Duhung dipercaya masyarakat dayak sebagai senjata tertua masyarakat suku dayak. Pada awalnya orang yang memiliki senjata duhung ini adalah Raja Sangen, Raja Sangiang, dan Raja Bunu yang dipercaya sebagai leluhur suku dayak. Menurut legenda, ketiga raja tersebut memiliki duhung yang berbeda. Duhung milik Raja Sangen dan Raja Sangiang terbuat dari besi yang bisa mengapung. Sedangkan, duhung milik Raja Bunu terbuat dari besi yang tidak bisa mengapung. Duhung jenis ini biasa disebut sanaman leteng. Senjata yang ukurannya berkisar 50-75 cm ini dahulu digunakan sebagai alat berburu atau bercocok tanam. Dalam perkembangannya, saat ini duhung tidak lagi berfungsi sebagai senjata melainkan benda pusaka yang dipajang atau di-simpan Sumber : https://tradisinuswantoro.blogspot.com/2016/08/3-senjata-tradisional-kalimantan-tengah.html
Kelembit merupakan perisai yang terbuat dari kayu yang ringan dan kuat serta dihiasi dengan ukiran pada bagian luarnya. [6] Kelembit pada awalnya difungsikan sebagai alat penangkis untuk mempertahankan diri dari serangan musuh. [6] Kelembit biasanya terbuat dari kayu yang ringan tetapi tidak mudah pecah. Bagian depan perisai dihiasi dengan ukiran. [6] Perisai atau Kelembit termasuk benda seni rupa dari Suku Dayak di Kalimantan . https://id.wikipedia.org/wiki/Kancet_Papatai
Sumpit selama ini dikenal sebagai salah satu senjata tradisional yang sering digunakan oleh suku Dayak di kawasan Kalimantan. Sumpit yaitu senjata tradisional Kalimantan yang digunakan dengan cara ditiup. Senjata tradisional ini sering digunakan untuk memburu dan sebagai senjata perang. Sumpit yang dibuat dari bilahan bambu sebagai batang (pipa sumpit) dan anak panah (damek) yang dibuat dari bilah bambu, lidi aren atau dirap. Selain bahan pembuatannya yang berasal dari alam, Sumpit juga memiliki keunggulan pada tingkat akurasi tembak mencapai sekitar 200 meter. Dilihat dari bentuknya, sumpit memiliki bentuk bulat dengan panjang sekitar 1,5 sampai 2 meter dan berdiamter sekitar 2-3 centimeter. Sementara untuk jenis kayu yang digunakan untuk pembuatan sumpit umumnya dari jenis kayu tampang, ulin, tabalien, plepek, dan kayu resak. Selama ini, menyumpit menjadi tradisi sehari-hari bagi suku asli Kalimantan. Menyumpit sering dilakukan masyarakat di Kalimantan ketika berburu binat...