Kayu ini digantungkan kira-kira satu setengah meter dari permukaan tanah. Di bawahnya diperbuat lubang dangkal tempat meletakkan umpan dan dipagar pada tiga penjuru, sehingga jalan masuknya hanya dari satu arah saja. Di muka umpan dipasang pesawat yang dihubungkan dengan alat penggantung kayu tadi. Jika pesawat ini terinjak, secara otomatis kayu yang tergantung tadi terlepas dan menimpan apa yang ada di bawahnya. https://twitter.com/SayeBudaye
Pukat adalah salah satu alat yang digunakan untuk menangkap ikan.
Gagang tuai terbuat dari bahan bambu kecil, badannya terbuat dari papan dan matanya terbuat dari besi yang dibentuk tipis seperti pisau. Menurut kepercayaan dahulu, penggunaan tuai untuk memotong tangkai padi akan menjaga semangat padi agar tidak lari sehingga menjamin panen berikutnya akan lebih baik. https://twitter.com/SayeBudaye
Beliung merupakan sebuah perkakas kayu yang berbentuk seperti kapak dengan mata melintang (tidak searah dengan tangkainya). Beliung kerap kali digunakan untuk memotong kayu. Tangkainya dibuat dari kayu basung yang lentur menjadikannya lebih bertenaga untuk menebang batang kayu besar. Mata beliung terbuat dari besi berbentuk pipih dan tajam. Pada bagian pengikat mata dan tangkai dililit dengan rotan yang dihaluskan. https://twitter.com/SayeBudaye
Jaring rusa merupakan jaring yang dikhususkan untuk menangkap rusa. Jaring ini terbuat dari rotan berbentuk spiral besardalam jumlah yang banyak dan dipasang pada lorong yang biasa dipergunakan oleh rusa. https://twitter.com/SayeBudaye
Kojow memiliki panjang kira-kira 2 meter. Panjang mata tombak sekitar 30 cm yang terbuat dari besi. Kojow berfungsi untuk berburu dengan cara dilemparkan ke binatang buruan. https://twitter.com/SayeBudaye
Terakol menjadi senjata favorit pada pelaut, pedagang dan lanun-lanun melayu. Tarkul dulunya menggunakan teknologi kancing roda (wheel lock) yang prosesnya membakar serbuk bedil secara otomatis. Sehingga senjata ini tidak memerlukan fius. Bentuknya mirip seperti pistol dan seperti perumas yang dikecilkan.