Golok Panguseupan memiliki panjang 17 – 20 cm dan lebar 3 cm. Digunakan untuk kegiatan memancing, panguseupan diambil dari kata kerja nguseup yg dalam bahasa sunda artinya mancing. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2015/03/senjata-tradisional-jawa-barat/
Golok cepot memiliki panjang 15 – 17 cm dan lebar 9cm. Banyak orang yg menganggap golok ini hanya untuk hiasan, padahal sebenarnya pada dasarnya golok ini diciptakan untuk membelah seperti halnya Kapak. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2015/03/senjata-tradisional-jawa-barat/
Rotan adalah jenis senjata tradisional Betawi yang digunakan pada permainan Seni Ketangasan Ujungan, termasuk kategori senjata alat pemukul. Disinyalir dari Seni Ujungan inilah awal beladiri berkembang. Pada masa awal terbentuknya Seni Ketangkasan Ujungan, rotan yang digunakan mencapai panjang 70-100cm. Pada ujung rotan disisipkan benda-benda tajam seperti paku atau pecahan logam, yang difungsikan untuk melukai lawan. Pada perkembangannya rotan yang digunakan hanya berkisar 70-80cm, selanjutnya paku dan pecahan logam di ujung rotanpun tidak lagi digunakan untuk pertandingan yang sifatnya hiburan, rotan jenis ini dipakai hanya ketika berperang menghadapi musuh sesungguhnya. Tubuh lawan yang menjadi sasaranpun dibatasi hanya sebatas pinggang ke bawah, utamanya tulang kering dan mata kaki. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2015/03/senjata-tradisional-betawi-jakarta/
Piso Punta adalah senjata tajam jenis tusuk, dengan panjang sekitar 15-20cm. Senjata ini lebih berfungsi sebagai senjata pusaka yang menjadi simbol strata sosial pada waktu itu, karena senjata tajam ini tidak pernah digunakan untuk bertarung. Di Jawa Barat mungkin dikenal sebagai Kujang, namun Kujang lebih variatif dari segi bentuk dan motif ciung. Senjata pusaka yang dianggap paling “berisi”. Pisau ini hanya dimiliki oleh kaum elit dan merupakan senjata pusaka Betawi yang paling mulia. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2015/03/senjata-tradisional-betawi-jakarta/
Senjata tradisional masyarakat Betawi yang bentuknya hampir mirip badik. Merupakan pisau sang Hulun atau rakyat biasa. Pisau ini disebut juga badi-badi. Di samping itu pisau raut merupakan salah satu ciri khas pada Pengantin Dandanan Rias Bakal Pria Adat Betawi. Senjata ini disematkan pada bagian tengah baju dan ditahan dengan ikat pinggang. Letaknya cenderung ke sebelah kanan dengan dihiasi bunga melati yang dironce indah. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2015/03/senjata-tradisional-betawi-jakarta/
Beliung adalah sejenis kapak dengan mata menyilang kearah gagang pegangan, umumnya digunakan sebagai perkakas untuk membuat kayu. Beliung Gigi Gledek merupakan jenis kapak dengan mata kapak terbuat dari batu, merupakan teknik pembuatan senjata sisa peninggalan zaman batu baru di Betawi yang masih tersisa antara abad 1-3M. Beberapa tokoh yang diketahui pernah menggunakan ini sebagai senjata andalannya adalah Batara Katong (Wak Item) dan Salihun pemimpin kelompok Si Pitung. Beliung digunakan Salihun sebagai sarana dalam melakukan aksi perampokan maupun pelarian dengan memanjat pagar tembok. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2015/03/senjata-tradisional-betawi-jakarta/
Golok Sulangkar adalah Golok Kramat Asli Warisan budaya Banten dan Golok ini di Gunakan Masyarakat Banten Sebagai Senjata Saat Melawan Penjajah, Dahulu Orang Banten Menggunkan Golok Sulangkar ini di Oleskan dengan Racun Agar Melumpuhkan Musuh. Racun yang di Oleskan Adalah Ular Tanah, Katak Budug dan Kalajengking. Sulangkar asli terbuat dari besi pilihan diantaranya besi Pelat Hitam, yang disebut besi sulangkar, dan baja dari kihkir bekas, besi sulangkar yang digunakanpun harus besi pilihan yang mengandung besi yang sudah dipakai oleh orang-orang zaman dulu/bekas pakai (konon dipercayai besi Kuno Mengandng mistis yang kuat) seperti bekas material andong alias sado atau dokar hingga ranjang jaman dulu. Cara pembuatanyapun tidak mudah, bahan tersebut harus disatukan dengan cara dibakar terlebih dahulu, kemudian ditempa sampai menjadi satu. Lempengan besi kemudian dibentuk sesuai ukuran yang diinginkan, kemudian setelah membentuk lalu difinishing agar jadi golok yang siap pakai...
Sejenis bedog yang bentuknya agak berbeda dengan bedog atau golok di mana bagian ujungnya melengkung ke bawah disebut congkrang atau arit. Fungsinya lebih banyak digunakan untuk menyabit rumput atau keperluan di kebun lainnya. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2015/03/senjata-tradisional-banten/
Keris jenis ini biasanya tidak dipandang mamiliki kekuatan magis. Asal pemilikannya pun biasanya bukan merupakan warisan dari orang tua. Bentuknya biasanya merupakan sebuah keris yang indah, kadang berlapis logam mulia, mulai dari gagang hingga ke sarungnya. Tidak 0Jarang sarungnya diukir sedemikian rupa menyerupai ukiran barang-barang dari emas. Di daerah Lampung keris ini disebut tekhapang/punduk keris yang indah seperti ini digunakan untuk upacara perkawinan dan dipakai oleh pengantin Aria, yang diselipkan di pinggang bagian depan atau dipegang dengan tangan kanan (berbeda dengan pengantin Jawa, keris diselipkan di pinggang bagian belakang/punggung). Kondisi sekarang ini di Lampung keris bukan lagi untuk senjata perang, tinggal fungsi lain yang masih lazim dikenal: Umpamanya, pelengkap pakaian adat tradisional, pelengkap upacara tradisional, pelengkap konsep hidup ideal sebagai apa yang disebut gagaman/peselok, pelengkap eksotisme lama dalam hidup zaman modern. Di Lampung dik...