Merupakan warisan budaya dunia yang telah terdaftar di UNESCO sejak 2005. Keris termasuk jenis belati dengan ujung yang runcing dan tajam di kedua sisinya yang berkelok. Pada awalnya sering digunakan untuk peperangan dan pelengkap sesajian dan dibawa sejak mulai zaman majapahit.
Kujang dibuat sejak abad ke-8 yang terbuat dari besi ataupun baja yang pada zaman abad XVII banyak digunakan oleh petani di masyarakat sunda. Panjangnya sekitar 20 cm - 25 cm dengan berat berkisar 300 gr. Senjata ini juga melambangkan kekuatan dan keberanian untuk melindungi hak dan kebenaran. Â
Kujang adalah senjata unit dari daerah jawa barat. kujang mulai dibuat sekitar abad ke-8 atau ke-9, terbuat dari besi, baja dan bahan pamor, panjangnya sekitar 20 sampai 25 cm dan beratnya sekitar 300 gram. kujang merupakan perkakas yang merefleksikan ketajaman dan daya kritis dalam kehidupan juga melambangkan kekuatan dan keberanian untuk melindungi hak kebenaran. menjadi ciri khas, baik sebagai senjata, alat pertanian, pelambang, hiasan, ataupun cindera mata. menurut Sanghyang Siksakanda Karesian Pupuh XVII, kujang adalah senjata kaum petani dan memiliki akar pada budaya pertanian masyarakat sunda. beberapa peneliti menyatakan bahwa istilah "kujang" berasal dari kata kudi dan hyang . kujang juga berasal dari kata Ujang, yang berarti manusia atau manusa. manusia yang sabti bak prabu siliwangi.
Naga Tunggul Wulung adalah pengawal dari Pohaci ( Dewi Padi). Ukiran kayu yang badannya berbentuk naga saling melilit digunakan sebagai tumbal.
Kerreta Kebesaran kerajaan Cirebon pada masa lampau dan kesultanan Kanoman penerusnya berbentuk hewan bersayap, berkepala naga dan berbelalai gajah. paksi nagaliman merupakan symbol identitas hibiditas kebudayaan cirebon artinya kotruksi kebudayaan cirebon terbentuk dari tiga kekuatan besar yakni kebudayaan Islam disebutkan dengan Paksi ( Burung / Buroq), kebudyaan China dengan Naga dan kebudayaan Hindu dengan Liman ( Gajah) . kereta ini dibuat pada tahun 1350 Saka (tertera di bagian leher bertuliskan huruf caraka) atau tahun 1428 M. kemungkinan besar kereta ini adalah salah satu harta peninggalan KI Ageng Tapa, raja singhapura yang menjadi warisan pangeran Walangsungsang. kereta ini terakhir kali digunakan tahun 1933 pada masa pemerintahan Sultan Raja Muhammad Dzulkarnaen ( Sultan Kanoman VIII) .
KUJANG Kurang lengkap rasanya kalau tidak menyinggung senjata yang khas dari tanah sunda ini. Yup, kujang adalah senjata yang mungkin bentuknya paling aneh daripada senjata pada umumnya. Kujang dibuat sekitar abad ke-8 atau ke-9 dengan bahan besi, baja dan bahan pamor. Dilihat dari ukurannya, kujang tergolong pendek, sekitar 20 sampai 25 cm saja. Menurut pemahaman masyarakat Sunda, Kujang merupakan simbol refleksi ketajaman berpikir dan daya kritis dalam kehidupan. Selain itu, kujang juga melambangkan kekuatan dan keberanian untuk melindungi hak dan kebenaran.
Golok atau bedog sunda sangat beragam, karena tiap daerah di Jawa Barat memiliki variasi bentuk tersendiri yang disesuaikan dengan kebutuhan, fungsi, dan karakteristik masing-masing masyarakat penggunanya. Golok (bedog) sunda umumnya memiliki bilah dengan panjang lebih kurang 30 cm sampai dengan 40 cm, namun ada pula bilah golok yang berukuran pendek atau kurang dari 30 cm. Golok (bedog) sunda yang memiliki panjang bilah lebih dari 40cm disebut kolewang atau gobang. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2015/03/senjata-tradisional-jawa-barat/
Golok Pameuncitan memiliki panjang 25-27 cm dan lebar 3 cm. Lazim digunakan untuk menyembelih hewan, karena pameuncitan diambil dari kata ‘peuncit’ yg dalam bahasa sunda artinya sembelih. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2015/03/senjata-tradisional-jawa-barat/