Golok Banten adalah benda bersejarah sebagai simbol peradaban zaman Kerajaan Banten. Pada masa silam. golok dipakai sebagai alat pertahanan untuk melawan musuh atau orang yang berniat mengancam keselamatan. Golok Banten digunakan oleh para jawara untuk mempertahankan diri dari serangan musuh dan sebagai lambang kehormatan dan derajatnya sebagai pendekar/jawara. Golok, dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, diartikan sebagai benda sebangsa parang, atau sebangsa pedang, yang berukuran pendek. Untuk benda semacam itu, di daerah Banten dikenal dua nama, yaitu golok dan bedog. Secara fisik kedua benda itu sama namun keduanya memiliki fungsi yang berbeda.
Bedog adalah perkakas harian yang sering digunakan di ladang atau sawah. Kegunaannya menebang pohon, menebang bambu, membelah kelapa, keperluan dapur dan masih banyak kegunaan-kegunaan lainnya. Senjata tradisional dengan nama Bedog ini merupakan salah satu peralatan senjata yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Namun pada pada jaman dahulu, senjata tradisional Bedog ini juga sering dipakai para jawara Banten sebagai sarana untuk melindungi diri.
Kalawai adalah alat yang digunakan oleh masyarakat Papua untuk berburu ikan . Bentuk Kalawai sendiri hampir mirip seperti tombak, namun bentuk Kalawai sendiri biasanya pegangannya terbuat dari buluh (bambu), ataupun kayu, yang lebih panjang dari tombak, ujung bambu tersebut kemudian diberi besi tajam. Besi stainless tersebut harus lebih dari satu, dan diikat melingkari buluh tersebut. Biasanya besi kalawai terdiri dari besi yang diasah sampai menjadi tajam. Kalawai ukuran kecil biasanya hanya untuk mencari ikan di sekitar bibir pantai saat air surut. Sedangkan Kalawai ukuran besar atau mata Kalawai besar digunakan nelayan saat memancing ikan dan untuk menangkap ikan berukuran besar. https://travel.okezone.com/read/2018/05/21/406/1900764/mengenal-kalawai-senjata-tradisional-khas-papua-untuk-berburu-ikan
Kapak batu adalah senjata tradisional Papua dan Papua Barat. Kapak batu ini terbuat dari batu alam yang dihaluskan dan dibentuk mata kampak, diberi bingkai anyam dari pilihan serat kayu dan anggrek hutan, dipergunakan untuk keperluan memotong, mencungkil dan menggal. https://twitter.com/PuBudaya
Kayu ini digantungkan kira-kira satu setengah meter dari permukaan tanah. Di bawahnya diperbuat lubang dangkal tempat meletakkan umpan dan dipagar pada tiga penjuru, sehingga jalan masuknya hanya dari satu arah saja. Di muka umpan dipasang pesawat yang dihubungkan dengan alat penggantung kayu tadi. Jika pesawat ini terinjak, secara otomatis kayu yang tergantung tadi terlepas dan menimpan apa yang ada di bawahnya. https://twitter.com/SayeBudaye
Pukat adalah salah satu alat yang digunakan untuk menangkap ikan.
Gagang tuai terbuat dari bahan bambu kecil, badannya terbuat dari papan dan matanya terbuat dari besi yang dibentuk tipis seperti pisau. Menurut kepercayaan dahulu, penggunaan tuai untuk memotong tangkai padi akan menjaga semangat padi agar tidak lari sehingga menjamin panen berikutnya akan lebih baik. https://twitter.com/SayeBudaye