Tari Kridhajati (https://www.youtube.com) Tari Kridhajati diciptakan pada tahun 2006 oleh Endang Murtining Rahayu, seniman asal Jepara yang mempunyai basik seniman STSI Surakarta. Tari Kridhajati adalah ”Karya yang terbuat dari kayu jati”, menceritakan tentang kegiatan seorang seniman ukir Jepara dalam menciptakan karyanya. Gerakan-gerakan pada tari ini menggambarkan proses kinerja seni ukirmulai dari mencari kayu di hutan, menggambar objek di kayu, dilanjutkan dengan memahat, sampai dengan proses akhir (finishing) dan dikemas untuk dipasarkan. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2017/11/tarian-tradisional-jepara/
Tari Tenun Troso (https://jeparahariini.com) Pencipta sekaligus koreografer Tari Troso adalah Toni Haryo, merupakan tari kerakyatan dengan ciri khas Jepara dengan menggunakan alat- alat pembuatan Tenun Troso seperti ingan, lawe, dan skoci, seluruh penari mengenakan pakaian dari bahan Tenun Troso. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2017/11/tarian-tradisional-jepara/
Tari Tani Melati (https://harianpemalang.com) Tari Tani Melati ini merupakan gambaran masyarakat aktivitas petani pesisir pantai utara Jawa (pantura) terutama di desa Kaliprau, beranjak, bergegas, berangkat ke ladang untuk memetik, menyortir, serta meronce bunga Melati. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2017/11/tarian-tradisional-pemalang/
Tari ini menggambarkan tokoh Panji , seseorang yang gagah berani dan berwatak halus. Sehingga gerakan-gerakannya terlihat halus. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2017/11/tarian-tradisional-kabupaten-tegal/
Tarian tradisional ini diiringi musik perkusi tradisional seperti: bedug, rebana, dan kendang. Satu kelompok penari terdiri dari 12 orang penari, dimana satu kelompok terdiri dari satu jenis gender saja (seluruhnya pria, atau seluruhnya wanita). Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2017/06/tarian-tradisional-purworejo-jawa-tengah/
Ebleg dengan Barongan (httpss://kebumen2013.com) Merupakan tari yang dimainkan dengan menggunakan kuda tiruan yang terbuat dari anyaman bambu. Ebeg biasanya diiringi dengan alat musik yang terdiri dari kendang, gamelan pelog, gong, kenong, dan terompet khas kuda lumping. Ebleg merupakan kesenian tradisional asli Panjer (nama Kabupaten Kebumen masa lampau) itu, sebagai cikal bakal tumbuhnya kesenian kuda lumping (jaran kepang) di berbagai daerah, termasuk Kebumen, bahkan di Negara Suriname. Adapun kuda lumping merupakan hasil pengembangan dari kesenian ebleg. Jadi, gerakan kesenian kuda lumping tidak harus sesuai dengan pakem. Kolaberasi Ebleg Kebumen dan TNI (httpss://kebumen2013.com) Instrumen yang wajib ada dan menjadi ciri khas ebleg yakni barongan, sebagai simbol sosok Sultan Agung yang terkenal dengan julukan Singa Jawa (Singa Mataram). Selain itu jaran kepang dengan warna hitam dan putih, sebagai simbol pasukan berkuda Mataram yang gagah berani...
Merupakan tarian ini berakar dari tari tradisional kabupaten Kebumen. Tari tersebut digarap dengan apik menjadi sebuah cerita mengesankan. Kisahnya digambarkan di lereng pegunungan Kempreng wilayah Prembun. Di tempat tersebut sering dijadikan tempat dolanan bocah-bocah asal desa setempat. Mereka yang asyik bermain itu kerap tidak mengingat waktu, bahkan sampai maghrib pun masih dolanan. Tanpa disadari, salah satu dari mereka hilang dan dicari kemana-mana tidak ketemu. Hingga pada malam, terdengar suara anak yang hilang tersebut. Ternyata suara itu berada di tengah kuburan. Tempat tersebut dikenal angker. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2017/06/tarian-tradisional-kebumen-jawa-tengah/
Tari Selendang Kali Serayu (https://adigunaku.blogspot.co.id) Tari tersebut mengambarkan keagungan sungai Serayu yang mengalir sepanjang Banjarnegara dan banyak menghidupi lahan warga masyarakat Banjarnegara. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2017/01/tarian-tradisional-banjarnegara-jawa-tengah/
Tari Brenong Kepang (https://budparbanjarnegara.com) Brenong Kepang merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi ketika seorang calon pengantin laki-laki hendak melaksanakan pernikahan di zaman dahulu. Adapun syarat yang dibawa yaitu semua bentuk peralatan dapur atau memasak dan ditambah dengan berbagai sesaji. Tari ini berisi petuah buat kedua pengantin dalam berumah tangga serta kadang kala di dalamnya diselingi dengan humor. Pagelaran yang diiringi dengan Gendhing Banyumasan ini di wakili oleh dua orang dukun begalan. Yang satu mewakili pihak pengantin putri dengan ciri khas membawa “Wlira” (ruyung dari pohon Jambe), sedangkan perwakilan dari pihak putra ditandai dengan membawa “Brenong Kepang” (perabot dapur). Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2017/01/tarian-tradisional-banjarnegara-jawa-tengah/