Nalau termasuk dalam kegiatan seni teater tradisional Paser yang tumbuh dan berkembang sejak zaman Kerajaan Rekantatau sampai sekarang. Seni yang termasuk dalam kegiatan sendra tari ini dilengkapi dengan berbagai macam kesenian seperti Tari, Musik, Lagu sastra dan Dialog yang menggunakan bahasa pengantar Bahasa Paser. Sumber: https://lysideimos.wordpress.com/2014/07/08/tarian-khas-kabupaten-paser/
Kesenian ini termasuk seni tari tradisional pedalaman Paser yang termasuk dalam tari ritual atau tarian yang ditampilkan pada saat-saat diadakan Upacara Adat Paser seperti dalam Upacara Belian, Upacara Nulak Jakit dan upacara adat lainnya Tarian ini biasanya dibawakan oleh beberapa orang dara-dara manis yang membawa beberapa perlengkapan seakan-akan untuk diserahkan kepada Sang Penguasa Jagat Raya ini. Sumber: https://lysideimos.wordpress.com/2014/07/08/tarian-khas-kabupaten-paser/
Tari ini adalah Tari Jepen Muslim yang dikreasi dan tercipta dari gerakan-gerakan seorang muslim yang akan melaksanakan sholat. Dalam gerakan-gerakannya terlihat seakan-akan melaksanakan wudhu yang dilanjutkan dengan pelaksanaan sholat berjamaah. Sumber: https://lysideimos.wordpress.com/2014/07/08/tarian-khas-kabupaten-paser/
Tarian ini mengenai sebuah gambaran bagaimana suku Dayak Kenyah yang melakukan perpindahan dari daerah asal mereka yaitu Apo Kayan (Kab. Bulungan) menuju daerah Long Segar (Kab. Kutai Barat). Perjalanan yang membutuhkan waktu bertahun-tahun. Kejadian tersebut dibuat menjadi sebuah tarian yang disebut Tari Pecuk Kina. Jika dilihat tarian tersebut mengikut sertakan banyak wanita yang memakai pakaian khas Kalimantan dan membawa kipas berbulu. Sumber: http://www.ragamseni.com/13-macam-tarian-adat-yang-berasal-dari-kalimantan/
Tari Kancet Ledo merupakan tarian daerah yang berasal dari Baram-Sarawak, Kalimantan Utara yaitu suku Dayak Kenyah. Â Gerakan tari ini menggambarkan kelembutan seorang gadis, seperti ketika angin berhembus yang mengayunkan padi. Pakaian yang dikenakan dalam tari ini menggunakan pakaian adat suku Dayak Kenyah dengan rangkaian buket sejumlah ekor burung enggang. Sumber : http://pustakaborneo.id/artikel/ragam-budaya-kalimantan-utara
Tari Jepen merupakan tari bernuansa islam diiringi musik seperti musik rebana. Baju yang dikenakan berupa baju berwarna hijau dan kuning. Jumlah penarinya dalamtari ini dua orang atau lebih pasangan (perempuan dan laki-laki). Tarian ini didominasi dengan gerakan kaki. Di negeri tetangga tari Jepen juga terkenal disana seperti Filipina, Brunei Darussalam dan Malaysia. Tari Jepen hampir sama dengan tari-tari yang ada diwilayah pesisir seperti Riau, dengan sebutan yang berbeda yakni Tari Zapin atau Japin. Sumber : http://pustakaborneo.id/artikel/ragam-budaya-kalimantan-utara
Tari Gantar Rayatn Tari Gantar Rayatn merupakan tarian dari daerah Kalimantan Timur. Keunikan dari tari ini ada terdapat pada jenis tarinya yang memakai satu alat yaitu Gantar (kayu yang panjang), pada ujung tongkat tersebut diikatkan/digantung tengkorak manusia yang dibungkus dengan kain merah dan dihiasi dengan Ibus. Mereka menari berkeliling sambil menyanyi, dipinggang penari terikat Mandau. Apabila tidak memegang tongkat, mereka mengelewai (melambaikan tangan sesuai irama). https://www.silontong.com/2018/09/28/tarian-daerah-kalimantan-timur/
Tarian Serumpai Tari Serumpai adalah tarian adat suku Dayak Benuay di Kabupaten Kutai, Kalimantan Timur. Tari serumpai hampir sama dengan tari Monong atau tari Manang karena tari Serumpai di fungsikan dan digunakan untuk pengobatan yang berhubungan dengan penyakit. Bedanya tarian serumpai ini untuk menolak wabah penyakit dan mengobati orang yang digigit oleh anjing gila. Ada alasan dengan sebutan tarian ini, karena pada tarian ini menggunakan alat musik yang bernama Serumpai yaitu sejenis Suling dari bambu sebagai alat musik tradisional pengiring dari tarian Serumpai ini. https://www.silontong.com/2018/09/28/tarian-daerah-kalimantan-timur/
Tari Gantar Busai Tari Gantar Busai merupakan tarian yang berasal dari Kalimantan Timur. Jenis tari ini hanya membawa sepotong bambu yang diisi dengan biji-bijian yang dipegang tangan sebelah kanan. Sedangkan tangan kiri tidak membawa apa-apa. Ketika menari dilambai-lambaikan sesuai irama, sedangkan bambunya berukuran 50 cm diberi dua belas gelang agar berbunyi gemerincing jika digerakkan. Jumlah bambu atau gantar tersebut sesuai dengan jumlah penarinya. Mereka menari berkelompok-kelompok, kadang ada yang “Ngloak” (menari sambil saling memupuki dengan pupur basah). https://www.silontong.com/2018/09/28/tarian-daerah-kalimantan-timur/