Kancip adalah alat pemotong sejenis gunting yang digunakan untuk memotong buah pinang pelengkap sirih pinang sumber : https://gpswisataindonesia.wordpress.com/2016/02/26/senjata-tradisional-kalimantan-tengah/
Bahan dari perunggu Berbentuk bulat panjang terdapat ornamen timbul motif fauna peninggalan Belanda dengan tahun pembuatan 1753. Koleksi Museum Mulawarman Tenggarong
Keris ini asalnya adalah cucuk konde dari Aji Putri Karang Melenu. Menurut dongengnya, Aji Putri Karang Melenu tersebut diketemukan dalam sebuah gong bersama-sama dengan Keris Burit Kang itu dan haur kuning bertiang enam belas. Dan Balai ini terletak diatas tanduk seekor binatang yang muncul diperairan Kutai Lama, binatang yang disebut Lembu Suana. Lembu Suana ini mempunyai belalai seperti gajah, bertaji seperi ayam, bersayap seperti burung, bertanduk seperti lembu dan bersisik seperti naga.
Meriam Seri Gunung inilah yang dipakai oleh Awang Long gelar Pangeran Senopati buat menembak kapal perang bangsa Inggris dan Belanda pada tahun 1844 yang datang menyerang Tenggarong. Tembakan Awang Long dengan mempergunakan Meriam Seri Gunung tersebut tepat mengenai kemudi kapal perang Inggris hingga kapal perang tersebut lari terus ke kuala/muara.
Meriam ini buatan VOC sesuai dengan tulisan yang terdapat pada Meriam tersebut. Aji Entong adalah bangsawan Bugis peranakan Kutai anak dari Pangeran Mangku Bumi saudara kandung dari almarhum Aji Mohamad Salehuddin, yang diberi hak tinggal di daerah Muara dengan kedudukan di Terantang Kecamatan Anggana, dengan tugas menjaga musuh yang datang melalui Muara atau laut dengan dipersenjatai meriam tersebut. Dalam tahun 1932 seorang cucu pangeran Mangku Bumi A.Kanjo gelar Aji Mas Putra mengembalikan meriam itu kembali ke Keraton Tenggarong pada Aji Mohd.Parikesit, karena tugas menjaga Muara itu tidak perlu lagi.
Meriam ini dipakai A.Keji Pati Jaya Prana gelar Pangeran Sinum Panji Mendapa menyerang Muara Kaman, yang dianggap mempunyai kekuatan daya sakti.
Ini benda tajam dengan bilah dari besi, satu mata. Beberapa menyebutnya sebagai pedang khas Aceh. Sering digunakan berburu, baik hewan buas maupun hewan untuk dimakan. Gilawang tertentu, ada juga yang bergagang dari tanduk dengan ukiran motif geometris atau suluran yang indah. Bagian pisau ada juga yang berlapis emas berukir motif tumbuh-tumbuhan (bungong urot).
Senjata tajam yang dikenal dengan istilah Peudeueng. Jenisnya cukup beragam bergantung gagang dan mata pisaunya. Saat ini, peudeueng masih banyak disimpin di rumah-rumah sebagai kelengkapan keamanan rumah tangga.
Reuncong/ rincong merupakan senjata tradisional khas Aceh. Reuncong slalu orang Aceh ketika bepergian jauh atau pun merantau. Reuncong, selain senjata, juga merupakan teman bagi pemiliknya dan azimat yang memberikan kekuatan batin. Reuncong sering kali hadir di berbagai upacara adat masyarakat Aceh. jrnis Reuncong antara lain: Reuncong Puday (gagang pendek dan tak berlengkung). Rencong Meupucok (dengan ukiran emas digagang bagian atasnya), Reuncong Meucugek (gagang melengkung 90 derajat)