Topi perang ini berguna sebagai pelindung kepala dalam peperangan. Songko Todoelako sendiri berarti topi perang. Berasal dari Poso Sulawesi Tengah. Topi ini terbuat dari rotan, kayu dan rambut kambing. Ukuran sekitar 10 cm kali 21 cm. Saat ini tersimpan di National Museum of Ethnology (Rijksmuseum voor Volkenkunde), di Steenstraat 1, Leiden 2300 AE, The Netherlands. (info didapat dari http://wilwatiktamuseum.wordpress.com)
Senjata Tradisional Sulawesi Tengah Pasatimpo adalah sejenis keris yang bentuk hulunya bengkok ke bawah dan sarungnya diberi tali. Senjata yang berasal dari Sulawesi Tengah ini terdiri atas kanjae dan surampa (bermata tiga seperti senjata trisula). Senjata ini sering digunakan oleh masyarakat setempat dalam tari-tari penyembuh yang berfungsi sebagai pengusir roh-roh jahat. Kini, Pasatimpo lebih sering digunakan dalam tari-tari kepahlawanan. Fungsinya hanya untuk membesarkan jiwa penarinya. Karena keris tidak digerakan tetapi cukup diikatkan saja pada pinggang penari sebagai hiasan. Selain itu, jenis-jenis senjata tradisional, seperti pasatimpo ini juga digunakan untuk berbagai keperluan dalam rangka aktivitas hidup sehari-hari, seperti untuk mencari kayu bakar, memotong hewan buruan atau piaraan untuk dikonsumsi, dan lain-lain.
Guma adalah parang panjang dari Sulawesi Tengah yang merupakan pusaka turun temurun. Guma hanya keluar saat sedang ada acara adat. Mata parangnya bukan dari besi melainkan dari batu keras. Ditambah ukiran kepala manusia di dekat pangkal parang. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2017/04/senjata-tradisional-sulawesi-tengah/
Sebagai alat pelindung diri dari serangan lawan, di Sulawesi Tengah menggunakan cakalele/perisai yang terbuat dari kayu dan dilapisi dengan sekeping besi tipis. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2017/04/senjata-tradisional-sulawesi-tengah/
Surampa disebut juga tombak kanjae, senjata panjang yang sering digunakan masyarakat berupa tombak bermata tiga seperti senjata trisula. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2017/04/senjata-tradisional-sulawesi-tengah/
Pasatimpo, Sulawesi Tengah Senjata tradisional masyarakat Sulawesi Tengah adalah Pasatimpo. Pasatimpo merupakan senjata sejenis pedang dengan bentuk hulu bengkok ke bawah dan sarungnya di beri tali. Dahulunya, senjata pasatimpo berfungsi sebagai alat untuk memotong hewan, untuk melindungi, atau untuk mencari kayu bakar. Namun sekarang pasatimpo berfungsi sebagai pajangan atau sebagai pelengkap pakaian adat Sulawesi Tengah. Selain pasatimpo, masyarakat Sulawesi Tengah juga mempunyai senjata yang lainnya. Senjata senjata tersebut adalah : tombak anjae atau surampa (merupakan tombak yang berbentuk trisula), parang (merupakan senjata yang biasa di gunakan untuk berladang, bertani, maupun untuk berperang), pisau, dan sumpit. https://moondoggiesmusic.com/senjata-tradisional/
Sorangga atau Tombak Ikan merupakan salah satu jenis alat penangkapan ikan yang dahulu sering digunakan untuk menangkap ikan oleh masyarakat baik pada perairan dangkal maupun perairan dalam. Sorangga ini merupakan alat perikanan tradisional yang dipergunakan untuk menangkap ikan dengan cara gerakan cepat dan menusuk ke air. Alat ini digunakan para nelayan pada jaman dahulu dan saat ini mungkin sudah sangat jarang orang yang masih menggunakannya untuk menangkap ikan. Tombak/Sorangga ini terbuat dari bambu bulat berukuran kecil, pada bagian ujungnya diberikan lempengan besi yang diruncingkan dan berkait serta bermata tiga sebagai mata tombak. https://twitter.com/yakubudaya
Guma adalah pedang kuno zaman dahulu yang panjangnya sekitar 1m. Guma melambangkan keperkasaan pria dan terbuat dari baja, sedangkan sarungnya dibuat dari kayu hitam atau tanduk. Pada kedua ujungnya diukir dan badan sarung diberi pula hiasan-hiasan dan diikat dengan logam perak.Kepemilikan Guma dapat dilihat dari bentuk gagang pada guma. Misalnya Guma seorang Raja, gagangnya berbentuk kepala buaya dan biasanya terbuat dari tulang manusia. Gagang jenis ini biasa disebut Pewo O Gagaranggo. Selain itu, nama bagian-bagian Guma di tiap daerah Sulawesi Tengah berbeda. Misalnya perbedaan pada masyarakat Pamona selaku pembuat, dan Kaili Lembah Palu serta Kulawi sebagai konsumen. Pada masanya Guma biasanya digunakan untuk berperang dan juga sebagai pelengkap dalam berbagai ritual dan upacara adat. Oiyo, hal menarik tentang Guma adalah syarat-syarat yang harus dipenuhi ketika mencabutnya dari sarung. https://twitter.com/yakubudaya
Waya Masapi merupakan alat penangkap ikan tradisional di Danau Poso. Waya Masapi terbuat dari bambu yang dipancangkan ke dasar danau. Kesuluruhan bentuknya seperti eskalator yang membuat ikan naik sampai ke Wuwu (perangkap dari bambu).