapat menyembuhkan beberapa gangguan kesehatan, seperti pegal-pegal, kurang enak badan, nyeri, sakit perut, sakit kepala, dan masih banyak lagi. Keunikan daun gatal jika digosok akan menimbulkan gatal-gatal pada kulit, akan tetapi ketika selesai digunakan pada badan maka lelah akan hilang dan badan kembali segar. https://lifestyle.okezone.com/read/2017/12/01/481/1823727/daun-gatal-papua-obat-mujarab-penghilang-pegal-seketika
Teknik pengasapan dengan cara membakar serabut kelapa ini bertujuan untuk mengusir agas. Hewan kecil yang sangat suka beterbangan dan menggigit kulit manusia pada sore hari, terutama didaerah yang penuh atau berdekatan dengan hutan bakau. https://twitter.com/PuBudaya
Selain dijadikan sebagai rempah bumbu masakan Melayu, tanaman ini memiliki banyak manfaat. Di antaranya, masyarakat memanfaatkan flora ini sebagai, obat-obatan, bahan dasar pembuatan kosmetik, dan sebagai makanan ringan. https://twitter.com/SayeBudaye
Mongunom manginano adalah salah satu ritual adat yang ada di Kabupaten Buol yang di latar belakangi oleh sejarah yang dituturkan secara turun temurun. Singkat cerita, kisah ini bercerita tentang Ti Kakaino Fhuwoyo (orang yang dituakan) yang terluka ketika sedang berperang mempertahankan Tanah Buol. Dalam cerita itu disebutkan bahwa, Ti Kakaino Fhuwoyo diselamatkan oleh seekor Buaya yang muncul dari laut Sebelum pergi, buaya berpesan kepada Ti Kakaino Fhuwoyo “apabila ada keturunanMu yang sakit sekian lama dan telah berusaha melakukan pengobatan kemana-mana namun belum mengalami perubahan atau ia belum sembuh dari sakitnya. Maka buatlah pengobatan dengan cara Mongunom Manginano”. https://twitter.com/yakubudaya
Same atau yang dikenal dengan sbeutan Babak bengkal (sejenis kulit kayu) yang dicampur dengan beras yang telah direndam kemudian digiling hingga halus. Dahulu para tetua mempercayai jika menggunakan same dapat mengencangkan kulit sekaligus juga sebagai pelindung dari sinar matahari langsung. Proses penggunaannya disebut sebagai Basame (mengusapkan ke bagian wajah) bahkan ada yang juga dilumuri ke seluruh bagian badan seperti lulur. Basame masih terus dilestarikan hingga saat ini oleh masyarakat Lombok terlebih lagi ketika sedang memasuki musim NALAT (tanam padi) dan pada acara-acara tertentu seperti kawinan dan sunatan. Same tidak hanya digunakan oleh wanita saja tetapi juga bisa dipakai oleh para pria.