Sarapang biasanya digunakan untuk berburu, terbuat dari sepotong baja yang dibelah menjadi 5 bagian dan pada sebagian ujungnya diruncingkan, sebatang bambu, serta sebuah salut dari kuningan atau besi. Selain itu serapang sering kali dimanfaatkan pula dalam penangkapan ikan-ikan besar. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2016/02/senjata-tradisional-kalimantan-selatan/
Riwayang berbentuk seperti tombak, hanya mata riwayang dilengkapi juga dengan bait. Pada riwayang juga terdapat lubang tempat mengikatkan tali. Cara menggunakannya adalah dengan dilemparkan seperti melempar lembing kearah sasaran, sedangkan talinya tetap dipegang. Selain sebagai senjata dan alat berburu binatang, ada sejenis riwayang yang juga digunakan untuk menangkap ikan, yaitu riwayang tauman. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2016/02/senjata-tradisional-kalimantan-selatan/
Wasi adalah sejenis belati yang sering digunakan masyarakat Banjar Kalimantan Selatan. Masyarakat etnis banjar sendiri pada umumnya memang senang dengan berbagai macam jenis wasi, dari berbagai macam bentuknya, bahkan ada beberapa jenis bentuk wasi yang populer di kalangan masyarakat kalimantan selatan sendiri seperti jenis, Raja Tumpang, Belitung, Asu, Belati (herder), pisau, parang lantik, parang bungkul, parang lais, dan masih banyak lagi. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2016/02/senjata-tradisional-kalimantan-selatan/
Parang Candong adalah semacam “machete” atau golok – biasanya digunakan berladang atau membuka lahan. Parang candong ini dikenal oleh kaum pesisir Kalimantan, biasanya orang Banjar dan Melayu. Sumber: https://folksofdayak.wordpress.com/2013/09/12/senjata-khas-dayak-part-3/
Jumbia atau Jambia adalah senjata yang asalnya dari Timur Tengah – kemungkinan Yamen, ketika bagian pesisir Kalimantan menjadi kesultanan maka pengaruh budaya arab sangat kuat, salah satunya ialah penggunaan Jumbia ini. Jambia adalah belati kecil melengkung – biasanya dikenakan disabuk. Sumber: https://folksofdayak.wordpress.com/2013/09/12/senjata-khas-dayak-part-3/
Pisau lantik agak mirip dengan golok namum ukurannya cukup besar dan bilahnya sesua namanya agak melantik atau melengkung ke atas. Umumnya parang ini digunakan didalam perladangan tetapi pisau ini dijadikan juga senjata oleh sebagain sub suku dayak seperti Bakumpai, Meratus, Ngaju, Banjar. Sumber: https://folksofdayak.wordpress.com/2013/09/06/senjata-khas-dayak-part-2/
Parang kerekoepang atau Klewang Banjar adalah senjata khas Banjarmasin. Parang kerekoepang yang asli pada bilahnya akan terlihat semacam laminasi / pamor hasil penempaan, kebanyakan parang koepang yang ada sekarang terbuat dari monosteel seperti gir. Sumber: https://folksofdayak.wordpress.com/2013/09/06/senjata-khas-dayak-part-2/
Sejenis belati yang sering digunakan masyarakat Banjar Kalimantan Selatan. Masyarakat etnis banjar sendiri pada umumnya memang senang dengan berbagai macam jenis wasi, dari berbagai macam bentuknya, bahkan ada beberapa jenis bentuk wasi yang populer di kalangan masyarakat kalimantan selatan sendiri seperti jenis, Raja Tumpang, Belitung, Asu, Belati (herder), pisau, parang lantik, parang bungkul, parang lais, dan masih banyak lagi. https://gpswisataindonesia.wordpress.com/2016/02/23/senjata-tradisional-kalimantan-selatan/
Alat musik Kuridin adalah alat musik tradisional Kalimantan Selatan yang terbuat dari Bambu. Nama Penamaan Kuridin diberikan oleh Penduduk Hulu Sungai Tengah dan Desa Harakit Kabupaten Tapin. Lain lagi dengan penduduk Kelurahan Ulu Banteng Kecamatan Bakupai Kabupaten Barito Kuala, alat musik ini disebut Guriding. Alat musik kuridin ini dibunyikan dengan cara ditiup, dan hampir mirip dengan alat musik karinding dari Jawa Barat. sumber :http://www.tradisikita.my.id/2016/08/10-alat-musik-kalimantan-selatan.html