748 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Kawali
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Sulawesi Selatan

Kawali, ialah senjata tajam yang berupa badik. Senjata ini ter buat dari besi dengan ujung runcing. Badik terdapat pula di daerah Makassar dan Mandar, meskipun dengan nama yang agak berbeda. Bentuk badik di daerah Bone dapat dilihat pada gambar 5 di bawahini. Kawali (badik), adalah senjata tradisional orang Bugis yang mempunyai fungsi sosial kurang lebih sama dengan fungsi tappi’ (keris). Hanya terdapat sedikit perbedaan dalam hal lingkup peng gunaannya. Tappi’ pada layaknya digunakan oleh kaum bangsa wan, sedangkan kawali, atau badik digunakan oleh todeceng dan tosama. Selebihnya adalah sama dengan fungsi tappi’. Sumber: Buku Senjata Tradisional Sulawesi Selatan https://play.google.com/books/reader?id=hJ6KCgAAQBAJ&pg=GBS.PA37  

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Kanna
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Sulawesi Selatan

Kanna, ialah senjata yang dipergunakan untuk membela diri dari serangan senjata lawan (perisai). Perisai ini telah dikenal di kalangan masyarakat Bugis sejak zaman kejayaan kerajaan-kerajaan lokal. Bahkan, dalam ceritera rakyat "Pau-Paunna Sawerigading”, kanna tersebut memang sudah digunakan, baik oleh Sawerigading dan lasykarnya dari Luwu maupun oleh lasykar kerajaan Cina yang berpusat di Latanete. Perisai yang disebut kanna adalah alat untuk mempertahankan diri dari serangan musuh. Kanna ini dapat melindungi bagian bagian tubuh dari serangan senjata apapun. Ini disebabkan karena cara pemakaian kanna hanya dipegang dengan sebuah tangan, sehingga dapat secara mudah digerakkan ke kanan, ke kiri, ke atas ataupun ke bawah, sesuai dengan perubahan arah serangan musuh. Pada masa sekarang kanna tidak digunakan lagi sebagai perisai maupun senjata tradisional. Sejalan dengan itu alat tersebut tidak diproduksi lagi. Kalaupun masih ada satu atau dua buah di daerah Bone, maka itu han...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Waju Rante
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Sulawesi Selatan

Waju Rante, ialah baju besi yang biasanya digunakan sebagai pakaian berperang. Baju ini terbuat dari untaian cincin besi yang diakibatkan satu sama lain, sehingga tampak seperti rajutan (lihat gambar 6). Waju rante digunakan dengan tujuan untuk melindungi tubuh dari terjangan senjata lawan. Berbeda dengan Kanna yang hanya dipegang dengan sebelah tangan, maka waju rante dikenakan pada badan sebagaimana halnya mengenakan kemeja biasa. Pada masa sekarang waju rante jumlahnya dapat dihitung dengan jari. Oleh karena itu cara yang paling mudah untuk meli hatnya adalah ke Museum Lagaligo Ujung Pandang. Waju rante mempunyai fungsi sosial yang kurang lebih sama dengan kanna, yaitu umumnya berfungsi sebagai pakaian perang bagi kaum bangsawan. Demikianlah, maka peninggalan waju rante yang masih dapat ditemukan sebagai warisan budaya masa lampau kebanyakan ditemukan dalam keluarga bangsawan. Bagi masya rakat Bugis di daerah Bone, waju rante bukan hanya semata-mata menyangkut keselamatan...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Pantu'
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Sulawesi Selatan

Pantu adalah senjata sejenis tongkat, kadangkala terbuat dari bahan kayu bulat, dengan bebatan besi pada bagian pangkalnya. Senjata ini digunakan sebagai alt untuk memukul ataupun me nyodok. Pantu" tidak ditemukan lagi saat ini. Kalau pun terdapat dalam masyarakat, maka itu tidak berfungsi lagi sebagai senjata. Tongkat yang disebut pantu digunakan sebagai senjata sodok atau pukul yang diarahkan ke bagian tubuh lawan. Pantu dapat saja digunakan ataupun disimpan tanpa memerlukan surat izin resmi dari pihak berwajib sebab tidak dikategorikan sebagai suatu jenis senjata. Namun demikian, masyarakat Bone tidak atau jarang menggunakan tongkat karena kurang efektif, kecuali sebagai alat penunjang tubuh bagi orang cacad (pincang) ataupun karena usia tua.   Sumber: Buku Senjata Tradisional Sulawesi Selatan https://play.google.com/books/reader?id=hJ6KCgAAQBAJ&pg=GBS.PA39

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Tado'
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Sulawesi Selatan

Tado', yaitu jerat tali yang biasa digunakan orang Bugis untuk menjerat binatang buruan. Bahannya adalah tali dengan cara penyimpulan sedemikian rupa, sehingga dapat bergerak secara oto matis apabila tersentuh oleh binatang buruan. Pada gambar 7a; 7b, dan 7c di bawah ini dapat dilihat bentuk jerat tali di daerah Bone. Penggunaan tado” pada zaman silam adalah untuk menangkap binatang buruan seperti rusa, babi, sapi dan kerbau liar. Kadang kala tado digunakan pula untuk menjerat kuda liar ataupun kuda peliharaan manakala sewaktu-waktu lepas dari kandangnya. Selain tado”, dalam hal menangkap binatang, masyarakat Bugis di daerah Bone menggunakan pula senjata berupa sio' (jerat). Dalam hal ini, digunakan untuk menangkap jenis unggas, misalnya ayam hutan, balam, unggas, dan lain sebagainya. Dewasa ini jerat sudah jarang digunakan, sedangkan sio seringkali masih dilakukan di wilayah pedesaan. Sumber: Buku Senjata Tradisional Sulawesi Selatan https://play.goo...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Jebba'
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Sulawesi Selatan

Jebba', ialah jebakan untuk menangkap berbagai jenis burung. Jebba’ terbuat dari kurungan dengan menggunakan bahan bambu. Kurungan ini mempunyai pintu, dilengkapi alat khusus sebagai penyanggah daunpintu kurungan. Apabila alat ini tersentuh atau diinjak oleh kaki burung, maka secara otomatis pintu kurungan tadi akan tertutup dengan sendirinya. Agar jelasnya lihat gambar 8 di bawah ini. Jebba’ digunakan untuk mempermudah penangkapan burung burung liar. Masyarakat Bugis, sejak dahulu hingga kini, meng gunakan jebba yang disertai dengan burung umpan. Apabila Seseorang ingin memerangkap, misalnya burung balam, maka di dalam jebba diberi seekor burung balam. Ini dimaksudkan agar burung liar tertarik untuk mendekat, bahkan turut masuk dalam jebba Demikian burung itupun dapat tertangkap dengan cukup mudah. Sama halnya dengan sio, jebba” inipun masih tetap digunakan sampai sekarang, terutama oleh masyarakat petani di pinggiran kota Bone. Sumber: Buku Senjata Tr...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Katalang
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Sulawesi Selatan

Katalang, adalah salah satu jeni perangkap berupa lubang yang cukup besar (luas dan dalam). Lubang ini di buat dengan jalan menggali tanah, kemudian menutupnya dengan ranting kayu dan dedaunan, sehingga tidak tampak dari luar. Bentuknya secara jelas dapat dilihat pada gambar 9 di bawah ini. Pada zaman dahulu katalang, digunakan untuk memerangkap musuh, baik berupa manusia maupun binatang liar. Apabila di bandingkan dengan keadaan sekarang, maka katalang merupakan salah satu sistem keamanan lingkungan. Sehubungan dengan itu, bagi keamanan desa atau kampung-kampung, biasa dilakukan pem buatan katalang di berbagai tempat. Ini dimaksudkan agar orang orang jahat ataupun lasykar musuh terjerembab ke dalamnya. Sebaliknya, bagi petani katalang itu dibuat untuk memerangkap musuh-musuh tanaman, antara lain babi hutan, anjing liar dan lain binatang pengganggu tanaman. Menurut hasil pengamatan, pada masa sekarang masyarakat Bone tidak lagi menggunakan katalang untuk kepentingan kea manan ka...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Dulang
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Sulawesi Selatan

Dulang, yaitu bak yang digunakan untuk mendinginkan besi tempaan yang sudah dibentuk. Dulang ini terbuat dari bahan kayu gelondongan yang dilubangi pada salah satu sisinya dengan ukuran ke dalaman lubang sekitar 50 Cm serta panjang antara 150 cm - 200 Cm dan lebar sekitar 50 Cm. Air yang diperlukan dimasukkan ke dalam lubang tersebut untuk mendinginkan hasil bentukan besi, berupa senjata ataupun alat-alat pertanian, seperti: pacul, cangkul, mata bajak, belati, dan parang. Pada gambar 11 di bawah ini diperlihatkan sketsa dulang yang digunakan oleh pandai besi di daerah Bone. Peralatan dulang seperti terlihat dalam gambar 11 di atas merupakan suatu bukti autentik, bahwa masyarakat Bugis di daerah Bone sejak zaman silam telah mempunyai pengetahuan dan ketrampilan teknis untuk mendayagunakan potensi sumber kekayaan alam. Dalam rangka menanggulangi tan tangan lingkungannya. Pengetahuan dan ketrampilan seperti itu tetap bertahan dan dipertahankan sampai saat ini. Apabila dikaitkan den...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
A kikkirikeng (landasan kikir)
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Sulawesi Selatan

A kikkirikeng (landasan kikir), yaitu alat pandai besi yang khusus digunakan untuk meletakkan setiap hasil produksi tempataan yang akan dikikir (ditajamkan) bahagiaan bilahnya. Alat ini umumnya terbuat dari bahan tanduk kerbau atau tanduk sapi yang diletakkan secara berjajar. Pada kedua buah tanduk tersebut diberi tatakan yang berfungsi sebagai tempat menyantelkan barang kikiran (lihat gambar 12.). Gambar di bawah menunjukkan, bahwa tanduk kerbau ataupun tanduk sapi dapat dimanfaatkan oleh pandai besi sebagai alat yang cukup efektif dalam menunjang kelancaran proses produksi senjata tradisional. Malahan, dalam bidang lain, tanduk hewan seperti itu dapat berguna sebagai tempat menyimpan: minyak, huku/gagang parang ataupun badik dan keris, serta banya kegunaan lainnya. Sumber: Buku Senjata Tradisional Sulawesi Selatan https://play.google.com/books/reader?id=hJ6KCgAAQBAJ&pg=GBS.PA51

avatar
Deni Andrian