Anitu berarti halus, tari ini dikenal di daerah Kulawi dan Palu Kabupaten Donggala. Tari Anitu ditarikan oleh 6 orang wanita. Formasi pokok dalam tarian tersebut adalah membentuk dua deretan ke belakang, yaitu tiga di kiri dan tiga di kanan serta membentuk satu dertan berjajar dngan setiap penari meletakkan tangan dibahu penari yang ada di sebelahnya. Gerak-gerak tangan yang digunakan adalah membuka dan menutup telapak tangan, gerak-gerak tangan seperti menumbuk, dan mengayunkan kedua tangan sambil memgang ujng selendang. Sumber : http://www.tradisikita.my.id/2016/09/10-tari-tradisional-sulawesi-tengah.html
Posisani berarti perkenalan, tari ini merupakan tari pergaulan yang menggambarkan kegembiraan mda-mudi saat pesta. Mereka bergembira bersama sambil menari dan menyanyi. Para gadis menari dengan memainkan kerincing. Di saat inilah mereka berkenalan antara satu dengan yang lainnya, dan pada akhirnya mereka menemukan pasangan hidup. Pakaian Tari Posisani sama dengan pakaian yang digunakan pada Tari Jepeng, yaitu blus lengan panjang (bahasa Kaili : Baju Pasua) berwarna merah jambu. Pada pergelangan tangan blus ini, diaplikasi dengan kain warna biru yang bersulamkan benang emas sebagai pengganti gelang tangan. Pakaian Tari Posisani ini mengunakan selempang (bahasan Kaili : Nosampa) berwarna ungu dan putih yang dihiasi dengan picing/mote warna kuning, bermotifkan taiganja. Pada bagian bawah, memakai celana panjang sebatas mata kaki (Puruka ndate) berwarna merah jambu. Pada pergelangan kaki celana ini diaplikasi dengan kain berwarna biru yang dihiasi dengan picing/mote warna kun...
Tari pule cinde, dimana seperti yang kita tahu sendiri bahwa tarian ini tentu saja memiliki beberapa sejarah yang ada pada masanya sendiri, seperti yang kita tahu tarian ini adalah sama dengan tarian yang lainnya, dimana tarian ini sendiri pastinya memiliki beberapa makna yang sangat baik dan juga memiliki arti yang berbeda pada dasarnya, karena seperti yang kita tahu makna dari beberapa daerah ada yang sama dan ada juga yang kadang memiliki perbedaan arti dari berbagai daerah tersebut sendiri. Tarian ini sendiri adalah tarian yang biasanya diadakan dengan tarian untuk menyambut tamu agung. Jadi seperti yang kita tahu bahwa tarian ini merupakan tarian penyambutan yang biasa dilakukan jika ada tamu yang ingin berkunjung ke daerah ini sendiri. Jadi kita dapat tahu sendiri bahwa berbagai macam orang dapat datang ke sini untuk dapat melihat gerakan-gerakan dari tarian ini sendiri, sehingga tarian ini sendiri pun sudah sangat terkenal di daerah ini sendiri. Tarian ini send...
Tari Pajoge Maradika biasanya ditampilkan pada acara perayaan pelantikan seorang raja atau pemimpin daerah, tari ini dibawakan oleh lima orang putri yang mengungkapkan ekspresi kebahagiaan menyambut kehadiran pemimpin yang baru. Tari ini diiringi musik kakula dan seruling Lalove yaitu seruling panjang khas Parigi Moutong yang biasanya di pakai dalam upacara ritual adat. 1
TARI MOKANTA Arti : Kanta dalam bahasanya suku bare'e artinya perisai, dan Mokanta adalah Sedang melakukan sesuatu dengan kanta atau perisai tersebut. Pengertian : Tari Mokanta, adalah tarian untuk menyambut tamu dari Suku Bare’e, tarian mokanta dilakukan oleh 2 (dua) orang saja dengan memakai semua alat perang seperti tombak, parang, memakai tameng, dan juga tangan kosong. Tata cara tarian mokanta : Tarian Mokanta bisa dilakukan Laki-laki maupun wanita yang semuanya yaitu kedua orang penari mokanta tersebut memakai alat-alat perang atau juga tangan kosong berdiri didepan dan menghadap tamu undangan yang berjalan masuk ke tempat acara, dan setelah tamu undangan tersebut duduk rapi, maka kedua orang penari mokanta yang berdiri didepan dan dihadapan tamu undangan tadi memperagakan beladiri yang mereka kuasai dengan saling beradu keahlian memakai alat-alat perang atau juga keahlian tangan kosong di panggung atau ditempat yang sudah disediakan. Tari Mokanta sering di...
Tari Pamonte adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari Sulawesi Tengah. Tarian ini menggambarkan kebiasaan para gadis Suku Kaili saat menyambut musim panen padi tiba. Tarian ini biasanya ditampilkan oleh para penari wanita dengan berpakaian layaknya para petani pada umumnya. Tari Pamonte merupakan salah satu tarian tradisional yang cukup terkenal di Sulawesi Tengah dan sering ditampilkan di berbagai acara seperti penyambutan tamu penting, pertunjukan seni dan festival budaya. Menurut sejarahnya, Tari Pamonte sudah ada dan dikenal oleh masyarakat Sulawesi Tengah sejak tahun 1957. Tarian ini diciptakan oleh salah satu seniman besar dan merupakan putra asli daerah Sulawesi Tengah, bernama Hasan. M. Bahasyua. Tari Pamonte ini terinspirasi dari aktivitas dan kebiasaan para gadis-gadis Suku Kaili saat menyambut masa panen padi tiba. Karena pada zaman dahulu masyarakat Suku Kaili mayoritas berprofesi sebagai petani,maka biasanya mereka menyambut musim panen tersebut dengan gem...
Tari Dero adalah sebuah tarian yang dilakukan lebih dari satu orang atau dilakukan secara bersama-sama, yang melambangkan suka cita atau kebahagiaan serta ungkapan rasa syukur kepada Tuhan. Tari Dero atau Madero berasal dari Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Tarian ini merupakan salah satu tradisi masyarakat Suku Pamona yang masih dipertahankan hingga sekarang. Tarian ini cukup sederhana dan biasanya dilakukan di daerah atau lapangan yang luas. Dalam pertunjukan tarian Dero diiringi oleh musik tradisional Nggongi dan Ganda.[3] Terdapat juga pengiring vokal Tari Dero yang bertugas untuk menyanyikan syair atau sebuah pantun. Namun, seiring dengan perkembangan zaman alat musik yang digunakan pun tidak harus Nggongi atau Ganda. Alat musik modern seperti Organ Tunggal juga bisa menjadi pengiring Tarian Dero.
Tari Pogogul adalah sebuah tarian Daerah Buol yang berkaitan dengan nama sebuah gunung yaitu Gunung Pogogul. Tarian ini diciptakan oleh Ibu Salmija Lupojo pada tahun 1960 yang mendeskripsikan budaya bercocok tanam padi yang dulunya dilakukan di sekitar unggag motarang (air terang). Penarinya berjumlah 8 orang, terdiri atas 4 orang wanita dan 4 orang pria. Tarian ini diawali dengan gerakan masuk yang diiringi lagu Bvuolyo Lripu Koponuku. Setelah konfigurasi penari telah siap, maka dimulailah gerakan mengajak membersihkan lahan (mopalyato guwa). Pembersihan akhir (molyopun dan momalyapuk) proses menanam padi ladang (motugoly) dengan mengunakan fhufhuak. Fhufhuak adalah semacam kayu patok yang diruncingkan bagian ujungnya agar mudah membuat lubang untuk menanam. Tarian ini diakhiri dengan gerakan menghilir (mogilik) membawa hasil panen turun ke roji (sebutan untuk wilayah muara sungai Buol) melalui alat angkutan perahu menyusuri sungai Buol, singgah di desa Momunu yang terletak di Gun...
Luminda adalah tari tradisional Suku Bungku yang ditarikan pada saat pesta rakyat atau hiburan di lingkungan keluarga istana. Kata “Luminda” berasal dari bahasa Bungku, 'Lumi' yang berarti halus atau perlahan-lahan dan 'Mepinda' yang berarti menginjakkan kaki atau bergerak. Sehingga secara etimologis, tari luminda diartikan sebagai gerakan tarian yang indah secara halus dan perlahan-lahan. Asal-muasal tari Luminda pada hakikatnya merupakan sebuah akulturasi budaya antara Kerajaan Buton dan Kerajaan Bungku. Akulturasi yang dimaksud yaitu Tari Linda Suku Tangkeno dan Tari Mohasili atau Tumadeako Samba yang merupakan tarian Suku Bungku. Terdapat empat gerak dasar dalam tari Luminda yaitu Tumadeako Samba, Palampa dan Losa-losa sebagai gerak melingkar, dan Tumadentina. Keempat gerakan tersebut dahulunya diperuntukkan untuk tujuan yang berbeda-beda. Gerak Tumadeako Samba khusus ditarikan oleh bangsawan pada saat upacara penyambutan tamu kerajaan, sedangkan ketiga sisanya dilakukan oleh...