Tari Bidadari Teminang Anak, tarian ini dapat pula diartikan bidadari meminang anak. Tarian adat ini berasal dari Rejang Lebong.
Tari Bidadari Teminang Anak, tarian ini dapat pula diartikan bidadari meminang anak. Tarian adat ini berasal dari Rejang Lebong.
Tari Bidadari Teminang Anak, tarian ini dapat pula diartikan bidadari meminang anak. Tarian adat ini berasal dari Rejang Lebong.
Tari Andun, dari Bengkulu Selatan ini merupakan sebuah tarian guna menyambut para tamu yang dihormati.
Tari Penyambutan di Inspirasi Tari Kejai yang sakral dan Agung di Tanah Rejang Tari Penyambutan adalah Tari Kreasi Baru yang diatur sedekat mungkin dengan Tari Kejai. Terinspirasi oleh tari Kejai karena Suku Rejang sendiri jaman dahulu tidak mempunyai Tari Penyambutan, di jaman dahulu penyambutan tamu dilakukan dengan upacara adat. Tari Kejai adalah tarian sakral dan agung, sehingga sangat pantas untuk di persembahkan untuk Penyambutan Tamu, seperti Pejabat Tinggi Negara, Menteri, Bupati yang berkunjung ke Tanah Rejang, atau pada even-even lain yang bersifat ceremonial, seperti pada acara penyambutan piala Adipura yang tiba di Kota Curup tanggal 7 juni lalu.
Tari Andun adalah salah satu kesenian tarian rakyat yang berasal dari daerah Bengkulu, sumatra dan dilakukan pada saat pesta perkawinan. Biasanya dilakukan oleh para bujang dan gadis secara berpasangan pada malam hari dengan diringi musik kolintang.
Tari Andun adalah salah satu tarian rakyat yang berasal dari Bengkulu dan dilakukan pada saat pesta perkawinan. Biasanya dilakukan oleh para bujang dan gadis secara berpasangan pada malam hari dengan diringi musik kolintang . Pada zaman dahulu, tari ini biasanya digunakan sebagai sarana mencari jodoh setelah selesai panen padi . Sebagai bentuk pelestariannya saat ini dilakukan sebagai salah satu sarana hiburan bagi masyarakat, khususnya bujang gadis.
Tari Kejei merupakan kesenian rakyat Rejang yang dilakukan pada setiap musim panen raya datang. Tarian Kejei tersebut dimainkan oleh para muda-mudi di pusat-pusat desa pada malam hari di tengah-tengah penerangan lampion. Kekhasan tari ini adalah alat-alat musik pengiringnya terbuat dari bambu, seperti kulintang, seruling dan gong. Tarian dimainkan sekelompok orang yang membentuk lingkaran dengan berhadap-hadapan searah menyerupai jarum jam. Tarian ini pertama kali dicatat oleh seorang pedagang Pasee, bernama Hassanuddin Al-Pasee yang berniaga ke Bengkulu pada tahun 1468. Tapi, ada pula keterangan dari Fhathahillah Al Pasee, yang pada tahun 1532 berkunjung ke Bengkulu. Tari Kejei dipercaya sudah ada sebelum kedatangan para biku dari Majapahit. Sejak para biku datang, alat musiknya diganti dengan alat dari logam, seperti yang digunakan sampai saat ini. Acara kejei dilakukan dalam masa yang panjang, bisa sampai 9 bulan, 3 bulan, 15 hari at...
Jika di Sumatera Barat terdapat tradisi bernama tabuik , maka di Sumatera Selatan terdapat tradisi yang namanya tabot . Sama halnya dengan tabuik , tabot pun merupakan kegiatan yang diselenggarakan dalam rangka memperingati wafatnya cucu Nabi Muhammad di Bengkulu. Upacara tabot diisi dengan berbagai kesenian dari Bengkulu, salah satunya adalah beruji doll . Beruji doll adalah seni pertunjukan musik yang menggunakan alat peraga berupa gendang doll . Secara fisik, doll hampir serupa dengan gendang atau beduk. Tapi jika ditelisik lebih dalam, terdapat perbedaan yang cukup signifikan. Doll terbuat dari kayu atau batang pohon yang dilubangi bagian tengahnya kemudian dibalut kulit lembu, sementara sisi bawahnya ditutup. Inilah yang membedakan doll dengan alat musik pukul yang lain, baik secara fisik maupun suara yang dihasilkan. Kesenian beruji doll kemudian menginspirasi s...