Tari mance atau bemance adalah tarian provinsi Kalimantan Utara yang juga disebut dengan tari silat. Gerakan tarian ini juga terlihat hampir sama dengan silat pada umumnya akan tetapi lebih luwes dan lebih terlihat seperti tarian yang dilakukan sebagai hiburan. Dulunya tarian Kalimantan Utara menjadi kegemaran sebagian besar pemuda di daerah Bulungan. Tarian tradisional Kalimantan Utara ini akan dilakukan dua orang pria dengan pakaian adat khas Bulungan dengans elempai atau selempang berwarna kuning dan ikat kepala. Kedua penari ini akan memegang rotan atau bambu bulat dengan panjang 75 cm hingga 1 meter serta tinggi dari kaki hingga pinggang pria dewasa. Tarian akan dilakukan dalam sebuah lingkaran diiringi dengan suara gong bertalu talu. Sedangkan untuk aturannya sendiri tidak terlalu baku sebab jika ada pemain yang menyerah maka akan langsung diganti dengan pemain lainnya. Sumber : https://budayalokal.id/tarian-kalimantan-utara/
Tarian adat Kalimantan Utara selanjutnya adalah tari bangun yang menjadi tari sakral sekaligus magis untuk memanggil kekuatan alam sebagai media penyembuhan untuk mengobati orang yang sakit pada masa lampau. Meski sampai sekarang tarian ini masih dilakukan, akan tetapi maknanya sudah tidak seperti pada awalnya namun nuansa sakral dan magis masih bisa terasa. Tarian ini memiliki tiga bentuk yakni ngala bedua untuk mengambil semangat seseorang yang sedang sakit, betujul yakni memberi makan sesuatu yang gaib dan juga persembahan. Sumber : https://budayalokal.id/tarian-kalimantan-utara/
Tarian jepen Kalimantan Utara merupakan tari tradisional suku Dayak dengan nuansa Islam dan diiringi musik rebana. Baju yang digunakan para penari berwarna hijau dan kuning dengan jumlah penari 2 orang atau lebih berpasangan antara pria dan wanita. Dalam tarian ini, gerakan kaki menjadi gerakan yang mendominasi. Sementara di negara tetangga, tari jepen juga sangat terkenal seperti di Brunei Darussalam, Malaysia dan juga Filipina. Tari jepen sendiri juga hampir serupa dengan tari lain yang ada di pesisir seperti Riau dengan sebutan yang berbeda seperti japin atau zapin. Sumber : https://budayalokal.id/tarian-kalimantan-utara/
Tari kancet ledo adalah tarian dari Baram Sarawak, Kalimantan Utara yakni dari Suku Dayak Kenyah. Tarian tradisional Kalimantan Utara ini menceritakan tentang kelembutan seorang gadis yang terlihat seperti angin berhembus yang mengayunkan padi. Para penari nantinya akan memakai busana adat Suku Dayak Kenyah dengan rangkaian buket sejumlah burung enggang. Tarian yang juga disebut dengan tari gong ini bercerita tentang kemolekan gadis yang menari di atas sebuah gong dan diperebutkan oleh 2 pemuda Dayak. Tarian ini terlihat sederhana dari mula gerak dan juga musiknya dan hanya beberapa bagian tubuh saja yang bergerak. Tari gong memiliki gerakan kaki yang sederhana namun dengan kostum yang sangat mewah sebab terbuat dari manik manik yang dirangkai sehingga membentuk motif binatang seperti Kalung Aso atau naga anjing. Baju manik manik dan juga taah yakni pakaian khas wanita terdiri dari kain beludru berhias manik manik yang dikenakan dengan cara dililit pada bagian pinggang dan m...
Tarian dari Kalimantan Utara ini merupakan tarian untuk menyambut tamu yang datang dengan maksud untuk mempererat tali persaudaraan dan juga sebagai bentuk penghormatan untuk setiap tamu yang datang. Tarian ini umumnya akan dibawakan 8 orang gadis dari suku Dayak kenyah dimana Pebekatawai sendiri memiliki arti persaudaraan. Sumber : https://budayalokal.id/tarian-kalimantan-utara/
Tari Magunatip atau Tari Lalatip merupakan tarian tradisional yang berasal dari daerah Tarakan dan Malinau Kalimantan Utara. Pada jaman dahulu tarian magunatip digunakan sebagai latihan ketangkasan kaki dalam melompat dan menghindari rintangan. Hal ini dilakukan karena adanya perang antar suku. Kemudian latihan ketangkasan itu kini dijadikan sebuah tarian. Dalam tarian magunatip atau lalatip yang merupakan tarian tradisional Kalimantan Utara ini terdapat tiga kelompok pemain yaitu kelompok penjepit kaki dengan menggunakan batang kayu, kelompok penari sambil menari juga menghindari jepitan kayu dan kelompok pemain musik dengan alat musik tradisional Kalimantan Utara berupa gong dan kendang.Tarian ini mendebarkan karena penari dapat terjepit atau terapit kakinya oleh batang kayu bila terlambat menghindar apalagi saat penari menari dengan ditutup kedua matanya. sumber :http://www.tradisikita.my.id/2016/11/7-tari-tradisional-kalimantan-utara.html
Tari Blunde’ atau Blundik adalah tarian tradisional Bulungan Kalimantan Utara. Blunde’ atau blundik merupakan tari tradisional bulungan yang sudah hampir jarang sekali ditemukan konon bentuk tari ini hampir sama dengan tari enggang dari suku Dayak, tidak menggunakan bulu enggang seperti umumnya melainkan hanya menggunakan tangan biasa dan kostumnya yang paling khas adalah ikat kepala, baju kebaya dan tapih (kain) yang digunakan hingga menutup lutut. Tari ini konon diciptakan oleh Datuk Perdana dan syairnya menggunakan bahasa Kayan Pimping, barulah kemudian syairnya diciptakan ulang dalam bahasa melayu oleh Datuk Abdul Aziz yang berjudul “Pinang Sendawar”. sumber :http://www.tradisikita.my.id/2016/11/7-tari-tradisional-kalimantan-utara.html
Tari Mance atau Bemance, disebut juga tari silat, geraknya hampir sama dengan bentuk silat pada umumnya namun lebih luwes dan lebih berupa tarian yang disuguhkan sebagai bentuk hiburan, dimasa lampau Bemance merupakan kegemaran sebagaian besar pemuda bulungan. sumber :www.tradisikita.my.id/2016/11/11-tari-tradisional-kalimantan-selatan.html
Tari Bangun merupakan tari magis dan sakral dan tujuannya untuk memanggil kekuatan alam sebagai media penyembuhan, biasanya diperuntukan untuk mengobati orang-orang sakit dimasa lampau, walaupun saat ini masih sering dimainkan, sifatnya sudah bergeser menjadi bagian dari seni tari murni walaupun nuansa magis dan sakral tetap bisa dirasakan. Tari Bangun memiliki setidaknya tiga bantuk yaitu: Ngala Bedua’ (dimaksud untuk mengambil semangat si sakit), Betujul (memberi makan sesuatu yang gaib) dan yang terakhir Persembahan. sumber :www.tradisikita.my.id/2016/11/11-tari-tradisional-kalimantan-selatan.html